POV Dewa Zahra mengizinkan aku menikah lagi asalkan dia diizinkan bekerja. Sebenarnya aku sangat keberatan. Namun, biarlah dia bekerja, dari pada minta cerai. Bagaimanapun juga Zahra adalah istri yang baik. Dia mengurusku dengan baik. Bukan hanya itu, Zahra juga mengurus Ibuku dengan baik. Jika dia aku ceraikan, lalu siapa nanti yang merawat ibu. Liana? Mana mungkin wanita manja itu bisa merawat ibu? Mengurusku saja dia tidak becus. Kalau saja di perutnya itu tidak ada anakku, rasanya aku tidak sudi menikahinya. Liana hanya kesenangan sesaat untukku. Ternyata jika dirumah pun dia tak menarik sama sekali. Apalagi sejak hamil, penampilannya makin memuakkan. Dia hanya menarik jika berdandan tebal dan memakai pakaian seksi. Zahra, sebenarnya istriku itu mau kerja apa sih? Memangnya dia punya pengalaman kerja? Sebagai seorang manager di kantor, aku bisa menilai seseorang dari kesehariannya. Wanita seperti Zahra ini mana bisa kerja di kantoran. Jika diterima pun, cocoknya Zahra itu jadi
Read more