"Kalau itu rencana kalian, kenapa tidak dilaksanakan? Menikahlah, aku merestui hubungan kalian." ucap Mamah tegas, sorot matanya menatap Hella yang terbelalak kaget mendengar ucapan orangtua perempuanku.Hella menoleh kearahku, gurat wajahnya menyimpan sejuta pertanyaan. Hella terlihat bingung, alisnya menaut dengan kencang lalu menoleh pada Mamah dan menatapnya lurus-lurus."Apa saya tidak salah dengar?" wajah Hella terlihat antusias, tak berkedip menatap Mamah."Ya, dari pada kalian terus berbuat dosa?" Mamah mengangkat bahu dan kedua tangannya."Lebih baik diresmikan, bukan? Toh ... kalian juga sepertinya tidak ada niat untuk saling menjauh," sambung Mamah, membalas tatapan mata, Hella.Hella menatapku, kepalanya terangkat mengisyaratkan agar aku buka suara."Tapi, Diana? Dia tidak akan setuju, Mah." sahutku. Mamah menghela nafas, menatap aku dan Hella bergantian."Ya ... tentu saja, dia pasti akan menolak mentah-mentah," jawab Mamah santai.Aku tersenyum kecut, untuk apa Mamah men
Read more