Home / Romansa / Kisah Cinta si Petani Tampan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kisah Cinta si Petani Tampan: Chapter 41 - Chapter 50

96 Chapters

Eps. 41

**Azmya Putri POV**Tubuhku benar-benar lemas. Dari ujung kepala hingga kaki sudah terkulai tak berdaya. Seluruh tulangku seakan rontok. Tadi, Arsyil benar-benar beringas. Entah sudah berapa kali aku merasakan puncak kenikmatan. Bahkan, untuk pertama kalinya aku merasakan klimaks beruntun seperti tadi. Kewanitaanku bahkan terasa perih. Terlebih daging kecil sensitif itu.Bagaimana tak perih? Arsyil berulang kali bermain di sana. Bukan hanya menggesek dan menepuk-nepuk klitorisku dengan ibu jarinya, Arsyil juga menjilat, mengecup bahkan menyedot-nyedot kacang kewanitaanku itu dengan kencang. Berulangkali dia melakukannya, tentu saja membuat sedikit nyeri di sana. Mendengar Arsyil memintaku untuk segera tidur, membuatku mengembuskan napas lega. Akhirnya aku bisa beristirahat. Tubuhku penuh peluh dan benar-benar terasa penat.Aku meregangkan badan, sebelum akhirnya memutuskan untuk memejamkan mata. Aku sempat melirik jam yang tertempel di tembok kamar. Waktu
Read more

Eps. 42

Satu Minggu berlalu. Seperti janji Arsyil, pria itu bersedia menjalani program kehamilan. Hal pertama yang dilakukan oleh pria itu adalah melakukan serangkaian pemeriksaan kesuburan. Dan Arsyil sudah siap dengan hasil yang akan diterimanya. Terlebih hasil pemeriksaan Azmya sangat baik. Wanita itu subur dan tidak ada masalah dengan sistem reproduksinya.Namun pemeriksaan gagal dilaksanakan karena Arsyil tak memenuhi syarat untuk itu.“Bapak dianjurkan untuk tak melakukan aktivitas seksual selama tiga hari sebelum pemeriksaan, baik bersama istri maupun memuaskan diri sendiri.”Arsyil terperangah mendengar ucapan sang dokter yang disebut oleh istrinya sebagai dokter tampan itu. Sementara Azmya, wanita itu terlihat berusaha menahan tawanya. Dan Arsyil melihat sang istri dengan tatapan kesal.“Apa tidak bisa sehari sebelum pemeriksaan Dok? Misal, saya akan melakukan pemeriksaan sore ini, malam harinya saya masih boleh melakukan hubungan dengan istri saya,” lirih Arsy
Read more

Eps. 43

Sepanjang perjalanan pulang, Arsyil hanya fokus pada kemudinya. Selama tiga jam perjalanan, tak ada sepatah katapun keluar dari bibir pria itu. Begitupun dengan Azmya. Karena sang suami hanya diam, wanita itu pun turut menutup rapat mulutnya.Azmya sadar betul apa kegelisahan sang suami. Maka dari itu, Azmya memutuskan untuk memberikan pelayanan spesial pada Arsyil. Sementara Arsyil memutuskan jika malam itu dia akan langsung beristirahat dan tak menyentuh Azmya. Pria itu memunggungi Azmya.“Ars,” panggil Azmya. Namun pria itu bergeming.Berulangkali Azmya memanggil Arsyil, namun pria itu tetap bergeming. Arsyil berpura-pura tengah tertidur. Padahal Azmya tau jika sang suami sebenarnya masih terjaga.Karena Arsyil tak kunjung merespon ucapan yang dilontarkannya, Azmya mulai merapatkan tubuhnya pada tubuh sang suami.Mulai dari memeluk sang suami, hingga meraba dada bidang sang suami dari balik kaosnya. Arsyil tentu saja tak dapat menahan godaan itu. Pri
Read more

Eps. 44

“Apa kamu akan tetap memintaku melakukan hal itu sehari setelah melahirkan? Atau tiga hari pasca melahirkan? Kalau satu Minggu kan kamu sudah tidak tahan tuh. Bagaimana Ars?”“Atau kamu akan berpikir untuk mencari wanita lain? Menikah lagi? Banyak wanita yang menunggu hal itu terjadi, Ars.”“Sayang ... Aku tidak akan pernah menikah lagi. Aku akan setia dengan satu istri saja, dan itu kamu, Azmya-ku,” lirih Arsyil.“Tapi aku masih belum tau pasti mengenai pertanyaanmu yang lain. Apa selama empat puluh hari itu, kamu benar-benar tidak bisa melakukan apapun?”“Apa kamu jadi berpikir untuk tak mau memiliki anak, Ars?”“Entahlah Mi. Aku rasanya masih belum sanggup membayangkan.”Air mata yang Azmya tahan sedari tadi, seketika luruh. Melihat air mata sang pujaan hatinya menetes, Arsyil kecewa dengan dirinya sendiri. Tapi dirinya jujur saat mengatakan tak sanggup membayangkan jika selama empat puluh hari Azmya tak menyentuhnya
Read more

Eps. 45

Sejak malam, Arsyil mengurung Azmya. Wanita itu tak dibiarkannya keluar rumah, bahkan untuk sekadar melongokkan kepalanya dari pintu atau jendela pun tak diperbolehkan.Azmya juga tak dibiarkan melakukan apapun selain makan. Bahkan perihal mandi, harus Arsyil yang memandikan wanita itu. Selama tujuh hari, Arsyil benar-benar membuat Azmya menjadi tawanannya.Dan saat wanita itu dalam masa menstruasi, Arsyil benar-benar berpuasa dari aktivitas seksual. Hal itu membuat Azmya sedikit bernapas lega. Karena akhirnya dia bisa kembali menghirup udara luar. Azmya kembali pada aktivitas mengurusi usaha peralatan berkebun yang dirintisnya.Sementara Arsyil, hari ketiga dirinya tak melakukan aktivitas seksual apapun, pria itu cukup frustasi. Arsyil sering uring-uringan. Terlebih saat dirinya melihat Azmya begitu tenggelam dalam rutinitasnya mengurusi usaha, Arsyil bertambah kesal.Bagaimana mungkin wanita itu bisa begitu santai menikmati hidup, sementara dirinya begitu tersiksa?!Arsyil pun meneg
Read more

Eps. 46

“Sabar ya Ars,” ucap Azmya yang sudah duduk di samping sang suami. Arsyil hanya menanggapinya dengan wajah memelas. Embusan napas berat Arsyil, membuat Azmya sedikit kesal.Tak bisakah suaminya ini mengerti dirinya? Tak bisakah dia bersabar menunggu beberapa hari lagi? Bukankah kemarin dirinya juga sudah menjadi tawanan pria itu selama satu Minggu? Masih kurang kah?“Yasudah, ayo ke kamar. Kamu mau pakai tangan apa mulut?!”Arsyil tersenyum. Pria itu menatap lembut sang istri yang mungkin saat ini tengah tersulit emosi, pikirnya.“Sayang ... Terus terang, ini berat buatku. Selama tiga tahun aku terbiasa melakukan itu setiap hari denganmu. Bahkan, saat kamu lagi libur pun, aku tak pernah libur. Aku malah meminta bantuan tangan atau mulutmu untuk memuaskan aku. Jadi, wajar kan kalau sekarang aku resah, aku uring-uringan. Sudah tiga hari cairan di dalam tak dikeluarkan.”Azmya hanya menanggapinya dengan menghela napas kasar. Walau wanita itu memahami kesulitan
Read more

Bab 47

Walau dengan susah payah menahan hasrat, akhirnya Arsyil berhasil melewati masa-masa suram, menurutnya. Saat mendengar masa menstruasi Azmya telah usai, pria itu begitu bersemangat. Terlebih Azmya kini menggunakan gaun malam yang sangat seksi. Kelakian Arsyil seketika bangkit saat menatap sang istri dalam balutan busana minim menerawang itu. Arsyil yang tak pernah absen dalam aktivitas seksual, dan harus berpuasa selama satu Minggu penuh, membuat pria itu bagai singa kelaparan. Arsyil menyergap kemudian memangsa Azmya tanpa ampun.Setiap jengkal tubuh sang istri tak luput dari jangkauannya. Setiap lekuk tubuh Azmya disantapnya dengan penuh semangat. Azmya menggaruk-garuk apa saja yang bisa dijangkaunya saat sang suami menyesapi kewanitaannya dengan rakus.Wanita itu berulang kali mengeram hingga berteriak menahan gejolak nikmat di bawah sana. Sang suami seakan tak ada puasnya menikmati aroma kewanitaan miliknya. Tampaknya pria itu begitu merindukan aroma kewanitaan
Read more

Bab 48

Azmya seketika berjongkok dan menyembunyikan wajahnya. Wanita itu menangis sesenggukan. Beberapa hari ini perutnya sering sekali merasa keram. Dirinya hanya datang bulan satu hari, dan setelahnya kewanitaan Azmya hanya mengeluarkan flek terus menerus selama sembilan hari. Wanita itu takut dengan apa yang dipikirkannya.Penyakit apa yang dideritanya? Kenapa dia terus menerus mendapatkan noda kemerahan pada pakaian dalamnya?Sementara Arsyil, pria itu terus menerus resah karena menurutnya, Azmya terus menunda aktivitas seksual mereka.Tapi, saat sang istri meluapkan emosinya, tubuh pria itu bergetar.Kanker? Bagaimana jika Azmya benar-benar mengidap kanker? Apa yang harus dia perbuat jika kemungkinan menyeramkan itu terjadi?Dirinya tak akan sanggup berpisah dari Azmya. Dia tak akan sanggup melihat wanita tersiksa karena suatu penyakit. Pria itu ikut berjongkok di samping Azmya.“Kita periksa ke dokter ya, Sayang.”“Aku takut, Ars. Aku takut,” lirih wa
Read more

BB 49

Kejantanan Arsyil bereaksi melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Azmya begitu menggoda hasrat kelelakiannya. Kedua kaki wanita itu terbuka lebar. Dia pasti bisa dengan mudah melesakkan senjatanya ke dalam sana, lalu bermanuver dengan brutal. Azmya pasti akan sangat menikmatinya.Pikiran Arsyil mendadak beku saat seorang perawat menutup organ kewanitaan sang istri. Dan tak lama setelah itu sang dokter duduk persis di hadapan area sensitif Azmya.Pasti aroma candu itu menyeruak di hidung sang dokter. Kurang ajar sekali dokter itu! Seenaknya saja dia bisa menikmati aroma yang selalu membuatnya candu!Tangan Arsyil mengepal. Pria itu hendak menghampiri dokter, namun Azmya berhasil menahannya.“Kamu di sini saja!” Sengaja Azmya menahan pria itu agar terus berada di sisinya. Azmya tau apa yang ada di pikiran sang suami saat melihat dokter tengah duduk di depan kewanitaannya. Pria itu kini hanya bisa menggenggam jemari sang istri. Lebih tepatnya, Azmya yang
Read more

Bab 50

Azmya dan Arsyil terus berpelukan di kamar hotel setelah pulang dari rumah sakit. Beruntung Arsyil sudah memesan kamar hotel di dekat rumah sakit. Siapa yang sangka jika dokter meminta mereka melakukan pemeriksaan laboratorium besok pagi?Padahal Arsyil memesan kamar hotel karena takut akan kabar buruk yang mereka dapatkan hingga pria itu tak sanggup menyetir kembali ke kediaman mereka. Namun, kamar hotel ini malah menjadi tempat transit mereka karena besok pagi harus melakukan pemeriksaan laboratorium.“Akhirnya aku hamil, Ars. Aku mengandung anak kamu. Aku senang sekali,” ungkap Azmya. Arsyil sedari tadi terus mencium puncak kepala sang istri. Pria itu juga merasa bahagia karena Azmya terlihat sangat bahagia.“Kamu bahagia tidak, Ars?”“Tentu saja, Sayang. Aku sangat bahagia karena sebentar lagi akan menyaksikan hasil cetakan kita selama tiga tahun ini.”Azmya terkekeh-kekeh saat mendengar Arsyil mengucapkan hasil cetakan. Seo
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status