Bapak tak peduli ketika sudah dua hari, Intan tak kembali. Dia masih sibuk dengan kesenangannya. Uang pemberian dari Rudi senilai sepuluh juta masih bisa digunakannya untuk berleha-leha. Bapak menjemput Ipah kembali, karena kini dia memiliki pohon uang yaitu Rudi. Lelaki itu meminta agar Bapak tak buka mulut pada Nita. Karena itu, Bapak akan menggunakan kesempatan ini untuk memeras mantan menantunya itu. Setidaknya dia bisa memanfaatkan Adzkia untuk menumpang hidup gratis dan terjamin tiap bulannya. “Rudi, Intan kabur gak balik lagi! Bapak khawatir dia akan lapor ke polisi. Nanti yang kena bukan hanya Bapak, kamu juga pasti!” Bapak berbicara di telepon pada Rudi. “Kabur ke mana, Pak? Wah jangan sampai Intan lapor polisi, dong, Pak! Tolong Pak kendalikan Intan, Pak!” Rudi cukup panik mendengar kabar dari ayah mertuanya itu. Bagaiamanapun, posisinya akan lebih tak aman. Bukan hanya sekadar polisi yang seram, akan tetapi khawatir jika Nita mengendus perbuatannya diam-diam, maka hancurl
Read more