Share

Bab 44

Keduanya mematung tanpa ada kata yang terucap. Namun, sejurus kemudian Albany tampaknya bisa menguasai diri. Dia kembali melangkah melewati wanita yang teramat dicintainya.

“Mas,” ucap Za lirih.

Albany menghentikan langkahnya dan sedikit menoleh ke belakang. Jika saja ego tak menguasai, ingin dia menarik tubuh kurus itu dan memeluknya erat. Namun, ego mengakar kuat menutupi hati.

Albany diam menunggu kalimat apa yang selanjutnya akan keluar dari mulut sang istri.

“Bisa bicara sebentar?” ucap Za masih berdiri mematung.

Albany memutar tubuhnya perlahan. Sebisa mungkin dia tidak menatap wanita itu. Jantungnya seolah ingin lompat dari rongga dada, saking debarnya tak bisa dia kendalikan.

“Ada apa?” tanya Albany menatap sembarang. “Kalau kamu menanyakan soal perceraian, maaf, aku belum sempat mengurusnya,” lanjutnya dengan bibir bergetar.

Za membuang muka, karena hatinya justru sakit mendengar itu. Lagi pula, bukan itu yang ingin dibicarakannya.

“Bu-bukan itu. Aku ingin membicarak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status