Wanita pirang itu menatap nanar padaku. Wajahya memancarkan rasa tak suka. Dia beranjak dari tempat tidur dan menghampiri kami yang masih berdirii di ambang pintu. "Ooh, jadi ini yang membuat putriku tak menginginkan kehadiranku?" Wanita itu menaikkan alisnya seraya menatap tajam padaku. "Jaga bicaramu, Kim! Ini Zahra. Salah satu manager di perusahaanku." "owwwh, cuma manager. Ternyata hanya seorang karyawan biasa," sahutnya dengan seringai dan tatapan meremehkan. "Kimi ...!" Devan kembali membentak wanita itu demi membelaku. Ya Tuhan, kenapa aku merasa seperti seorang pelakor di sini? Aku terus berusaha menarik jemariku yang saat ini masih berada dalam genggaman tangan kokoh milik Devan. Namun Devan menahannya dan malah semakin mempererat genggamannya. "Dev ..., sebaiknya aku keluar," bisikku. "Jangan. Kamu tetap bersamaku disini!" sahutnya pelan namun sangat tegas. "Tante Zahraaaa ...!" Clarissa histeris seraya tersenyum lebar melihat kedatanganku.. "Clarissa ...!" Aku mem
Baca selengkapnya