Tatapannya kini beralih pada perempuan gila itu, bukannya segera menolong. Mas Mahesa hanya diam ditempat dengan tubuh seakan membeku."Mas ... kenapa diam! Usir perempuan gila ini," sentakku menyadarkannya."Eh ..." Mas Mahesa terlonjak mendengar suaraku."Mas!!""I-iya ..." aku mendicih sinis, kenapa Mas Mahesa seperti orang bodoh. Dia terlihat menggaruk tengkuk lehernya, menatap takut pada sosok preman didekatku.Perempuan gila itu tersenyum miring, menatap Mas Mahesa dengan dingin. Siapa sebenarnya perempuan ini, kenapa Mas Mahesa diam saja?Dengan susah payah aku bangkit, dan berjalan menuju Mas Mahesa."Telpon Polisi sekarang, Mas. Dia sudah menganiaya aku," titahku di balas dengan senyum kecut oleh Mas Mahesa."Mas ... iish," aku mengguncang lengannya."Telpon dong, Mahes ... jangan diam saja, sekalian bawa jendral kesini. Tanggung kalau cuma Polisi," ucap perempuan gila itu dengan senyum mengejek."Mah ..." liris, calon suamiku.Aku menautkan alis, Mas Mahesa nampak meneguk sa
Last Updated : 2022-07-13 Read more