Suara adzan subuh lamat-lamat terdengar, mata mengejrap pelan meraba bawah bantal mencari benda pipih. Waktu menunjukan pukul 04:35, aku meregangkan otot lalu kembali menarik selimut. Mata terasa begitu lengket, tak mau terbuka sedikit pun. Aku memejamkan mata, sambil menunggu alarm berbunyi."Mah ... Mamah," suara Dila terdengar, seirama dengan tepukan dipipi ini. Aku menarik nafas, kembali menarik selimut."Mah, ayok sholat subuh, sudah jam 6." suara Dila kembali terdengar, membuat aku berusaha membuka mata."Sholat dulu, Mah, nanti tidur lagi." cerocos, Dila. Meniru kata-kataku, setiap membangunkannya sholat subuh."Iya," jawabku dengan suara serak. Menggerakkan tubuh, duduk bersandar di sisi ranjang."Dila sudah sholat?" bocah perempuan, yang sedang melepas mungkena itu mengangguk dengan cepat."Tadi Dila ke bangun karna mulas, ya sudah sekalian sholat sama Bik Narti. Mamah di bangunin susah." jelasnya dengan nada penuh semangat."Oh, iya." aku mengangguk, sambil menguap panjang.
Baca selengkapnya