Sekarang aku benar-benar berdiri di rumah Tuan Edbert, tetapi di kamar berbeda. Mbak Utami mendekat dengan tatapan nyalang, tetapi aku sama sekali tidak takut."Bagaimana bisa kamu kembali ke sini, Tyas?""Utami, sekalipun Tyas adalah adik ipar kamu, tetapi dia adalah kakak ipar aku. Bicara profesional, baku sesuai aturan. Dia adalah Nona Tyas Aryani," jelas Tuan Edbert."Maaf, Nona." Mbak Utami meralat ucapannya. Dia menunduk dalam sementara aku tersenyum miring.Inilah saat yang paling aku tunggu-tunggu, di mana Mbak Utami menunduk patuh. Aku bukan menyimpan dendam sepenuhnya, tetapi ingin memberi pelajaran agar dia tidak memandang rendah seseorang sesuka hati."Aku kembali bukan sebagai istri simpanan lagi, tetapi kakak ipar Edbert.""Ya, benar. Seperti dulu, jangan menyematkan kata 'tuan' karena aku tidak suka itu." Tuan Edbert tersenyum, lalu meminta Mbak Utami membawa koperku ke kamar tamu yang juga mewah.Sepanjang jalan tadi memang Tuan Edbert janji akan membantuku membalas pe
Baca selengkapnya