Beranda / Fantasi / Penguasa Seni Racun / Bab 161 - Bab 170

Semua Bab Penguasa Seni Racun: Bab 161 - Bab 170

281 Bab

157. Tiga Pasang Mata

Manajer Huang berniat menjamu Long Huo, namun pria itu segera menolaknya secara halus dan mengatakan ingin menemui Grand Elder Wang terlebih dahulu. Mendengar itu, Manajer Huang tidak dapat menolak, dia setuju untuk mengantarkan Long Huo secara langsung. Sebab, dia juga ingin menemui seorang kenalan yang juga berada di tempat yang sama.Dengan demikian, keduanya meninggalkan Heavenly Treasure Tower melewati jendela ruangan Manajer Huang. Dengan praktik yang mereka miliki, tidak kesulitan bagi keduanya untuk bergerak dalam kegelapan malam. Keduanya berpindah dari satu atap bangunan ke bangunan lainnya.Ketika tiba di depan Penginapan Bulan Perak, Manajer Huang meminta Long Huo berhenti, dan mengatakan di sanalah tempat Grand Elder Wang beristirahat. Keduanya pun segera memasuki tempat itu tanpa ada yang berani menghalangi.Di kamar terbesar Penginapan Bulan Perak, Long Tian sudah pulih dari kondisi kritisnya. Saat ini, dia tengah bersama Grand Elder Wang dan keempat pengi
Baca selengkapnya

158. Ingatan Long Tian

Setelah menerima kunci makam kuno dari Grand Elder Wang, sehari setelahnya, Long Tian langsung memasuki tempat itu sendirian. Ketika satu langkahnya masuk ke dalam makam kuno itu, Long Tian merasa sedang berada di dunia lain, dunia yang penuh kegelapan. Hitam dan gelap, itulah yang pertama kali dia lihat saat membuka matanya.Long Tian berjalan, melangkahkan kaki dengan perlahan, mengikuti hembusan angin yang membawanya entah kemana. Dia pun tidak tahu. Namun, seberkas harapan muncul, Long Tian melihat sinar terang di kejauhan. Dia mendekat, memeriksa sinar tersebut dan mendapati lapangan luas yang dipenuhi dengan rerumputan dan bunga-bunga yang indah dan asri. Tak lupa juga pepohonan yang menjulang tinggi dan besar, dengan dedaunan yang lebat serta akarnya muncul ke permukaan dan saling berhubungan satu sama lain.Saat ini, Long Tian merasa sedang dipermainkan, pikirannya tengah dikacaukan oleh ilusi yang sangat kuat. Pertama dia muncul di tempat yang benar-benar gelap, bahkan tangann
Baca selengkapnya

159. Ingatan Long Tian II

Setelah teriakan Long Tian menggema tidak ada lagi suara seperti yang didengarnya sebelum ini, membuat pemuda itu ragu dan berpikir bahwa dia telah salah mendengar. Situasi juga menjadi lebih tenang, hanya terdengar suara hembusan angin yang menerpa tubuh.Disaat Long Tian sudah mempercayai bahwa dirinya memang salah mendengar, kejadian aneh kembali berlangsung, kali ini seratus pedang yang menancap di tanah itu mulai bergejolak, sebelum akhirnya tercabut dan melayang di udara dan saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk sesuatu. Sebuah jembatan yang terbuat dari pedang.Tak hanya itu, langit juga menjadi bergemuruh, petir menyambar beberapa kali ke bumi dengan awan tebal yang telah menghitam sepenuhnya. Hembusan angin juga menjadi lebih kencang, membuat pepohonan seakan menari-nari dan dedaunannya mulai berguguran satu persatu.Long Tian menjadi takjub sementara, ini kali pertama dia melihat fenomena sedemikian rupa. Kejadian yang benar-benar mengagumkan s
Baca selengkapnya

160. Sosok yang Menyebarkan Ketakutan

Long Tian menjadi benar-benar kebingungan dengan situasi yang sedang dia hadapi saat ini. Menemukan seorang pria sepuh yang merupakan seorang ahli tingkat tinggi merupakan satu hal, namun yang membuatnya menjadi lebih heran karena sosok yang sama menyebutnya sebagai cucu.Terlebih lagi, pria ini seperti tidak merasa bersalah, telah membuat Long Tian hampir kehilangan nyawa. Long Tian menduga, ini adalah perangkap yang ditujukan untuknya. Oleh sebab itu, dia segera menghentikan langkah kakek tua itu dengan menghunuskan pedang saat ingin mendekat ke arahnya.Akan tetapi, tidak ada ketakutan di wajah kakek tua, sebaliknya merasakan bersemangat, bahkan dia kembali tertawa dengan begitu lantang sambil berkata, "Tenanglah cucuku, aku tidak akan menyakitimu."Bersamaan dengan itu, dia terus melangkah mendekati Long Tian, dan pemuda itu sendiri mulai melangkah mundur dengan tetap menghunuskan pedang ke arah depan. "Berhenti kubilang!" Long Tian berteriak dengan keras, menco
Baca selengkapnya

161. Ingatan dalam Ingatan

Kakek tua tidak memberikan penjelasan secara detail dan hanya meminta Long Tian untuk mengikutinya. Dikarenakan merasa penasaran dan telah mempercayai kakek tua, Long Tian pun pergi bersamanya.Tak pernah Long Tian duga sebelumnya, ternyata selain tempat itu menakjubkan, yang menampilkan pemandangan indah, ternyata juga terdapat sebuah bangunan tua dan sederhana yang berdiri di tengah hutan. Mereka berhenti di tempat itu dan belakangan Long Tian mengetahui bahwa bangunan tersebut merupakan rumah tinggal kakek tua.Long Tian menjadi terkesan, biarpun terlihat kecil, tapi bangunan itu terbuat dari material tinggi, terbukti dari pemuda itu menemukan bebatuan langka dan berharga sebagai pondasinya. Misalnya saja sekarang, pandangannya tertuju kepada bagian dinding bangunan, yang memancarkan cahaya berwarna putih terang dari waktu ke waktu. Long Tian mengetahui, bahan yang digunakan adalah Batu Mutiara Jiwa, sebuah jenis batu yang sangat dicari keberadaannya.Selain menemukan material langk
Baca selengkapnya

162. Percaya atau Tidak? Itu Hak mu!

"Tidak mungkin… Anda pasti sedang bercanda!" Long Tian memundurkan langkahnya, menjauh dari kakek tua, karena terkejut setengah mati setelah mendengar cerita yang dia sampaikan. Dia benar-benar tidak mempercayainya bahkan dalam mimpi sekalipun.Kakek tua tidak marah ataupun terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan Long Tian. Andaikan dia di posisi pemuda itu, kemungkinan besar juga akan melakukan penolakan serupa dan bahkan menentangnya lebih jauh lagi. Sebab, ini benar-benar diluar dugaan dan seperti dongeng belaka.Pasalnya, kakek tua menceritakan bahwa dirinya sebenarnya tidak lagi berada di alam itu, dan wujud ini hanyalah sebuah potongan kecil ingatannya saja yang disimpan dengan rapi dan diawetkan. Bisa terjaga sampai sekarang, ini karena kemampuannya yang tinggi, jauh lebih tinggi daripada yang bisa Long Tian bayangkan.Adapun alasannya melakukan hal ini, adalah karena ingin menyampaikan pesan kepada anak cucunya. Belakangan diketahui, kakek tua ini memiliki nama Long Zhu, yang m
Baca selengkapnya

163. Manusia yang Terlahir Tanpa Takdir

Long Tian lagi-lagi dibuat tercekat kaget saat mendengarkan penjelasan Leluhur Long Zhu yang dinilainya benar-benar tidak masuk akal. Dia sampai-sampai mempertanyakan kejiwaan pria sepuh di hadapannya itu pada diri sendiri, berpikir karena ingatannya sudah lama tersimpan di tempat itu, telah menjadikannya rusak dan tidak murni lagi."Leluhur Long, Anda sedang bercanda denganku bukan?" Long Tian memasang senyuman kecut. Entah sudah berapa kali pria sepuh ini membuatnya terkejut selama memasuki alam ini, pikir Long Tian. Namun, yang pasti jantungnya dibuat naik turun setiap kali mendengar penjelasannya, bak sedang berada di dalam sebuah kereta kuda yang melewati jalan bebatuan di pinggir jurang.Sayangnya, hal yang Long Tian anggap bercanda adalah sebuah kebenaran menurut Leluhur Long Zhu. "Tidak cucuku, kau memang manusia yang telah dipilih langit untuk membuat perubahan besar."Pandangan keduanya bertemu di satu titik. Melihat Long Tian yang masih belum mempercayainya, Leluhur Long Zhu
Baca selengkapnya

164. Latihan

Setelah mempertimbangkan dalam waktu yang lama, dan mencari petunjuk dalam proses meditasinya, akhirnya Long Tian menerima tawaran dari Leluhur Long dan siap berlatih di bawah bimbingannya. Sejak saat itu, berbagai latihan Long Tian lakukan dengan sungguh-sungguh, sebab menurutnya ini demi dirinya sendiri, dan tidak ada kerugian atas itu.Satu hal yang membuatnya begitu gembira adalah karena Leluhur Long menepati janjinya untuk membantu Long Tian memperbaiki kerusakan dantiannya. Namun, dalam proses itu Long Tian harus merasakan kesakitan yang luar biasa, tubuhnya seperti terbakar oleh api yang panasnya tidak bisa diluapkan dengan kata-kata. Bahkan, dia berpikir akan mati karena proses itu.Sebab, dalam proses ini dantian Long Tian benar-benar diperbaharui dari awal dan seperti terlahir kembali. Dia sampai-sampai tidak sadarkan diri selama beberapa minggu lamanya.Di bawah bimbingan Leluhur Long, pemuda ini tidak hanya mempelajari tentang kultivasi dan teknik beladiri, melainkan juga m
Baca selengkapnya

165. Kembali dari Ingatan

Meskipun Long Tian termasuk jenius beladiri dan mampu mempelajari teknik-teknik dengan cepat, namun untuk teknik yang bernama Holy Soul Sutra satu ini, dia tidak mendapatkan petunjuk sedikitpun, bahkan kepalanya merasa pusing ketika membuka gulungan panjang yang diberikan oleh Leluhur Long itu. Bahkan, lebih parahnya lagi Long Tian tidak menemukan satu huruf pun yang tertulis di dalamnya.Ketika dia menanyakan alasannya kepada Leluhur Long, pria sepuh itu hanya menjawabnya santai. "Itu karena jiwamu masih belum berfokus pada latihanmu dan masih memikirkan banyak hal. Kau harus melupakan dunia luar sejenak untuk melatih teknik ini."Long Tian mengangguk kecil, dia membenarkan perkataan Leluhur Long, karena memang saat itu pikirannya banyak terbagi. Tidak ingin menyia-nyiakan peluang yang akan membuatnya menjadi kultivator yang kuat, Long Tian berusaha sekuat tenaga untuk berfokus, namun hingga malam tiba, dia masih tidak mendapatkan hasil.Melihat itu, Leluhur Long m
Baca selengkapnya

166. Kompensasi

Setelah pertemuan itu, Grand Elder Wang dan Long Huo meninggalkan kamar Long Tian dan kembali ke ruangan yang telah Manajer Huang siapkan sebelumnya. Ketiganya juga telah memutuskan untuk bersikap seolah-olah hanya kenalan biasa, dan Long Tian tetap menjadi pangeran Liu Zheng seperti anggapan banyak orang.Tiga hari telah berlalu, malam kini sudah menunjukkan diri dengan hawa dingin yang menyusup ke tubuh, terlihat di jalanan kota Long Huo dan Grand Elder Wang sedang melakukan perjalanan, berniat pergi ke East Star Restaurant, sebab mendapatkan undangan makan malam bersama di sana. Sesampainya di gedung itu, mereka disambut dengan baik oleh pekerja, dan diantarkan ke lantai tertinggi East Star Restaurant.Keduanya tidak menunggu Long Tian, sebab pemuda itu mengatakan akan pergi belakangan. Selain masih memiliki beberapa hal yang perlu dilakukan, dia juga melakukannya agar tidak ada yang menaruh kecurigaan kepada mereka.Ternyata, disana sudah menunggu enam orang, ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
29
DMCA.com Protection Status