Share

Bab 87

POV TYAS ARYANI

"Mas pergi dulu, kamu jaga diri baik-baik!" pamit Mas Zaki membuatku tidak bisa menahan diri untuk terus membendung air mata dan menyembunyikan kesedihan.

"Jangan menangis, mas pasti kembali!" pintanya. Kedua pipiku dielus lembut, kemudian kami saling berpelukan seolah tidak ingin lepas saja.

Andai waktu bisa berhenti detik ini, maka aku akan mengukir senyum paling ramah pada dunia karena setidaknya tidak memisahkan kami. Jerman itu negara yang jauh, aku bahkan belum pernah ke sana.

Kalau saja di Surabaya atau Minang, mungkin masih bisa aku temui. Padahal kami pernah saling berjanji untuk tidak pergi ke tempat yang tidak bisa kami tempuh. Namun, itu hanya tinggal janji karena Mas Zaki butuh pengobatan.

"Lia anak papa yang cantik, jangan menangis. Papa pasti kembali, terus bisa jalan lagi biar bisa kejar Lia!" Air mata Mas Zaki tumpah ketika mendekat pada Lia yang menangis dalam gendongan ibu mertua.

"Papa janji?"

"Iya, Sayang. Papa pasti kembali untuk kita. Sudah, jang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status