Share

Kisah Cinta si Petani Tampan
Kisah Cinta si Petani Tampan
Author: Mamak_A

Eps. 01

Author: Mamak_A
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Hanya sebentar saja,” janjiku pada perias pengantin.

Namun, kala aku menatap punggung Azmya yang terbuka, niat itu pun berubah. Ku kunci pintu kamarnya. Aku hampiri gadis itu, lantas memeluknya dari belakang. Dapat ku rasakan sekujur tubuhnya bergidik.

“Kamu ngapain?” tanyanya sembari menunduk.

Mungkin dia malu, karena hanya bra dan hotpants yang melekat di tubuh mulusnya, saat ini.

Pertanyaannya tentu saja tak ku hiraukan. Karena aku tengah sibuk memberi jejak di sekeliling lehernya. Bahkan jemariku mulai memijat pelan di salah satu gundukan kenyalnya.

“Ars ... Aku harus bersiap untuk acara resepsi pernikahan kita,” lirihnya.

Aku tak peduli. Satu jam yang lalu, dia sudah sah menjadi istriku. Aku akan menunaikan kewajiban sebagai suami saat ini juga .

Dengan tubuhnya yang masih berada dalam dekapanku, ku giring dia menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya dengan kaki yang masih menjuntai ke bawah.

Tak mau memperpanjang durasi, lantas kutarik saja dua lembar kain yang menutupi daerah sensitif gadis yang kini sudah sah menjadi istriku.

“Ars!”

Dia memekik seraya menutupi bagian sensitif itu dengan kedua telapak tangannya.

“Ayolah Mi ... Aku sudah lama menantikan hal ini,” rengekku.

“Nanti malam saja, Ars ....”

Kali ini dia yang merengek padaku. Tentu saja hal itu tidak aku kabulkan. Apakah dia tidak tau, ada bagian dari tubuhku yang sudah ingin melesak keluar dari persembunyiannya? Ini benar-benar sudah tak tertahankan lagi!

“Kalau kau tak mau acara resepsi pernikahan kita terlambat, kau harus menuruti keinginanku, Azmya. Jika tidak, aku akan terus berlutut sembari menatap paha mulus mu ini,” ucapku yang kini sudah mulai memberikan jejak-jejak kepemilikan di sekitar pahanya.

“Aaarsss ... Aku malu,” rengeknya lagi.

Tapi aku tetap tak peduli. Bahkan kini aku sudah mulai mengecup telapak tangannya yang berada di atas bagian sensitif itu.

“Aarsss ....”

“Bukalah. Kau berdosa jika menolak!”

Dengan malu-malu, dia pun menarik mundur kedua telapak tangannya, dan aku akhirnya bisa leluasa menatap bagian sensitif miliknya.

Ku buka lebar kakinya, lantas ku daratkan bibirku di sana.

Azmya melenguh kala jemari dan lidahku menari pada area sensitifnya. Jemari dan lidahku terus bermain-main di sana hingga tubuhnya mengejang.

Kulepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh ini. Akupun bergegas menaiki Azmya-ku.

Azmya kembali melenguh, kala dua organ sensitif kami saling bergesekan. Hingga akhirnya Azmya memekik, kala bagian tubuhku mengoyak dan menerobos masuk ke dalam tubuhnya.

“Pelan-pelan Aars ...,” rengeknya kala aku mulai kembali bergerak maju-mundur.

Sesuai instruksinya, aku pun bergerak perlahan-lahan. Ku lihat wajahnya yang meringis menahan nyeri.

Saat mendengar Azmya kembali melenguh, aku kembali bergerak maju-mundur dengan tempo yang lebih cepat dan semakin cepat. Azmya-ku bahkan bergerak liar hingga membuatku menghujam dengan brutal.

Kembali tubuh mulus itu mengejang dan terhentak-hentak, lalu terkulai. Sementara aku terus mengejar nikmat, hingga akhirnya lahar ini tertumpah dan aku terkulai di atas tubuhnya.

Ku kecup keningnya sebelum turun dari atas tubuh mulus itu.

Tak pernah terbayangkan, jika akhirnya tubuhku dan tubuhnya bisa menyatu. Masih jelas di ingatanku, bagaimana aku dengan susah payah, bahkan hanya untuk mendapatkan nomor ponselnya.

.

.

.

Flashback On

(Dua tahun, sebelum Azmya dan Arsyil, saling mengucap janji pernikahan)

.

Saat itu adalah acara reuni akbar SMA Langit. Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya. Azmya Putri, cinta pertamaku, bahkan satu-satunya gadis yang ada di hatiku, sejak dulu hingga sekarang.

Namun, saat itu Azmya tidak hadir. Aku gagal bertemu dengannya. Kalian tau, mengapa aku ingin menjadi sukses lebih cepat dari siapapun?

Itu karena aku ingin segera bertemu kembali dengannya, lalu melamarnya untuk menjadi istriku, karena aku sudah merasa layak dan mampu untuk itu!

Tapi sayangnya aku tak dapat bertemu dengannya di acara reuni itu. Beruntung ada Ratih—teman sebangku Azmya saat SMA— gegas kutanya nomor ponsel gadis pujaanku itu padanya.

“Nanti, saat lu hubungi Mia dan ternyata dia cuek, itu artinya dia in relationship. Lagi ada kekasihnya. Mia itu cewek setia. Tapi, kalau dia bersikap ramah, gue harap lu bisa miliki Mia. Karena gue bosan mendengar cerita dia yang putus nyambung dengan kekasihnya yang toxic itu.”

Itu adalah pesan dari Ratih, sesaat setelah memberikan nomor ponsel Azmya. Tak mau membuang waktu, segera ku ambil ponsel dan menghubungi Azmya-ku.

Kami pun membuat janji temu setelahnya. Bertemu di kediaman kakek Azmya, lalu menemani gadis pujaanku itu mencari buku sebagai salah satu sumber untuk penelitian skripsinya. Pertemuan kamipun diakhiri dengan menonton film kartun kesukaannya di bioskop, dan makan malam di sebuah restoran cepat saji sebelum akhirnya aku mengantarkan gadis itu kembali ke kediaman kakeknya.

Sejak saat itu, aku dan Azmya berkomunikasi setiap hari melalui pesan singkat ataupun panggilan video. Kami pun membuat janji temu kembali satu Minggu setelahnya. Namun, aku yang sangat ingin memperistri Azmya, membuatku banyak mengajukan proposal kerjasama dengan beberapa supermarket Ibu Kota. Hal itu sangat menyita waktuku, hingga terpaksa membatalkan janji temu kami dua Minggu berturut-turut.

Dan, saat waktuku sudah senggang. Saat aku sudah memersiapkan jalinan kata untuk melamarnya, Azmya kembali ke dalam pelukan mantan kekasihnya.

Aku tentu saja marah dan kecewa padanya. Tapi anehnya, dari hari ke hari, aku malah semakin merindukannya. Dan satu bulan sejak terakhir kali kami berkomunikasi, ada sebuah undangan pembukaan salah satu restoran milik salah satu teman di grup W******p SMA.

Rasa rindu yang teramat sangat, membuatku ingin bertemu dengan Azmya. Ku hubungi Ratih, dan meminta tolong agar Azmya datang ke acara itu.

Gadis itu berhutang penjelasan kepadaku, Mi. Dia harus bisa memberikan alasan yang masuk akal padaku. Kenapa memberiku harapan tiga Minggu belakangan, lalu kembali merajut kasih dengan mantannya?!

Related chapters

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 02

    Azmya menangis sesenggukan dalam pelukanku saat kami bertemu. Baru ku tahu, ternyata wanita itu berada dalam tekanan saat memutuskan untuk kembali menjalin kasih dengan sang mantan. Irwan—mantan kekasih Azmya— mengancam bunuh diri dengan melakukan panggilan video dari atas jembatan tepat pukul satu dini hari.Dan, pada malam itu akhirnya aku tau satu hal. Azmya ternyata mencintaiku. Aku meminta Azmya untuk memutuskan hubungannya dengan Irwan. Tapi gadis itu tidak bisa memutuskan hubungan tanpa alasan. Hingga akhirnya, aku memintanya untuk menghubungiku jika sudah putus dengan Irwan.Tapi, gadis itu tak menghubungiku saat dirinya sudah menyandang status jomlo. Kami baru kembali saling sapa, dua bulan setelah Azmya dan Irwan putus. Saat itu aku langsung menghubunginya, dan membuat janji temu keesokan harinya.Ku jemput dia di kampusnya, ku ajak Azmya menikmati senja di salah satu restoran di tepi pantai. Ku ajak dia menikah. Walau pada awalnya dia ragu. Tapi Azmya-ku setuju.Dan enam bu

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 03

    Tepat pukul 14:00 WIB, resepsi pernikahan Azmya dan Arsyil diselenggarakan. Resepsi itu diadakan di gedung serbaguna komplek perumahan orang tua Azmya. Padahal Arsyil sudah menawarkan pada gadis itu untuk mengadakan resepsi di gedung yang lebih mewah. Tetapi Azmya tak ingin membuang uang hanya untuk sebuah pesta yang meriah. Karena bagi Azmya, kehidupan pernikahan setelah resepsi jauh lebih penting ketimbang sebuah selebrasi.“Selamat siang semuanya, perkenalkan, saya Joe. Saya yang bertugas menjadi MC di hari yang berbahagia ini,” ucap Joe. Alunan musik pun mulai terdengar setelahnya. Beberapa penari melangkah ke dalam gedung lebih dulu. Disusul oleh Azmya dan Arsyil yang berjalan sembari bergandengan mesra. Senyum sumringah terus dipancarkan oleh sepasang pengantin baru itu.“Kamu, kenapa jalannya seperti itu?” bisik Arsyil pada Azmya, karena istrinya itu berjalan dengan gaya yang sedikit aneh. Padahal Azmya memakai gaun pengantin dengan rok lebar, serta menggunakan sepatu dengan ta

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 04

    “Tidak ada yang tau, Mi,” ucap Arsyil, saat melihat sang istri dan ibunya yang saling berinteraksi. “Tidak ada yang tau dengan apa yang akan aku sampaikan ini.”Lagi, ucapan Arsyil membuat Azmya bertambah tak enak hati. Mata gadis itu bahkan sudah mulai berembun. Andai Arsyil mengaku suatu hal yang membuatnya sakit, tentu air mata Azmya akan lolos dengan mudahnya. Bahkan, saat ini saja, dirinya ingin menangis. Karena Azmya memang gadis yang seperti itu sejak dulu. Hatinya teramat lembut. Hingga mudah sekali iba dan menangis.“Mia ... Sebenarnya, sebenarnya aku ingin bertanya kepada Kamu.”Dahi Azmya berkerut, “bertanya?” gumamnya. Kenapa jadi bertanya? Bukankah sang suami tadinya ingin mengakui sesuatu?Senyum Arsyil mengembang. “Azmya-ku, kenapa wajah kamu tegang sekali?” Melihat senyum Arsyil, masih belum dapat membuat hati Azmya menjadi tenang.“Aku hanya ingin bertanya. Apakah Kamu tau, kalau aku jatuh cinta sama Kamu, sejak kita SMA?”Dengan wajah yang masih dipenuhi kebingungan,

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 05

    “Hei, Kau akan menyesal sudah menikahi Mia. Mia itu hanya mencintaiku! Dia bahkan dengan sukarela menyerahkan keperawanannya padaku. Azmya sudah tidak perawan lagi! Ceraikan dia!”Mata Azmya mendelik. Wanita itu mengguncang tangan Arsyil sembari menggelengkan kepalanya. Menyangkal apa yang diucapkan oleh Irwan. Namun Arsyil tak menanggapinya. Pria itu malah melangkah meninggalkan Azmya.Arsyil melangkah menaiki panggung musik, menghampiri Irwan dan merebut microphone dari tangan mantan kekasih Azmya itu. Ucapan Irwan di depan para tamu undangan dan keluarga, benar-benar membuat Arsyil geram. Ingin rasanya dia menghajar mantan kekasih istrinya itu hingga babak belur. Tapi Arsyil tak mau menanggapinya dengan adu otot. Karena itu tak akan bisa mengembalikan nama baik sang istri, yang telah tercoreng karena ucapan pria brengsek itu.“Hei Bung! Aku tau maksud dan tujuan Kau mengatakan hal itu padaku. Kau ingin aku menyeraikan Mia, lalu Kau yang akan menikahinya. Iya kan?”“A-aku mengatakan

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 06

    Acara resepsi pernikahan Azmya dan Arsyil berlangsung hingga pukul 17:00 WIB. Pria itu langsung memboyong Azmya menuju hotel bintang empat yang letaknya tak terlalu jauh dari kediaman orang tua wanita itu.Azmya dan Arsyil memang sudah merencanakan hal itu sebelumnya. Azmya juga sudah menyiapkan tas berisi beberapa lembar pakaian yang akan dibawanya untuk menikmati acara bulan madu mereka, selama tiga malam di hotel.Azmya bahkan sudah menyiapkan sebuah gaun malam yang cukup seksi. Gaun malam yang rencananya akan dipakai Azmya, saat wanita itu akan melepas kegadisannya di malam pengantin mereka.Namun, tentu saja hal itu tidak sepenuhnya akan terwujud. Walau gaun seksi itu akan dipakai saat malam pertama pernikahan, tapi kegadisannya sudah direnggut sang suami, pagi tadi.Azmya kembali teringat akan janjinya pada Arsyil. Malam ini dirinya harus menggoda sang suami. Mengembuskan napas kasar, Azmya memikirkan apa yang harus dia lakukan malam nanti. Seketika Azmya menutup wajahnya. Bahka

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 07

    “Ars, ayo turun!” cebik Azmya, saat sang suami terlihat sangat betah di atas tubuhnya. Arsyil terus memeluk erat tubuh Azmya sejak pria itu menyemburkan laharnya dalam tubuh sang istri.“Aku susah bernapas, Ars!” rengek wanita itu sekali lagi.Akhirnya Arsyil pun beringsut. Namun pria itu langsung membawa Azmya ke dalam pelukannya.“Kamu luar biasa, Mi. Pakaian yang kamu kenakan malam ini, juga luar biasa!” bisik Arsyil.Azmya hanya tersenyum mendengar ucapan sang suami. Azmya pun berjanji, selepas berbulan madu, dirinya harus mengucapkan terima kasih pada Vani. Karena sepupu sekaligus sahabatnya itulah yang memilihkan gaun malam seksi itu. Walaupun malu, tapi Azmya bertekad untuk membuat sang suami tambah terpikat padanya.“Selama kita menginap di sini, Kamu pakai terus ya, gaunnya. Nanti, sepulang dari hotel, akan aku belikan lebih banyak lagi. Aku suka,” bisik Arsyil yang semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri.Namun,

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 08

    Setelah menikmati masa bulan madu selama tiga malam, sepasang pengantin baru itu kembali ke kediaman orang tua Azmya. Menginap di sana selama dua malam, lalu bertolak ke sebuah desa. Desa tempat di mana Arsyil merintis usahanya sejak enam tahun yang lalu.Kedua orang tua, juga kakeknya Azmya, turut serta mengantarkan kepindahan wanita itu. Desa itu memang tak terlalu jauh dari pusat kota. Hanya memerlukan waktu tempuh selama tiga jam, Azmya dan keluarganya sudah tiba di salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Bogor itu.Desa ini cukup luas. Tiga puluh persen wilayahnya, terdiri atas persawahan. Karena padi adalah salah satu komoditi terbesar wilayah itu. Tidak hanya persawahan, kawasan itu juga banyak dijumpai perladangan juga peternakan. Hanya Arsyil yang memilih untuk membudidayakan buah-buahan serta sayuran organik di sana.Pemukiman penduduk tidak terlalu ramai, itulah sebabnya udara di desa itu sangat segar. Azmya menghirup napas dalam-dalam ketika menginjak

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Eps. 09

    Arsyil mendengus kesal saat mendengar teriakan sang ibunda. Sementara Azmya tersenyum penuh kemenangan. Gegas wanita itu beranjak dari atas ranjang. Azmya sempat menjulurkan lidahnya pada Arsyil, mengejek usaha sang suami yang berbuah kegagalan, siang ini. Azmya pun melangkahkan kakinya membuka pintu kamar dan menyambut sang mertua.“Ayo makan siang,” ajak Ninik. Azmya mengangguk, “iya Bun,” jawab Azmya. Namun, saat wanita itu hendak mengikuti langkah kaki ibu mertuanya, Azmya tersadar jika sang suami masih duduk di ranjang. Azmya sedikit terkejut, saat Arsyil masih duduk dengan posisi yang sama.Melangkah mendekati sang suami, “ayo Ars,” ajak wanita itu.“Kamu duluan saja. Aku masih ada urusan sama yang di bawah sini. Tidak mungkin kan aku keluar kamar dengan kondisi seperti ini!” ketus Arsyil sembari menunjukkan bagian bawahnya pada sang istri. Mata Azmya pun mengikuti arah pandang Arsyil.“Oh.”Hanya ungkapan itu yang keluar dari bibir Azmya, saat menyaks

Latest chapter

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 96

    Anggita begitu terkejut saat tiba-tiba kedua orang tuanya masuk ke dalam bilik ya dan mengatakan jika mereka baru saja menemui Arsyil. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang diperbuat orang tuanya di kediaman pria yang dicintainya itu? Apa orang tuanya sudah mengetahui alasan yang sebenarnya, mengapa dia dipecat? Apa ayah dan ibunya akan memarahinya karena mencintai suami orang? Apa ayah dan ibunya akan murka karena dia sering menonton aksi Arsyil dan Azmya?Anggita pun menegakkan tubuhnya. Gadis itu bersiap akan cecaran orang tuanya. Tapi, kalimat pertama yang ditanyakan oleh ibunya, membuat Anggita terkejut.“Apa benar Pak Arsyil sering menggoda kamu?” tanya Mila. Dahi Anggita berkerut mendengar pertanyaan sang ibunda.Menggoda? Pria beristri itu tak pernah sekalipun menggodanya. Jangankan menggoda, pria itu bahkan tidak bisa untuk digoda. Kenapa kedua orang tuanya bisa mempunyai pikiran seperti itu?“Bapak dan ibu tadi bertemu dengan tetangganya. Katanya Pak Arsyil itu sering menggo

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 95

    “Kenalkan, nama saya Indri. Saya istri dari ketua RT, tempat di mana Arsyil dan Azmya tinggal. Kebetulan rumah saya tepat di depan rumah mereka,” ucap Indri.“Ada apa dengan mereka?” tanya wanita itu. Mila pun tanpa ragu menyeritakan apa yang terjadi pada anaknya.“Mia memang seperti itu. Cemburuan gak jelas. Anak saya juga mengalami nasib yang tidak jauh beda. Padahal Arsyil itu naksir berat dengan anak saya tadinya. Tau-tau digoda oleh si Mia itu! Eh ... sekarang malah menuduh anak Ibu dan Bapak yang menggoda suaminya. Padahal saya yakin, pasti Arsyil yang lebih dulu menggoda anak Bapak dan Ibu. Arsyil itu sebenarnya jenuh sama istrinya yang tidak bisa apa-apa itu!”“Berarti Pak Arsyil itu mata keranjang ya?” tanya Mila. Wanita paruh baya itu menatap tak percaya.“Bukan Arsyil yang mata keranjang. Tapi, istrinya itu yang tidak becus dalam mengurusi suami. Mia itu kan tidak bisa memasak, tidak bisa mengurus rumah. Bahkan sudah tidak perawan saat menikah!”Mata Mila dan Jajang melebar

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 94

    Mila dan sang suami memutuskan untuk berhenti di sebuah warung makan yang tak jauh dari kediaman Arsyil dan Azmya. Pasangan suami istri paruh baya itu masih begitu emosional. Ucapan Arsyil dan Azmya yang menuduh anaknya hendak menjadi orang ketiga bagi rumah tangga keluarga petani itu, membuat Mila dan sang suami meradang.Mereka tau betul sikap Anggita. Putri sulung mereka itu adalah seorang anak yang lemah lembut. Lakunya juga sangat baik. Anggita bahkan tak pernah terlihat berhubungan dekat dengan seorang pria. Bagaimana mungkin anak yang begitu lugu bisa menggoda seorang pria yang notabenenya adalah majikannya? Bahkan pria itu berusia jauh lebih tua dari anak mereka.“Saya yakin Pak. Pasti Bu Mia itu mengada-ada. Masa anak kita dituduh menggoda suaminya. Pasti dianya saja yang cemburuan. Atau ... jangan-jangan Pak Arsyil yang menggoda anak kita, tapi menuduh Anggi yang menggodanya, saat ketahuan oleh istrinya itu!” umpat Mila.“Menurut Bapak juga

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 93

    Ibu kandung Anggita menghampiri rumah Arsyil yang berada di desa yang bersebelahan dengan desa tempatnya tinggal. Mila berangkat ke sana bersama sang suami. Sebenarnya pria itu tak mau menemani sang istri untuk mengemis sebuah pekerjaan untuk anaknya. Menurut pria itu, Anggita terlalu berlebihan. Harusnya, dengan pengalaman kerjanya selama mendampingi Arkana, anak gadisnya itu mampu mencari pekerjaan dengan lebih mudah.Namun, saat Anggita sama sekali tak menyentuh makanannya. Saat anaknya itu harus dipasangi selang infus karena tak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup, mau tak mau, pria itu mengikuti sang istri ke kediaman Arsyil dan Azmya.Sesampainya di sana, kedua orang tua Anggita memohon agar sang anak diperbolehkan untuk kembali bekerja di sana.“Kasihan Anggi sampai tidak mau makan dan minum, Pak, Bu,” ucap Mila. Wanita paruh baya itu, tanpa tau persolan yang menimpa anaknya, terus memohon pada Arsyil dan Azmya.“Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menerima Anggi untu

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 92

    Sementara itu, saat Azmya begitu menikmati permainan sang suami. Ada seorang gadis cantik yang terus menangis karena baru saja diberhentikan dari pekerjaannya. Gadis itu menangis bukan karena kehilangan pekerjaan. Dia menangis karena tak lagi bisa menatap pria pujaan hatinya lagi.Biasanya, setiap pagi gadis itu bersemangat karena akan kembali melihat seorang pria dewasa yang begitu perkasa. Menyapa pria itu, mendengar suara pria itu, bahkan menyaksikan tubuh atletis pria itu, sudah menjadi santapan sehari-hari Anggita. Arsyil Yudistira memang begitu memesona. Walau pria itu berusia tiga puluhan, tapi wajah tampan dan tubuh atletisnya, membuat Arsyil terlihat sangat menggairahkan bagi gadis-gadis seumuran Anggita.Gadis itu tak pernah menyangka jika dirinya akan jatuh cinta pada seorang pria yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya. Anggita merasakan getaran-getaran itu di hatinya, saat Arsyil mulai suka memujinya. Sejak saat itu, senyuman yang selalu ditampilkan oleh petani tamp

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 91

    “Sepertinya beberapa hari belakangan, kamu cukup sehat,” ucap Arsyil saat dirinya bersama sang istri baru saja masuk ke kamar.“Iya. Rasanya tubuhku sudah mulai segar kembali. Apalagi tadi pagi sudah diurut dengan Ceu Edah. Tubuh ini jadi terasa tambah segar,” ungkap Azmya. Senyuman lebar terkembang di wajah Arsyil. Pria itu seketika menyergap Azmya. Memeluk erat sang istri dari belakang. Kini Arsyil sudah membenamkan wajahnya pada lekuk leher Azmya.“Sudah bisa melayaniku dong, kalau begitu.”Arsyil tak membutuhkan jawaban dari Azmya. Melihat kondisi tubuh sang istri begitu bugar, Arsyil pun tau jika Azmya sudah siap untuk melayaninya.Jemari pria itu kini telah menangkup salah satu benda kenyal milik Azmya. Arsyil memberikan pijatan-pijatan lembut di sana seraya memberikan jejak-jejak kepemilikan di leher sang istri.Azmya tentu saja mulai menikmatinya. Terlebih saat pria itu mulai menggesek-gesekkan bagian tubuhnya yang

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 90

    Arkana sebenarnya tak lagi membutuhkan shadow teacher untuk mendampinginya belajar. Anak petani tampan itu sudah tak mengenyam pendidikan formal sejak tahun lalu. Begitu lulus dari sekolah taman kanak-kanak, Arsyil dan Azmya memutuskan jika sang anak melanjutkan pendidikan homeschooling.Azmya dan Arsyil langsung yang menjadi mentor bagi Arkana. Mereka memberikan banyak buku tentang pertanian dan robotik untuk Arkana. Arsyil bahkan mengajarkan Arkana yang baru berusia tujuh tahun itu untuk berselancar di internet, Deni memuaskan hasrat sang anak akan ilmu pengetahuan.Selama satu tahun setelah Arkana lulus dari taman kanak-kanak, Anggita hadir di sana, hanya untuk menemani Arkana jika Arsyil dan Azmya sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.Dan kini, tanpa kehadiran Anggita, Arsyil harus benar-benar bisa membagi waktu antara mengurusi bisnis perkebunannya, mengurusi usaha yang dirintis oleh Azmya, serta menemani Arkana belajar.Sementara Azmya yang tengah hamil muda, hanya mampu terkula

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 89

    “Kamu mengatakan ini agar aku melayanimu, kan, Ars?! Kamu kenapa sih, Ars? Sejak dulu, kalau menyangkut hal yang begituan, kamu selalu seperti anak kecil. Aku sedang tidak enak badan, Ars! Kalau aku dalam keadaan fit, aku juga tidak pernah menolak keinginan kamu!”“Mi ... Jangan teriak-teriak. Nanti, Arka dengar.”“Biar saja dia dengar. Biar dia tau kalau papanya begitu kekanakan! Hanya memikirkan dirinya sendiri!”“Anggi menawarkan diri untuk jadi istri keduaku!” ucap Arsyil.“APA?!”Azmya benar-benar terkejut dengan pernyataan yang baru saja terlontar dari bibir sang suami. Anggita menawarkan diri untuk menjadi istri kedua sang suami? Gadis itu secara terang-terangan mengatakan jika dia tertarik pada Arsyil. Yang benar saja!“Dia bilang, dia akan melayaniku dengan baik. Dia bahkan rela hanya dinikahi secara siri.”Lagi, Azmya terperangah. Bagaimana mungkin gadis yang begitu muda dan cantik, rela menyerahkan dirinya begitu saja pada seorang pria beristri? “Apa kamu pernah menjanjika

  • Kisah Cinta si Petani Tampan   Bab 88

    “Sayang ... Apa Arka masih membutuhkan seorang guru bayangan? Arka kan sudah tidak sekolah formal lagi?” tanya Arsyil saat pria itu baru saja mengantarkan Anggita ke depan pintu gerbang.“Ars ... Bisa tidak sih, kalau kamu tidak menganggu aku. Sebentar saja, Ars. Aku sedang merasa sangat lelah, pusing, mual, seluruh badanku rasanya tidak enak,” keluh Azmya.Baru saja dirinya terlelap. Sang suami sudah kembali mengganggunya. Padahal beberapa menit yang lalu, dirinya baru saja berpesan jika dia tak ingin diganggu.“Aku baru saja memecat Anggi.”Dahi Azmya berkerut. Wanita itu seketika menegakkan tubuhnya. Azmya tentu saja bingung karena sang suami tiba-tiba memecat seseorang yang sudah banyak membantu mereka. Sudah hampir dua tahun gadis itu menemani Arka. Arsyil bahkan bersikap begitu baik pada Anggita. Hingga Azmya kerap mendapati percikan cemburu di hatinya.“Memecat? Kok bisa? Dia berbuat apa? Ketahuan mencuri? Dia mencuri, iya? mencuri apa? Perabotan rumah? Uang? atau apa?”Arsyil

DMCA.com Protection Status