Semua Bab Digerebek Saat Lagi Mendesah: Bab 61 - Bab 70

120 Bab

Sedikit Pertengkaran. 11

Bab 11Sedikit pertengkaran"Kenapa?" tanya Teguh kepada istrinya. Razmi. Razmi memang terlihat mondar-mandir nggak jelas. Dia terlihat khawatir di mata Teguh. Mereka sudah puas cerita. Terutama menceritakan masa lalu. Masa lalu tentang Anton yang sangat lama di dalam penjara. Termasuk kisah sejatinya kenapa Anton lama dalam penjara. "Aku kok jadi kepikiran anak-anak, ya?" jawab Razmi. Teguh melipat kening sejenak mendengar itu. Mencerna lebih dalam. "Kenapa? Mereka baik-baik saja kan?" tanya balik Teguh. Penasaran dengan ekspresi istrinya itu. Ekspresi yang memang terlihat khawatir dalam pengelihatan Teguh. Khawatir akan keadaan anaknya yang sekarang sedang ada di kota."Insyallah mereka baik-baik saja. Tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba kepikiran," jawab Razmi. Teguh menghela napas sejenak. Mencoba memahami perasaan istrinya. "Tenang, jangan terlalu di pikirkan. Mereka udah dewasa. Mereka selama ini juga saling menjaga dan menyayangi, mereka pasti baik-baik saja!" balas Teguh. Raz
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-21
Baca selengkapnya

Hati Yang Masih Ragu. 12

Bab 12Hati yang masih ragu"Kamu belum tidur, Bil?" tanya Tarfi'ah kepada anak tirinya. Seketika Nabilla menoleh ke asal suara yang bertanya. Walau dia tahu itu suara bundanya. "Eh, Bund ...." ucap Nabilla. Seketika Tarfi'ah mendekat ke arah anak tirinya itu. Jam sudah lepas tengah malam. Tarfi'ah kebangun, dia haus. Jadi dia keluar dari kamar untuk menuju ke dapur. Belum sampai dapur, matanya melihat anaknya belum tidur. "Jam segini kenapa belum tidur? Belum tidur atau kebangun?" tanya Tarfi'ah setelah dekat, untuk lebih memastikan. Nabilla menelan ludahnya sejenak. Mereka ada di ruang TV atau ruang keluarga. Bersebelahan dengan dapur. "Memang belum tidur, Bun," jawab Nabilla jujur. Karena dia memang belum tidur. Tak bisa tidur lebih tepatnya. Matanya tak bisa ia pejamkan walau sudah mencoba berkali-kali. Rasanya sesak dan kepikiran dengan apa yang telah terjadi hari ini. "Kenapa? Apa kamu tadi minum kopi? Makanya susah tidur?" tanya Tarfi'ah untuk lebih memastikan. Nabilla men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-23
Baca selengkapnya

Memasang Telinga. 13

Bab 13Memasang Telinga"Han, aku semalaman nggak bisa tidur!" ucap Nabilla kepada sahabatnya itu. Lewat sambungan telpon. "Kenapa? Kamu sakit?" tanya balik Farhan. Semacam sudah mejadi rutinitas, kalau pagi selalu telpon. Entah siapa saja yang duluan telpon, suka-suka. Kali ini, Nabilla yang menelpon Farhan. "Nggak, sih. Aku nggak sakit!" jawab Nabilla. "Lalu kenapa nggak bisa tidur?" tanya Farhan untuk lebih memastikan keadaan sahabatnya itu. "Kepikiran dengan Nathan," jawab Nabilla apa adanya. Farhan seketika melipat keningnya. Hatinya sedikit tak enak, saat pendengarannya mendengar secara langsung, Nabilla ngomong seperti itu. "Kenapa? Kamu kepikiran dia, karena hatimu sedang bermain-main dengan dia, ya?" terka Farhan. Gantian Nabilla yang melipat keningnya."Ngomong apa kamu ini. Cuma aku heran aja sama dia!" balas Nabilla. Farhan menghela napas sejenak. Malas membahas Nathan, tapi dia sangat menghargai perasaan sahabatnya itu. "Heran kenapa? Dia memang ganteng. Wajar kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-23
Baca selengkapnya

Aksi Selanjutnya. 14

Bab 14Aksi Selanjutnya"Maaf, Than, nanti Mama telpon lagi, ya! Itu mamang belanja lagi lewat. Mama mau belanja dulu!" potong Razmi saat telinganya mendengar ada Mamang sayur langganannya lewat. Nathan hanya bisa menelan ludah saja. "Owh, iya, Ma," balas Nathan. Harus bersabar dulu, saat ingin bercerita ke mamanya. "Yaudah, Mama matikan dulu, ya! Assalamualaikum!" "Waalaikum salam!"Tit! Komunikasi terputus. Razmi yang memutuskan. Dia segera meletakkan gawainya itu di atas meja. Dia segera berlalu begitu saja. Segera keluar dari rumahnya, untuk segera berbelanja kebutuhan dapur. Nathan menghela napas panjang. Dia mengacak pinggang dengan kepala mendongak dan menatap langit-langit. Menghembuskan napas dengan sangat kasar. "Aku harus ketemu Nabilla lagi hari ini. Aku benar-benar kepikir sama keadaannya. Karena aku tahu, bagaimana Mas William, kalau sedang ingin balas dendam!" ucap Nathan, ngomong sendiri. Kemudian dia segera keluar dari kamarnya. Ingin segera beraksi. *********
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-24
Baca selengkapnya

Tak Enak Hati. 15

Bab 15Tak Enak Hati"Sudah nelpon anak-anak?" tanya Teguh lewat sambungan telpon. Dia sudah berangkat kerja, tapi dia juga penasaran dengan keadaan istrinya di rumah. Jadi dia memutuskan mencuri waktu, untuk menelpon istrinya. Agar hatinya bisa tenang dalam bekerja. "Sudah, Mas. Tadi aku matikan dulu, karena mau belanja," jawab Razmi. Teguh menghela napas sejenak. "Mereka baik-baik saja, kan?" tanya balik Teguh. Juga penasaran dengan keadaan anak-anak tirinya. Walau anak tiri, tapi rasa cinta dan kasih sayangnya sangatlah tulus. Sama seperti anak kandungnya, tak ada bedanya. "Alhamdulillah, mereka baik-baik saja!" balas Razmi. Seketika hati Teguh merasakan lega mendengarnya. "Alhamdulillah, lega kalau begitu. Jadi kamu sudang nggak kepikiran lagi, kan?" tanya balik Teguh. Ingin tahu perasaan istrinya sekarang ini. Razmi menarik napas kuat dan mengembuskan pelan. Masih ada rasa ganjal di dalam hatinya, walau dia sendiri tak tahu itu perasaan apa. "Emm, sudah sedikit lega, sih,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-25
Baca selengkapnya

Sedikit Terbongkar. 16

Bab 16Sedikit Terbongkar"Loh, kok udah pulang, Mas?" tanya Razmi saat tahu suaminya sudah pulang. Hanya berjarak setengah jam dia selesai telponan tadi. Wajar jika dia terkejut melihat suaminya pulang. Karena janjinya nanti malam berangkat ke kota. "Iya, aku memutuskan untuk pulang. Nggak tahu kenapa saat tahu anak-anak ketemu mereka, aku pun jadi ingin ketemu mereka. Ingin tahu keadaan mereka. Jadi aku putuskan pulang dan kita berangkat sekarang saja ke kotanya," jelas Teguh. Razmi seketika menganga sejenak. Masih sedikit tak percaya kalau suaminya sudah sampai rumah. Secepat itu. Kemudian setelah paham, barulah dia menganggukan kepalanya. "Owh ... aku masih siap-siap, bentar lagi selesai. Jadi kita bisa berangkat," balas Razmi. Ya, tadi dia memang langsung gerak cepat untuk siap-siap. "Ok, aku tetap mau mandi dulu. Rasanya nggak enak saja kalau tak mandi, gerah," ucap Teguh. Razmi segera menganggukan kepalanya. "Ok, mandilah! Mas mandi aku lanjut siap-siap. Gantian!" balas Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-26
Baca selengkapnya

Hilang Rasa Sabar. 17

Bab 17Hilang Rasa Sabar"Sabar! Jangan dekati dulu! Perhatikan aja dulu! Kalau terjadi yang tak diinginkan baru dekati mereka! Kalau sampai sedikit saja lecet pada badan Nabilla, awas saja!" ucap Farhan dalam hati. Menenangkan dirinya sendiri. Matanya fokus kepada dua arah. Fokus ke arah Nabilla William, fokus juga me arah Nathan. Seketika langkahnya berhenti. Ya awalnya ada keinginan ingin mendekati, antara mendekati Nabila dan William. Tapi juga ingin mendekati Nathan asli. Tapi masih dia urungkan niatnya. Tak ada yang ia dekati lebih dulu. Memilih untuk mengamati dari jauh. Farhan terus memperhatikan Nabilla dan William, juga memerhatikan Nathan. Bergantian. Dia tak mau sampai lengah. Karena dia tak mau sahabatnya itu kenapa-kenapa.Jika sampai Nabilla kenapa-kenapa, dia tak akan memaafkan dirinya sendiri. Itu yang Farhan rasakan sekarang. Itu yang ia pikirkan sekarang. "Sejauh ini masih aman. Sebenarnya apa yang akan mereka rencanakan? Kata Nabilla Nathan tak punya saudara kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-27
Baca selengkapnya

Adu Mulut. 18

Bab 18Adu Mulut"Jangan ke sana!" pinta Farhan kepada Nathan, seraya menekan pundaknyanya. Tentu saja membuat Nathan segera menoleh ke asal suara. Melihat pundaknya yang terlihat ada tangan laki-laki. Ya, akhirnya Farhan mendekati Nathan asli. Walau Farhan sendiri belum tahu, mana yang Nathan asli. Yang dia inginkan, dia ingin tau lebih dulu, apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena Farhan yakin, lelaki yang bersama Nabilla tak akan mungkin berani macam-macam, karena banyak orang di sekitarnya. Melihat Nathan ingin melangkah mendekati Nabilla dan William, Farhan dengan cepat melangkah untuk menghentikan langkah Nathan. Karena dia tak mau gegabah."Kamu siapa?" tanya Nathan. Farhan menelan ludah sejenak. "Kita sudah pernah ketemu bukan di halaman rumah makan dulu itu?" tanya balik Farhan. Seketika Nathan melipat kening. Mencerna. "Mungkin bukan ketemu denganku, tapi ketemu dengan kakakku. Aku Nathan!" jelas Nathan. Farhan hanya bisa menganga sejenak. "Jadi itu?" tanya Farhan ser
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-28
Baca selengkapnya

Tak Perlu Percaya. 19

Bab 19Tak Perlu PercayaPrank ...."Astagfirullah ...."Tiba-tiba gelas yang dipegang oleh Tarfi'ah jatuh begitu saja. Cukup membuat Tarfi'ah terkejut tentunya. Hingga membuatnya terdiam sejenak. Mengatur jantung yang seolah berhenti berdetak. Kaget. Setelah itu, Tarfi'ah menekan dadanya sejenak. Berkali-kali mengucapkan istighfar. Berkali-kali mengatur napas."Astagfirullah ... kok tiba-tiba perasaanku nggak enak gini, ya?" ucap Tarfi'ah ngomong sendiri. Tarfi'ah menarik napasnya sejenak, kemudian matanya menatap ke arah pecahan gelas itu di lantai. Ia menelan ludahnya sejenak. Masih berusaha untuk menenangkan hatinya. Masih berusaha untuk menenangkan pikirannya. Setelah hatinya sudah bisa ia kendalikan, akhirnya Tarfi'ah beranjak. Segera melangkah menuju dapur untuk mengambil sapu. Ingin membersihkan lantai yang berserak pecahan kaca gelas itu. "Ada apa ini? Semoga tak terjadi apa-apa!" ucap Tarfi'ah masih dengan perasaan yang sangat tak enak. "Tapi kok aku jadi kepikiran denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-30
Baca selengkapnya

Perkara Dendam. 20

Bab 20Perkara DendamNabilla terdiam, masih terpaku di tempatnya. Dia belum beranjak, dia masih mengatur napasnya yang terasa sesak. Berkali-kali Nabilla membuang kasar napasnya. Berkali-kali juga, Nabilla menekan kuat dadanya. Agar dia bisa terus mengendalikan dirinya. Agar dia bisa terus mengontrol emosinya. "Kenapa hatiku sesesak ini saat mendengar ucapannya?" tanya Nabilla dalam hati. Yang dia maksud adalah ucapan Nathan. Ya, ucapan Nathan barusan, memang sangat mengena di dalam hatinya. Karena rasa sesak hati yang ia rasakan, area mata terasa memanas. Itu yang di rasakan oleh Nabilla sekarang. Ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya, tapi dia sadar jika dirinya ada di mana sekarang. Farhan pun masih terdiam di tempatnya. Dia masih mengamati Nabilla dari tempatnya itu. Belum berani mendekat. Yang ada di hatinya kini adalah rasa cemburu dan kasihan.Cemburu? Ya, Farhan sangat cemburu dengan Nathan. Dia pun merasakan ucapan Nathan sangat lah tulus. Sangat tulus, hingga samp
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status