Bab 75Peralihan KepemilikanAku kesulitan berbicara karena saking terkejutnya mendengar ucapan Mas Saleh barusan. "Kenapa? Nggak mau?""Kamu ini bicara apa, sih, sebenernya? Tokoku, ya, sama aja tokomu, Mas. Kita yang punya bersama. Kenapa main kepemilikan segela, sih? Udah kayak perusahaan besar aja. Pergantian presdir, gitu?" Karena merasa lucu dengan ucapanku sendiri, jadilah kusambung dengan tawa."Beda, Dek. Kalau toko itu jadi milikku, aku bisa ngatur semuanya sesuka hatiku tanpa perlu persetujuanmu. Mau aku jadikan apa aja juga terserah padaku."Sama saja. Mas Saleh sama saja memintaku untuk melepas toko. “Mas—“ Lagi-lagi aku kesulitan untuk mengatakan sesuatu. Suamiku ini benar-benar tahu caranya membuatku kicep. "Kalau kamu ngerasa toko itu milik kita bersama, seharusnya nggak perlu pikir panjang buat nyerahin ke aku, dong, Dek?" Ya, seharusnya memang begitu. Tidak ada salahnya jika aku menyerahkan tokoku ke suami sendiri. Toh, pada akhirnya hasil dari penjualan juga masu
Last Updated : 2022-08-31 Read more