“Apaan sih? Dia kan emang satu bagian sama aku. Bukan cuman Marni, aku juga punya nomor Bu Narti juga Deni.” Albany terlihat kesal dan langsung menyambar ponsel itu dan melemparnya ke atas meja. “Lho, kok marah?” tanya Za yang berniat bercanda. “Kamu seolah menuduh aku ada apa-apa sama Marni, dan aku tidak suka itu,” ucap Albany ketus. Dia terlihat benar-benar marah. Tubuh besarnya langsung berbaring tanpa ada kata terucap. Za benar-benar tidak menyangka jika candaannya akan dianggap serius oleh suaminya. Dia tahu jika Albany itu tipe lelaki setia, jangankan selingkkuh dengan Marni, dengan Ayu saja yang jauh lebih cantik, Albany tidak tertarik. “Mas, jangan marah, dong. Aku kan, cuman becanda,” bisik Za seraya menggoyang-goyangkan tubuh besar itu. Albany bergeming. “Maas, iiih. Sungguh, aku cuman becanda,” ucap Za dan mu
Read more