Deretan rumah-rumah yang terlihat cantik. Gaya minimalis modern dengan wanra putih dan abu yang mendominasi. Mata Bu Ningsih berbinar saat marketing perumahan itu menerangkan dan menunjukan secara detail dari rumah yang ditawarkannya.“Bagus, ya, Al,” ucap Bu Ningsih. Albany yang berada di sampingnya malah terlihat melamun.“Al, Al.” Bu Ningsih menepuk lengan sang putra pelan. Lelaki itu langsung tersentak kaget.“Eh, i-iya, Bu. Ibu suka?” Albany balik bertanya.“Kalau Ibu, gimana kamu aja.” Bu Ningsih mengembalikan keputusan pada anaknya.“Baiklah, Bu, saya ambil yang ini,” ujar Albany pada wanita yang memakai rok selutut itu.Bu Ningsih tersenyum semringah, bukan karena kini dia bisa tinggal di rumah yang bagus, tetapi karena merasa bangga pada sang putra yang sudah berhasil dari hasil jerih payahnya sendiri.“Neng Za juga pasti suka,” ujar Bu Ningsih lirih.Albany melengos. Dia bahkan merasa perih saat mendengar nama wanita itu disebut.**Sudah jadi salah satu agenda Albany kini m
Read more