“Kamu sudah lihat bayi kita, Ars? Dia tampan sekali, kan? Sama seperti kamu,” ucap Azmya antusias.“Tidak, Sayang. Dia tampan, tapi mirip dengan kamu.”“Iya, bisa jadi sih. Memang sudah seharusnya mirip denganku. Aku yang mengandungnya selama sembilan bulan,” balas wanita itu.Arsyil menatap sendu pada wanita yang telah memberinya seorang anak itu. Sedari tadi, jemarinya terus membelai lembut rambut Azmya.“Terima kasih ya, Sayang. Terima kasih sudah rela bersusah payah mengandung anakku selama hampir sepuluh bulan. Terima kasih sudah berjuang untuk melahirkan putraku,” lirih Arsyil.Melihat Azmya terbaring lemah di ranjang rumah sakit karena telah melahirkan putra mereka, membuat rasa cinta Arsyil kepada wanita itu semakin membuncah. Jika dulu Arsyil sangat mencintai Azmya, kini dirinya teramat sangat mencintai wanita itu.“Itu anakku juga, Ars. Bukan hanya anak kamu!” cebik Azmya. Wanita itu padahal masih dalam pengaruh bius, tapi Azmya menunjukkan seolah dirinya tak terpengaruh den
Baca selengkapnya