Bab 42Jalur Hukum"Sayang, agak cepat makannya, ya! Kita pulang!" pinta Tamam kepada anaknya. Nabilla sedikit mengerutkan kening mendengarnya. Menatap ke arah Tamam dengan tatapan yang penuh dengan tanda tanya. "Papa udah selesai, ya?" balas Nabilla. Tamam menganggukkan kepalanya pelan. Nabilla menghela napasnya sejenak. Ya, sengaja Tamam mempercepat makannya. Karena hatinya pun tak enak. Dia juga malas jika Arsilla datang ke tempat dia makan mie ayam ini. Selain malas melihat orangnya, juga malas ribut juga. Karena Tamam tahu, pasti akan terjadi ribut jika ketemu dengan Arsilla, karena hati masih sama-sama panas. Jadi lebih baik menjauhi, seperti itulah pemikiran Tamam. Apalagi ini sedang di tempat ramai. "Agak di cepatkan makannya, ya! Papa ada urusan, nggak apa-apa, kan?" tanya dan pinta Tamam hanya untuk alasan. "Iya, Pa, nggak apa-apa, kok," jawab Nabilla nurut. Dia pun tak banyak tanya juga. Tak mau tahu juga urusan papanya apa. "Walau cepat-cepat, tapi makannya tetap hat
Last Updated : 2022-07-03 Read more