[Selamat siang, Sumi chan! Saya cari WA Sumi chan tapi tak ada. Bisakah ketemu di alamat ini! Yamada.] Sumi menatap sederet kalimat dari Yamada. Baru beberapa kali mereka bertemu, tetapi sudah mengajaknya ketemuan. Ada apa kira-kira? Sumi hanya takut jika Yamada seperti beberapa jepang nakal yang menganggap gadis sepertinya murahan. [Selamat siang! Mohon maaf, saya ada acara. Lain kali saja, ya!] balas Sumi. Dia lebih memilih mencari aman. Selama ini, Yamada memang baik, akan tetapi tak ada yang tahu apa dibalik otak lelaki bermata sipit itu.Sumi melanjutkan mengetik pesan untuk Zaki. Untuk masih ada sisa pulsa. [Assalamuálaikum, Zak! Maaf, ya kalau aku ngasihnya belum bisa setimpal sama biaya bensin yang sudah kamu keluarin! Aku baru ada uang segini soalnya! Aku harap kamu terima, ya! Aku gak enak kalau kayak gini jadinya!] [Bensin aku masih banyak. Jangan khawatir. Traktir yang lain saja!] pesan balasan dengan cepat diterimanya. [Traktir apa? Jangan yang mahal-mahal, ya! Aku k
Read more