Semua Bab Kisah Cinta si Petani Tampan: Bab 1 - Bab 10

96 Bab

Eps. 01

“Hanya sebentar saja,” janjiku pada perias pengantin. Namun, kala aku menatap punggung Azmya yang terbuka, niat itu pun berubah. Ku kunci pintu kamarnya. Aku hampiri gadis itu, lantas memeluknya dari belakang. Dapat ku rasakan sekujur tubuhnya bergidik.“Kamu ngapain?” tanyanya sembari menunduk.Mungkin dia malu, karena hanya bra dan hotpants yang melekat di tubuh mulusnya, saat ini. Pertanyaannya tentu saja tak ku hiraukan. Karena aku tengah sibuk memberi jejak di sekeliling lehernya. Bahkan jemariku mulai memijat pelan di salah satu gundukan kenyalnya.“Ars ... Aku harus bersiap untuk acara resepsi pernikahan kita,” lirihnya.Aku tak peduli. Satu jam yang lalu, dia sudah sah menjadi istriku. Aku akan menunaikan kewajiban sebagai suami saat ini juga .Dengan tubuhnya yang masih berada dalam dekapanku, ku giring dia menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya dengan kaki yang masih menjuntai ke bawah.Tak mau memperpanjang durasi, lantas kutarik saja dua lembar kain yang menutupi daerah
Baca selengkapnya

Eps. 02

Azmya menangis sesenggukan dalam pelukanku saat kami bertemu. Baru ku tahu, ternyata wanita itu berada dalam tekanan saat memutuskan untuk kembali menjalin kasih dengan sang mantan. Irwan—mantan kekasih Azmya— mengancam bunuh diri dengan melakukan panggilan video dari atas jembatan tepat pukul satu dini hari.Dan, pada malam itu akhirnya aku tau satu hal. Azmya ternyata mencintaiku. Aku meminta Azmya untuk memutuskan hubungannya dengan Irwan. Tapi gadis itu tidak bisa memutuskan hubungan tanpa alasan. Hingga akhirnya, aku memintanya untuk menghubungiku jika sudah putus dengan Irwan.Tapi, gadis itu tak menghubungiku saat dirinya sudah menyandang status jomlo. Kami baru kembali saling sapa, dua bulan setelah Azmya dan Irwan putus. Saat itu aku langsung menghubunginya, dan membuat janji temu keesokan harinya.Ku jemput dia di kampusnya, ku ajak Azmya menikmati senja di salah satu restoran di tepi pantai. Ku ajak dia menikah. Walau pada awalnya dia ragu. Tapi Azmya-ku setuju.Dan enam bu
Baca selengkapnya

Eps. 03

Tepat pukul 14:00 WIB, resepsi pernikahan Azmya dan Arsyil diselenggarakan. Resepsi itu diadakan di gedung serbaguna komplek perumahan orang tua Azmya. Padahal Arsyil sudah menawarkan pada gadis itu untuk mengadakan resepsi di gedung yang lebih mewah. Tetapi Azmya tak ingin membuang uang hanya untuk sebuah pesta yang meriah. Karena bagi Azmya, kehidupan pernikahan setelah resepsi jauh lebih penting ketimbang sebuah selebrasi.“Selamat siang semuanya, perkenalkan, saya Joe. Saya yang bertugas menjadi MC di hari yang berbahagia ini,” ucap Joe. Alunan musik pun mulai terdengar setelahnya. Beberapa penari melangkah ke dalam gedung lebih dulu. Disusul oleh Azmya dan Arsyil yang berjalan sembari bergandengan mesra. Senyum sumringah terus dipancarkan oleh sepasang pengantin baru itu.“Kamu, kenapa jalannya seperti itu?” bisik Arsyil pada Azmya, karena istrinya itu berjalan dengan gaya yang sedikit aneh. Padahal Azmya memakai gaun pengantin dengan rok lebar, serta menggunakan sepatu dengan ta
Baca selengkapnya

Eps. 04

“Tidak ada yang tau, Mi,” ucap Arsyil, saat melihat sang istri dan ibunya yang saling berinteraksi. “Tidak ada yang tau dengan apa yang akan aku sampaikan ini.”Lagi, ucapan Arsyil membuat Azmya bertambah tak enak hati. Mata gadis itu bahkan sudah mulai berembun. Andai Arsyil mengaku suatu hal yang membuatnya sakit, tentu air mata Azmya akan lolos dengan mudahnya. Bahkan, saat ini saja, dirinya ingin menangis. Karena Azmya memang gadis yang seperti itu sejak dulu. Hatinya teramat lembut. Hingga mudah sekali iba dan menangis.“Mia ... Sebenarnya, sebenarnya aku ingin bertanya kepada Kamu.”Dahi Azmya berkerut, “bertanya?” gumamnya. Kenapa jadi bertanya? Bukankah sang suami tadinya ingin mengakui sesuatu?Senyum Arsyil mengembang. “Azmya-ku, kenapa wajah kamu tegang sekali?” Melihat senyum Arsyil, masih belum dapat membuat hati Azmya menjadi tenang.“Aku hanya ingin bertanya. Apakah Kamu tau, kalau aku jatuh cinta sama Kamu, sejak kita SMA?”Dengan wajah yang masih dipenuhi kebingungan,
Baca selengkapnya

Eps. 05

“Hei, Kau akan menyesal sudah menikahi Mia. Mia itu hanya mencintaiku! Dia bahkan dengan sukarela menyerahkan keperawanannya padaku. Azmya sudah tidak perawan lagi! Ceraikan dia!”Mata Azmya mendelik. Wanita itu mengguncang tangan Arsyil sembari menggelengkan kepalanya. Menyangkal apa yang diucapkan oleh Irwan. Namun Arsyil tak menanggapinya. Pria itu malah melangkah meninggalkan Azmya.Arsyil melangkah menaiki panggung musik, menghampiri Irwan dan merebut microphone dari tangan mantan kekasih Azmya itu. Ucapan Irwan di depan para tamu undangan dan keluarga, benar-benar membuat Arsyil geram. Ingin rasanya dia menghajar mantan kekasih istrinya itu hingga babak belur. Tapi Arsyil tak mau menanggapinya dengan adu otot. Karena itu tak akan bisa mengembalikan nama baik sang istri, yang telah tercoreng karena ucapan pria brengsek itu.“Hei Bung! Aku tau maksud dan tujuan Kau mengatakan hal itu padaku. Kau ingin aku menyeraikan Mia, lalu Kau yang akan menikahinya. Iya kan?”“A-aku mengatakan
Baca selengkapnya

Eps. 06

Acara resepsi pernikahan Azmya dan Arsyil berlangsung hingga pukul 17:00 WIB. Pria itu langsung memboyong Azmya menuju hotel bintang empat yang letaknya tak terlalu jauh dari kediaman orang tua wanita itu.Azmya dan Arsyil memang sudah merencanakan hal itu sebelumnya. Azmya juga sudah menyiapkan tas berisi beberapa lembar pakaian yang akan dibawanya untuk menikmati acara bulan madu mereka, selama tiga malam di hotel.Azmya bahkan sudah menyiapkan sebuah gaun malam yang cukup seksi. Gaun malam yang rencananya akan dipakai Azmya, saat wanita itu akan melepas kegadisannya di malam pengantin mereka.Namun, tentu saja hal itu tidak sepenuhnya akan terwujud. Walau gaun seksi itu akan dipakai saat malam pertama pernikahan, tapi kegadisannya sudah direnggut sang suami, pagi tadi.Azmya kembali teringat akan janjinya pada Arsyil. Malam ini dirinya harus menggoda sang suami. Mengembuskan napas kasar, Azmya memikirkan apa yang harus dia lakukan malam nanti. Seketika Azmya menutup wajahnya. Bahka
Baca selengkapnya

Eps. 07

“Ars, ayo turun!” cebik Azmya, saat sang suami terlihat sangat betah di atas tubuhnya. Arsyil terus memeluk erat tubuh Azmya sejak pria itu menyemburkan laharnya dalam tubuh sang istri.“Aku susah bernapas, Ars!” rengek wanita itu sekali lagi.Akhirnya Arsyil pun beringsut. Namun pria itu langsung membawa Azmya ke dalam pelukannya.“Kamu luar biasa, Mi. Pakaian yang kamu kenakan malam ini, juga luar biasa!” bisik Arsyil.Azmya hanya tersenyum mendengar ucapan sang suami. Azmya pun berjanji, selepas berbulan madu, dirinya harus mengucapkan terima kasih pada Vani. Karena sepupu sekaligus sahabatnya itulah yang memilihkan gaun malam seksi itu. Walaupun malu, tapi Azmya bertekad untuk membuat sang suami tambah terpikat padanya.“Selama kita menginap di sini, Kamu pakai terus ya, gaunnya. Nanti, sepulang dari hotel, akan aku belikan lebih banyak lagi. Aku suka,” bisik Arsyil yang semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri.Namun,
Baca selengkapnya

Eps. 08

Setelah menikmati masa bulan madu selama tiga malam, sepasang pengantin baru itu kembali ke kediaman orang tua Azmya. Menginap di sana selama dua malam, lalu bertolak ke sebuah desa. Desa tempat di mana Arsyil merintis usahanya sejak enam tahun yang lalu.Kedua orang tua, juga kakeknya Azmya, turut serta mengantarkan kepindahan wanita itu. Desa itu memang tak terlalu jauh dari pusat kota. Hanya memerlukan waktu tempuh selama tiga jam, Azmya dan keluarganya sudah tiba di salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Bogor itu.Desa ini cukup luas. Tiga puluh persen wilayahnya, terdiri atas persawahan. Karena padi adalah salah satu komoditi terbesar wilayah itu. Tidak hanya persawahan, kawasan itu juga banyak dijumpai perladangan juga peternakan. Hanya Arsyil yang memilih untuk membudidayakan buah-buahan serta sayuran organik di sana.Pemukiman penduduk tidak terlalu ramai, itulah sebabnya udara di desa itu sangat segar. Azmya menghirup napas dalam-dalam ketika menginjak
Baca selengkapnya

Eps. 09

Arsyil mendengus kesal saat mendengar teriakan sang ibunda. Sementara Azmya tersenyum penuh kemenangan. Gegas wanita itu beranjak dari atas ranjang. Azmya sempat menjulurkan lidahnya pada Arsyil, mengejek usaha sang suami yang berbuah kegagalan, siang ini. Azmya pun melangkahkan kakinya membuka pintu kamar dan menyambut sang mertua.“Ayo makan siang,” ajak Ninik. Azmya mengangguk, “iya Bun,” jawab Azmya. Namun, saat wanita itu hendak mengikuti langkah kaki ibu mertuanya, Azmya tersadar jika sang suami masih duduk di ranjang. Azmya sedikit terkejut, saat Arsyil masih duduk dengan posisi yang sama.Melangkah mendekati sang suami, “ayo Ars,” ajak wanita itu.“Kamu duluan saja. Aku masih ada urusan sama yang di bawah sini. Tidak mungkin kan aku keluar kamar dengan kondisi seperti ini!” ketus Arsyil sembari menunjukkan bagian bawahnya pada sang istri. Mata Azmya pun mengikuti arah pandang Arsyil.“Oh.”Hanya ungkapan itu yang keluar dari bibir Azmya, saat menyaks
Baca selengkapnya

Eps. 10

Azmya masih berdiri di sana, menunggu sang suami yang berjanji akan menemaninya sebentar lagi. Tapi, saat Arsyil baru saja berlalu dari hadapannya, dua orang perempuan menghampiri Azmya.“Wah, jangan-jangan Kamu tidak bisa memuaskan suami ya!”Azmya menoleh, menatap wanita paruh baya yang kini berdiri di sampingnya. “Masa pengantin baru tapi sudah bertengkar, sih! Begitulah kalau salah pilih istri! Pasti sekarang Arsyil menyesal karena tidak memilih Tiara!”Akhirnya Azmya tau, siapa wanita yang menghampirinya bersama Mutiara. Azmya yang masih merasa sedih karena perlakuan Arsyil, menjadi bertambah sakit mendengar ucapan ibunya Mutiara.Bisa-bisanya wanita paruh baya itu mengatakan jika Arsyil merasa menyesal karena menikah dengannya. Azmya yang merasakan perubahan sikap Arsyil hari ini, menjadi takut, jika apa yang diucapkan oleh wanita itu menjadi nyata. Arsyil menyesal menikahinya.Mungkinkah?“Siapa yang bertengkar ya, Bu?!" sergah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status