Bab 22Kemelut Suanasa Hati"Sebelum ke rumah Nabilla, kita makan dulu, ya! Kasihan adik kamu!" ucap Razmi. Nathan mengembangkan senyum. Kemudian menganggukkan kepalanya pelan. Kepalanya melongok sejenak ke dalam mobil. Melihat adiknya. "Iya, Ma. Kebetulan Nathan juga lapar," balas Nathan. Razmi melempar senyum khas keibuan. "Telpon kakakmu, ajak dia makan bareng sama kita!" pinta Razmi. Nathan tanpa mikir panjang lagi, seketika menganggukkan kepalanya. "Baik, Ma!" Langsung Nathan mengeluarkan gawainya dari dalam saku bajunya. Segera mencari nomor kakaknya. "Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi!" Seperti itulah jawaban dari operator. Kemudian Nathan segera mematikan gawainya. Menatap ke arah mamanya lagi. "Nomor Mas William nggak aktif, Ma!" ucap Nathan. Seketika Razmi melipat keningnya. "Tumben?" jawab Razmi lirih. Nathan mengangkat kedua bahunya sejenak. Pertanda dia tak tahu, kenapa nomor kakaknya nggak aktif. "Mu
Huling Na-update : 2022-08-01 Magbasa pa