Beranda / Fantasi / Penguasa Seni Racun / Bab 171 - Bab 180

Semua Bab Penguasa Seni Racun: Bab 171 - Bab 180

281 Bab

167. Jamuan Makan Malam

"Maaf, Grand Elder Wang, kami terlalu bersemangat." Ketiganya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya ini, sehingga lupa bahwa sedang berada di hadapan Grand Elder Wang dan Long Huo yang merupakan petinggi Dragon Tomb Sect. Sekaligus sosok yang mampu membunuh keempatnya dengan mudah jika tidak senang dengan perbuatan yang mereka lakukan.Beruntung, Grand Elder Wang tidak mempermasalahkan, dan hanya mengangguk santai, sebelum menjelaskan kompensasi yang akan Dragon Tomb Sect berikan. Keempat sekte ini mendapatkan keringanan pembayaran pajak, yaitu tidak perlu membayarnya selama lima tahun ke depan. Biarpun di dalam dunia kultivator, lima tahun adalah jangka yang pendek, tetapi tetap saja sangat menguntungkan bagi sekte kecil seperti Blue Cloud Sect ini.Selain meringankan biaya pajak, Grand Elder Wang juga mengatakan akan membuka Dragon Tomb Sect selama tiga hari untuk dikunjungi oleh keempat sekte dan membiarkan mereka mempelajari beberapa teknik dasar yang dimiliki sekte.
Baca selengkapnya

168. Arak dan Makanan

"Memang benar, meminum arak di malam hari selalu memiliki kenikmatannya sendiri. Setiap penikmat arak, pasti mengetahui indahnya momen ini." Grand Elder Wang berkata disela-sela mereka sedang meminum arak setelah menghabiskan makanan yang dihidangkan."Aku setuju dengan Anda, Grand Elder Wang. Arak adalah teman bagi setiap penikmatnya, apalagi kalau diminum sambil mengenang masa-masa yang telah dilalui. Tidak ada yang bisa mengalahkan kenikmatannya." Sect Master Yang ikut berkomentar. Biarpun dia merupakan seorang Sect Master dari sekte kecil, namun usianya sudah cukup matang untuk berbicara mengenai arak ini. Setidaknya, dia sudah memiliki banyak pengalaman yang bisa dibagikan.Melihat tanggapan mengenai arak dari senior-seniornya ini, Long Tian tidak ingin kalah, dia juga memberikan komentarnya. "Di hadapan senior sekalian, pengalamanku mengenai arak ini hanyalah seperti anak sungai yang dibandingkan dengan luasnya lautan. Tapi, kurasa semua orang akan setuju, kalau a
Baca selengkapnya

169. Ingatan Walikota Zhang

Keesokan harinya, Long Tian dan keempat pengikutnya meninggalkan Kota Jinling. Kepergian mereka diantar oleh para pemimpin keempat sekte, juga Manajer Huang serta Manajer Lao yang tidak ingin melewatkan momen ini. Sementara Grand Elder Wang dan Long Huo tidak terlihat lagi, sebab sudah meninggalkan kota terlebih dahulu sebelum mereka.Di belakang, terlihat Walikota Zhang dan para warga Kota Jinling yang menatap kepergian rombongan itu dengan perasaan haru. Mereka sudah mengetahui bahwa Long Tian dan pengikutnya juga ikut andil dalam menyelamatkan nyawa semua orang sekaligus menjadi sosok yang paling berjasa dalam pertarungan itu.Sebab, berkat semangat juang pemuda itulah banyak kultivator yang terketuk pintu hatinya untuk ikut membantu mempertahankan kota. Kehadiran mereka memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Warga kota bahkan berjanji akan mengingat peristiwa ini sepanjang hidupnya.Jeda sejenak, setelah kepergian rombongan Long Tian, keenam pemimpin masin
Baca selengkapnya

170. Ibukota Kekaisaran

Quanzhou merupakan sebuah kota besar sekaligus ibukota dari Fire Cloud Empire. Tidak salah jika mengatakan kota ini menjadi tempat terbaik untuk ditinggali, sebab warga yang menetap akan mendapatkan keamanan tingkat tinggi oleh pihak kekaisaran, sehingga kejahatan akan sulit untuk ditemukan.Bersamaan dengan itu juga, ekonomi di kota ini sangat stabil dan bisa terbilang banyak dihuni oleh warga kelas menengah sampai atas. Kalau dibedakan dengan persentase, kemungkinan besar warga kelas atas berjumlah setengahnya dari keseluruhan, sedangkan kelas menengah hampir mencapai empat puluh persen dan sisanya kelas bawah. Bisa dikatakan, hanya orang-orang terpilih lah yang bisa menjadi bagian dari kota ini.Seiring dengan kemajuan kota, tentunya banyak pengusaha yang mencoba peruntungan untuk membuka bisnis mereka disana. Heavenly Treasure Tower merupakan salah satunya, dan East Star Restaurant adalah contoh lainnya yang juga menjadikan Kota Quanzhou ini sebagai pusat utama mere
Baca selengkapnya

171. Violet Orchid House

"Lihat siapa yang datang disana!""Pangeran Ketiga?! Sepertinya kabar yang beredar di ibukota beberapa waktu belakangan ini benar adanya? Dia memang suka menghabiskan waktunya disini?""Benar… aku sudah seringkali melihat dirinya berada di Violet Orchid House. Kurasa hampir setiap hari?""Kudengar Pangeran Ketiga sangat menyukai penampilan tarian Dewi Anggrek. Kupikir inilah alasan utama dia datang kemari.""Lalu, siapa yang bersama dengannya itu. Melihat keduanya yang berjalan berdampingan, sudah pasti identitas pemuda itu juga tidak biasa?!"Perhatian pengunjung Violet Orchid House tertuju kepada Pangeran Ketiga, juga tidak sedikit yang mempertanyakan identitas pemuda di sebelahnya, Long Tian. Namun, tidak ada yang berani memperhatikan lebih lama, setelah mendapatkan peringatan halus dari pengawal pribadi Qin Zheng itu.Pria yang mengenakan jubah hitam ini melepaskan Qi dalam jumlah besar, dan menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru ruangan, yang membuat semua orang menjadi kesulita
Baca selengkapnya

172. Pangeran Ketiga dan Violet Orchid House

Qin Zheng bertepuk tangan dengan keras setelah para musisi wanita menyelesaikan lagu pertama, sebagai bentuk apresiasi darinya kepada mereka yang telah memainkan musik dengan sempurna. "Seperti biasa… para tetua memainkan musik dengan begitu menakjubkan. Aku sampai tidak bisa berkata banyak." Pangeran Ketiga ini tersenyum puas, dia begitu senang karenanya."Terima kasih pangeran… Di hadapan Anda, semua harus sempurna atau reputasi kami akan dipertanyakan." Wanita paruh baya yang mengenakan jepit rambut bunga anggrek kembali menanggapi pujian Qin Zheng sambil tertawa santai, seperti tidak memiliki beban meskipun sedang berhadapan dengan Qin Zheng, seorang pangeran ketiga dari Fire Cloud Empire. Belakangan diketahui dia adalah tetua senior dari para musisi wanita ini, dan bernama Xue Hong. Dia adalah pemain alat musik kecapi berwarna keemasan itu, dengan corak naga di kedua sisi kanan dan kirinya."Kalian telah melakukannya dengan sangat baik, julukan Tujuh Anggrek Pemikat Hati memang ti
Baca selengkapnya

173. Kedatangan Dewi Anggrek

Biarpun terus berbicara dengan Qin Zheng, namun mata tetua Xue Hong sesekali melirik kepada Long Tian yang berada di sampingnya. Dia tertarik dengan pemuda itu, menurutnya memiliki daya pemikat tersendiri bagi siapapun yang baru bertemu dengannya untuk mengenalnya lebih jauh.Qin Zheng menyadari hal tersebut, membuatnya tersenyum tipis sebelum mengangkat suaranya. "Tetua Xue, sepertinya Anda tertarik dengan temanku satu ini?" tanya Qin Zheng memastikan.Tanpa ragu, Tetua Xue Hong menganggukkan kepalanya, "Semua orang yang berhubungan dengan Anda pasti akan membuat siapapun tertarik untuk mengenalnya, sebab sudah pasti memiliki kemampuan yang tidak biasa. Hanya saja, aku belum pernah melihat Tuan Muda ini sebelumnya. Mungkinkah dia berasal dari negeri lain?" Tetua Xue Hong menyampaikan hal yang mengganjal pikirannya, tidak ingin berpura-pura lagi yang akan membuatnya kehilangan kesempatan."Anda benar, dia memang bukanlah orang biasa." Qin Zheng tertawa lepas sebelum mengalihkan perhati
Baca selengkapnya

174. Kemampuan Menari Dewi Anggrek

Benar sesuai dugaan Long Tian, gadis muda ini adalah Yun Lan, dia datang untuk menghibur Qin Zheng seperti yang selalu dilakukan saat Pangeran Ketiga ini mendatangi Violet Orchid House. Sebelum melakukan tugasnya, Yun Lan ini menjurah kepada Qin Zheng, sambil melirik ke arah Long Tian yang berada di sampingnya. Biarpun dalam sekali lihat, Yun Lan menjadi tertarik dengan keberadaan pemuda yang baru pertama kali dilihatnya itu. Akan tetapi, agar tidak kelihatan orang lain, maka dia menyembunyikannya dengan segera menyapa Qin Zheng."Pangeran Ketiga… maaf telah membuat Anda lama menunggu." ujar gadis ini lembut, dengan suara yang tipis hampir tidak terdengar tapi merdu."Nona Lan tidak salah sama sekali. Untuk melihat bunga mekar secara langsung, maka harus mengorbankan beberapa hal, yang salah satunya adalah waktu. Jadi, satu atau dua jam penantian bukanlah sesuatu yang melelahkan. Kuharap Nona Lan bisa menebusnya dengan melakukan yang terbaik." Qin Zheng tersenyum ramah,
Baca selengkapnya

175. Di Kegelapan Malam

Tidak ada kata-kata yang terucap dari keduanya saat saling berpandangan, setelahnya mereka membuang muka satu sama lain dan larut dalam pemikirannya masing-masing. Qin Zheng menyadari hal tersebut, namun memilih berpura-pura tidak melihatnya. Dikarenakan hari sudah mulai gelap, Pangeran Ketiga ini pun berniat berpamitan."Tetua Xue Hong, Nona Lan, terima kasih atas hiburan yang telah kalian berikan hari ini. Aku benar-benar menjadi lebih bahagia." Qin Zheng memasang senyuman tipis, sebelum menundukkan kepalanya untuk menjurah. Biarpun dia seorang pangeran dan kedua gadis adalah kedudukannya lebih rendah dibandingkan dirinya, tapi Qin Zheng tetap menghormati mereka sebagai seorang wanita. Lebih jauh, sebagai rekan kerja."Pangeran Ketiga tenang saja, serahkan semua yang membuat Anda gusar belakangan ini kepada Violet Orchid House. Kami berjanji akan menuntaskannya untuk Anda." ujar Tetua Xue Hong mewakili rekan-rekannya yang lain, dan tentu saja keputusannya ini meneruskan ha
Baca selengkapnya

176. Bertemu Matriark Yun

Di Violet Orchid House. Lantai tertinggi bangunan itu. Terlihat dua orang wanita sedang saling berhadapan, satunya duduk di meja kerjanya sementara yang lain sedang menundukkan kepalanya memberi penghormatan. Ketika dia menunjukkan wajahnya, maka orang lain akan mengenalinya sebagai Tetua Xue Hong."Ada apa, Tetua Xue?" tanya wanita yang duduk di meja kerja penasaran. Tidak biasanya Tetua Xue akan menemuinya, jika melakukan hal tersebut, maka sudah pasti ada keperluan yang penting."Saudari Yun, aku ingin mengabarkan kepada Anda bahwa sebelumnya Violet Orchid House kedatangan Pangeran Ketiga." Tetua Xue Hong menjelaskan."Bukankah ini adalah hal yang biasa?" Wanita dipanggil Matriark Yun ini mengangkat sebelah alisnya, karena merasa bingung dengan penyampaian Tetua Xue Hong. Menurutnya, kedatangan Qin Zheng bukanlah sesuatu yang mengejutkan lagi, jadi dia bertanya-tanya akan tujuan Tetua Xue Hong memberitahukan kepadanya. Merasa ada sesuatu yang masih disembunyikan, Matriark Yun pun m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
29
DMCA.com Protection Status