Setelah seharian menerima tamu undangan, akhirnya aku bisa merebahkan diri. Memang tidak terlalu ramai, hanya beberapa puluh saja, tetapi acara berlangsung hingga pukul tujuh malam."Nona, Tuan Edbert memintaku menyiapkan Anda," kata Maria yang sedang berdiri bersama Louis.Dengan gerak cepat aku bangun dan meminta mereka masuk. Pintu kamar ditutup rapat, aku melepas gaun pengantin langsung menuju kamar mandi diikuti mereka berdua.Seperti biasa, Maria akan meluluri begitu juga dengan Loius mungkin agar pekerjaannya cepat selesai. "Ada apa denganmu, Maria?""Kenapa, Nona?""Wajahmu terlihat pucat."Maria diam, dia terus melakukan pekerjaannya. Melihat itu Louis memberitahu bahwa temannya itu sedang tidak enak badan."Kalau begitu biar Louis yang melakukan ini untukku. Kamu istirahat saja!""Apa ada yang bisa meredam kemarahan Tuan Edbert jika kita melawan perintahnya, Nona?"Louis benar. Aku saja sampai harus memohon dengan tangisan bahkan merapalkan doa ketika akan bertemu. Sifat Tua
Read more