"Ada apa ini, Mbak?" Salah seorang penghuni menegurku. "oh, ini Pak, Kakak saya lagi nyari istrinya " jawabku seraya menunjuk pada Mas Dewa. "Istrinya? Siapa namanya?" tanya seorang ibu-ibu yang sedang menggendong anaknya yang masih balita. "Liana, Bu!" "Loh, Liana itu bukannya istrinya Mas Leo? Yang ngontrak di rumah nomor dua belas itu," sahut salah satu dari penghuni yang satu per satu mulai berdatangan. Aku tersentak mendengar keterangan mereka. Sementara aku lihat Mas Dewa masih marah-marah pada laki-laki yang bernama Leo itu. Laki-laki itu menahan Mas Dewa agar tidak masuk. Aku menghampiri Mas Dewa. "Mas, kalau kamu marah-marah begini, sampai kapanpun orang nggak akan izinkan kamu masuk ke rumahnya," geramku pada Mas Dewa yang tidak pernah bisa mengendalikan emosinya. "Maaf Pak Leo. Apa bisa kita bicara di dalam?" Aku berusaha untuk berbicara tenang. "Siapa? Pak Leo? Kok kamu tau namanya? Kamu kenal sama dia?" Kali ini Mas Dewa memandangku penuh curiga. "Asem kamu, Ma
Read more