Share

Tak Enak Hati. 15

Bab 15

Tak Enak Hati

"Sudah nelpon anak-anak?" tanya Teguh lewat sambungan telpon. Dia sudah berangkat kerja, tapi dia juga penasaran dengan keadaan istrinya di rumah. Jadi dia memutuskan mencuri waktu, untuk menelpon istrinya. Agar hatinya bisa tenang dalam bekerja.

"Sudah, Mas. Tadi aku matikan dulu, karena mau belanja," jawab Razmi. Teguh menghela napas sejenak.

"Mereka baik-baik saja, kan?" tanya balik Teguh. Juga penasaran dengan keadaan anak-anak tirinya. Walau anak tiri, tapi rasa cinta dan kasih sayangnya sangatlah tulus. Sama seperti anak kandungnya, tak ada bedanya.

"Alhamdulillah, mereka baik-baik saja!" balas Razmi. Seketika hati Teguh merasakan lega mendengarnya.

"Alhamdulillah, lega kalau begitu. Jadi kamu sudang nggak kepikiran lagi, kan?" tanya balik Teguh. Ingin tahu perasaan istrinya sekarang ini.

Razmi menarik napas kuat dan mengembuskan pelan. Masih ada rasa ganjal di dalam hatinya, walau dia sendiri tak tahu itu perasaan apa.

"Emm, sudah sedikit lega, sih,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status