Biarpun terus berbicara dengan Qin Zheng, namun mata tetua Xue Hong sesekali melirik kepada Long Tian yang berada di sampingnya. Dia tertarik dengan pemuda itu, menurutnya memiliki daya pemikat tersendiri bagi siapapun yang baru bertemu dengannya untuk mengenalnya lebih jauh.Qin Zheng menyadari hal tersebut, membuatnya tersenyum tipis sebelum mengangkat suaranya. "Tetua Xue, sepertinya Anda tertarik dengan temanku satu ini?" tanya Qin Zheng memastikan.Tanpa ragu, Tetua Xue Hong menganggukkan kepalanya, "Semua orang yang berhubungan dengan Anda pasti akan membuat siapapun tertarik untuk mengenalnya, sebab sudah pasti memiliki kemampuan yang tidak biasa. Hanya saja, aku belum pernah melihat Tuan Muda ini sebelumnya. Mungkinkah dia berasal dari negeri lain?" Tetua Xue Hong menyampaikan hal yang mengganjal pikirannya, tidak ingin berpura-pura lagi yang akan membuatnya kehilangan kesempatan."Anda benar, dia memang bukanlah orang biasa." Qin Zheng tertawa lepas sebelum mengalihkan perhati
Benar sesuai dugaan Long Tian, gadis muda ini adalah Yun Lan, dia datang untuk menghibur Qin Zheng seperti yang selalu dilakukan saat Pangeran Ketiga ini mendatangi Violet Orchid House. Sebelum melakukan tugasnya, Yun Lan ini menjurah kepada Qin Zheng, sambil melirik ke arah Long Tian yang berada di sampingnya. Biarpun dalam sekali lihat, Yun Lan menjadi tertarik dengan keberadaan pemuda yang baru pertama kali dilihatnya itu. Akan tetapi, agar tidak kelihatan orang lain, maka dia menyembunyikannya dengan segera menyapa Qin Zheng."Pangeran Ketiga… maaf telah membuat Anda lama menunggu." ujar gadis ini lembut, dengan suara yang tipis hampir tidak terdengar tapi merdu."Nona Lan tidak salah sama sekali. Untuk melihat bunga mekar secara langsung, maka harus mengorbankan beberapa hal, yang salah satunya adalah waktu. Jadi, satu atau dua jam penantian bukanlah sesuatu yang melelahkan. Kuharap Nona Lan bisa menebusnya dengan melakukan yang terbaik." Qin Zheng tersenyum ramah,
Tidak ada kata-kata yang terucap dari keduanya saat saling berpandangan, setelahnya mereka membuang muka satu sama lain dan larut dalam pemikirannya masing-masing. Qin Zheng menyadari hal tersebut, namun memilih berpura-pura tidak melihatnya. Dikarenakan hari sudah mulai gelap, Pangeran Ketiga ini pun berniat berpamitan."Tetua Xue Hong, Nona Lan, terima kasih atas hiburan yang telah kalian berikan hari ini. Aku benar-benar menjadi lebih bahagia." Qin Zheng memasang senyuman tipis, sebelum menundukkan kepalanya untuk menjurah. Biarpun dia seorang pangeran dan kedua gadis adalah kedudukannya lebih rendah dibandingkan dirinya, tapi Qin Zheng tetap menghormati mereka sebagai seorang wanita. Lebih jauh, sebagai rekan kerja."Pangeran Ketiga tenang saja, serahkan semua yang membuat Anda gusar belakangan ini kepada Violet Orchid House. Kami berjanji akan menuntaskannya untuk Anda." ujar Tetua Xue Hong mewakili rekan-rekannya yang lain, dan tentu saja keputusannya ini meneruskan ha
Di Violet Orchid House. Lantai tertinggi bangunan itu. Terlihat dua orang wanita sedang saling berhadapan, satunya duduk di meja kerjanya sementara yang lain sedang menundukkan kepalanya memberi penghormatan. Ketika dia menunjukkan wajahnya, maka orang lain akan mengenalinya sebagai Tetua Xue Hong."Ada apa, Tetua Xue?" tanya wanita yang duduk di meja kerja penasaran. Tidak biasanya Tetua Xue akan menemuinya, jika melakukan hal tersebut, maka sudah pasti ada keperluan yang penting."Saudari Yun, aku ingin mengabarkan kepada Anda bahwa sebelumnya Violet Orchid House kedatangan Pangeran Ketiga." Tetua Xue Hong menjelaskan."Bukankah ini adalah hal yang biasa?" Wanita dipanggil Matriark Yun ini mengangkat sebelah alisnya, karena merasa bingung dengan penyampaian Tetua Xue Hong. Menurutnya, kedatangan Qin Zheng bukanlah sesuatu yang mengejutkan lagi, jadi dia bertanya-tanya akan tujuan Tetua Xue Hong memberitahukan kepadanya. Merasa ada sesuatu yang masih disembunyikan, Matriark Yun pun m
Matriark Yun kembali menanyakan hal yang belum sempat dijawab oleh Long Tian sebelumnya, saat mereka sudah berada di Violet Orchid House, mengenai alasan pemuda itu tidak memberitahukan kedatangannya kepada pemimpin Violet Orchid House itu. Long Tian tersenyum simpul, kemudian memberikan jawaban singkat, "Aku ingin memastikan Violet Orchid House apakah masih sama seperti yang dulu."Jika tidak didengarkan dengan baik, maka pernyataan ini hanyalah sebuah ucapan sederhananya saja. Namun, sebenarnya ada maksud lain di dalamnya yang membuat Matriark Yun dan lainnya terdiam selama beberapa waktu. Bahkan, rona wajah pemimpin Violet Orchid House ini telah berubah menjadi memutih, dengan muka yang telah menunjukkan kerutan.Mengerti maksud perkataan Long Tian, Matriark Yun mencoba memberikan tanggapan. "Tuan Muda, mohon Anda jangan salah paham. Tuan Muda mengetahui sendiri bahwa sulit untuk bertahan di ibukota Kekaisaran tanpa pertahanan yang kuat. Aku mengetahui Anda telah meraguka
Sekembalinya Long Huo dan Grand Elder Wang ke Dragon Tomb Sect, keduanya mencari keberadaan Linglong karena tidak menemukannya di tempat biasa dia berlatih. Mereka menanyakan ke murid-murid sekte yang melintas dan mungkin melihat keberadaannya, namun tidak satu orang pun yang pernah bertemu dengannya selama beberapa waktu belakangan ini.Berpikir gadis muda itu sedang pergi ke suatu tempat, Long Huo dan Grand Elder Wang memutuskan untuk beristirahat. Akan tetapi, sebelum mereka kembali ke kediamannya masing-masing, seorang pria yang tampak berusia tiga puluh tahunan awal dan seorang pemuda belasan tahun berlari menghampiri keduanya dengan cepat dan napas terputus-putus."Ada apa tetua She Liang?" tanya Long Huo menyipitkan matanya. Dia penasaran. Sedangkan Grand Elder Wang tidak berkomentar dan hanya menyaksikannya saja. Namun, karena melihat napas tetua She Liang dan murid ini yang memburu dengan wajahnya yang memucat, keduanya meyakini sudah pasti ada informasi yang pentin
Seorang gadis muda dengan balutan gaun merah terlihat menyusuri jalanan kecil yang sepi di dalam sebuah hutan. Kulitnya seputih giok dengan rambut pendek sebahu, memiliki wajah tegas dan tatapan mata tajam menunjukkan bahwa gadis ini adalah wanita yang pemberani. Dia menatap tajam bukannya tanpa alasan, tetapi sedang memandangi seekor beruang hitam besar yang berada di hadapannya. Biarpun ukuran tubuhnya jauh lebih kecil, namun tidak ada ketakutan yang terlihat di wajah gadis ini. Bahkan, dia sempat menyunggingkan senyumnya secara singkat ketika beruang hitam tersebut membuka mulutnya lebar-lebar yang menunjukkan gigi taring yang tajam dan kuat.Tidak perlu dijelaskan secara rinci, dan semua orang pasti bisa menebak kejadian selanjutnya. Benar, beruang hitam ini segera berlari ke arah gadis bergaun merah sambil memperlihatkan kedua tangannya yang telah membentuk cakaran dan menunjukkan kuku-kuku tajam yang panjang. Bersiap untuk mencabik-cabik tubuh targetnya tersebut.
Di sepanjang perjalanan, Feng Shui selalu mengajak Linglong berbicara, selain untuk mengakrabkan diri dengannya, tentu saja pemuda ini berniat mencari tahu asal usul gadis muda tersebut. Mengingat sulit menemukan kultivator muda dengan kekuatan tinggi sepertinya, sudah pasti gadis ini memiliki identitas yang tidak biasa.Linglong sendiri mengetahui maksud pemuda itu, sehingga walaupun menjawab semua pertanyaan atau menanggapi seluruh perkataannya, dia terus berusaha menutupi identitasnya, atau mengalihkan pembicaraan saat Feng Shui merujuk kepada asal usulnya. Pembicaraan mereka terus berlanjut sampai akhirnya Linglong menghentikan gerakannya di udara. Kemudian, diikuti oleh Feng Shui dan kedua rekannya."Ada apa Nona Ling?" tanya Feng Shui penasaran."Tuan Muda Feng, sepertinya telah terjadi sesuatu di depan sana. Lihat asap telah membumbung tinggi seperti itu." Linglong menunjuk ke satu arah, yang diikuti oleh kepala ketiga rekannya itu.Ketiganya terkejut saat men