Bu Ningsih segera mengiyakan permintaan Aisha dan berjanji akan menyampaikannya pada sang anak.“Al, tadi hp kamu nyala terus, jadi Ibu angkat.” Bu Ningsih langsung berkata saat anaknya keluar dari kamar.“Iya, nggak apa-apa,” jawab Albany. “Dari siapa?”“Dari … A … Aisha kalau tidak salah,” balas Bu Ningsih.“Oh, Aisha. Apa katanya?” timpal Albany dan lalu Bu Ningsih mengatakan sesuai yang dikatakan gadis itu.“Siapa dia, Al?” tanya Bu Ningsih.“Dia putri pemilik perkebunan itu, Bu. Anaknya Pak Hasan,” jawab Albany.Dari obrolannya dengan sang putra, Bu Ningsih setidaknya bisa menyimpulkan jika pemilik perkebunan itu bukan hanya menyukai Albany sebagai anak yang rajin, jujur dan ulet. Ada sesuatu yang diharapkan oleh orangtua itu. Siapa yang tidak ingin jika anaknya menikah denngan laki-laki baik juga tampan.“Jangan terlalu memberi harapan pada mereka, Al. ingat, kamu itu laki-laki beristri,” ucap Bu Ningsih kala itu dan hanya dijawab gumaman oleh Albany.Dia memang tidak ada niat u
Read more