Bab 28Perlahan-lahan"Akhirnya kita sampai rumah," ucap Nathan. Nabilla membuang napasnya kasar. Mengedarkan pandangannya. Dia sempat takut, untuk tidak bisa melihat lagi rumah ini. Rumah yang ia rasa syurga. "Iya, Yah, Alhamdulillah, Nabilla lapar sekali," balas Nabilla setelah puas memandang, dengan tangan memegangi perutnya. Karena dia belum makan dan baru merasakan lapar juga. Tadi, dia sempat merasakan lapar, tapi karena rasa takut yang luar biasa, rasa lapar itu hilang begitu saja. Yang ia pikirkan, bagaimana bisa bebas, bagaimana bisa menghubungi ayahnya. "Kamu bersih-bersih badan dulu, ya! Habis itu baru kita makan," pinta Nathan. Karena dia sudah merasakan tak enak dengan badannya, yang memang sudah banyak keringat yang keluar. "Iya, Yah, udah risih juga," balas Nabilla. Seraya memandangi badannya sendiri. Dia masih menggunakan baju milik si Ibu. "Ayah juga. Udah nggak sabar ingin ketemu air," ucap Nathan. Nabilla manggut-manggut. Karena dia juga sama. Udah nggak sabar,
Last Updated : 2022-09-07 Read more