Seorang gadis muda dengan balutan gaun merah terlihat menyusuri jalanan kecil yang sepi di dalam sebuah hutan. Kulitnya seputih giok dengan rambut pendek sebahu, memiliki wajah tegas dan tatapan mata tajam menunjukkan bahwa gadis ini adalah wanita yang pemberani.
Dia menatap tajam bukannya tanpa alasan, tetapi sedang memandangi seekor beruang hitam besar yang berada di hadapannya. Biarpun ukuran tubuhnya jauh lebih kecil, namun tidak ada ketakutan yang terlihat di wajah gadis ini. Bahkan, dia sempat menyunggingkan senyumnya secara singkat ketika beruang hitam tersebut membuka mulutnya lebar-lebar yang menunjukkan gigi taring yang tajam dan kuat.Tidak perlu dijelaskan secara rinci, dan semua orang pasti bisa menebak kejadian selanjutnya. Benar, beruang hitam ini segera berlari ke arah gadis bergaun merah sambil memperlihatkan kedua tangannya yang telah membentuk cakaran dan menunjukkan kuku-kuku tajam yang panjang. Bersiap untuk mencabik-cabik tubuh targetnya tersebut.Di sepanjang perjalanan, Feng Shui selalu mengajak Linglong berbicara, selain untuk mengakrabkan diri dengannya, tentu saja pemuda ini berniat mencari tahu asal usul gadis muda tersebut. Mengingat sulit menemukan kultivator muda dengan kekuatan tinggi sepertinya, sudah pasti gadis ini memiliki identitas yang tidak biasa.Linglong sendiri mengetahui maksud pemuda itu, sehingga walaupun menjawab semua pertanyaan atau menanggapi seluruh perkataannya, dia terus berusaha menutupi identitasnya, atau mengalihkan pembicaraan saat Feng Shui merujuk kepada asal usulnya. Pembicaraan mereka terus berlanjut sampai akhirnya Linglong menghentikan gerakannya di udara. Kemudian, diikuti oleh Feng Shui dan kedua rekannya."Ada apa Nona Ling?" tanya Feng Shui penasaran."Tuan Muda Feng, sepertinya telah terjadi sesuatu di depan sana. Lihat asap telah membumbung tinggi seperti itu." Linglong menunjuk ke satu arah, yang diikuti oleh kepala ketiga rekannya itu.Ketiganya terkejut saat men
Dikarenakan Linglong sendiri tidak mengetahui nama bocah laki-laki itu, dia meminta Feng Shui menanyakannya secara langsung. Gadis itu berharap Feng Shui mampu melakukannya, sebab dia sendiri tidak berhasil mengorek informasi sedikitpun. Akan tetapi, hasilnya sama saja, Feng Shui pun gagal mendapatkan nama dari bocah laki-laki tersebut. Terlihat dari matanya, dia benar-benar merasakan trauma yang mendalam.Tidak ingin memaksakan kehendak, Feng Shui tak melanjutkan pertanyaannya. Kemudian, dia mengajak Linglong beserta kedua rekannya untuk segera meninggalkan tempat itu sebelum ada yang melihat keberadaan mereka di sana. Feng Shui tidak ingin terjadi kesalahpahaman yang tak memiliki keuntungan bagi mereka.Mendengar itu, Linglong mengajak bocah laki-laki untuk pergi bersamanya. Awalnya tawaran tersebut gagal, tetapi setelah Linglong meyakinkan dan berjanji akan mencari tahu pelaku yang membakar desa itu, bocah laki-laki pun bersedia mengikutinya.Tak berselang lama dari k
Linglong keluar dari kamarnya bersama bocah kecil yang masih belum diketahui namanya. Keduanya bergerak menuju lantai dasar, untuk makan malam. Ternyata disana sudah menunggu Feng Shui dan lainnya.Feng Shui sendiri menjadi terperangah saat melihat kedatangan Linglong dan bocah laki-laki. Hal tersebut dikarenakan gadis itu terlihat begitu cantik dengan balutan gaun merah yang tersemat di tubuhnya. Sebelumnya Feng Shui tidak begitu memperhatikan, meskipun mengetahui Linglong adalah gadis yang cantik tetapi dia terlihat biasa saja sebab saat itu wajah dan kulitnya banyak dipenuhi debu yang menempel.Namun kini berbeda, Linglong telah membersihkan tubuhnya dan menunjukkan kulit bersih yang sangat mempesona. Feng Shui menjadi tidak berkedip selama beberapa waktu karenanya. Dia baru tersadar saat Linglong telah duduk tepat di seberangnya sambil menyapa."Tuan Muda Feng, kenapa air liur mu menetes seperti itu?" tanya Linglong ketus. Dia menyadari tatapan pemuda itu sehing
Suasana di kota Wujing saat ini sangat mencekam. Yang mana telah terjadi kebakaran besar yang telah membumbung tinggi ke udara di beberapa bangunan di bagian sudut-sudut kota. Para warga pun telah berlalu lalang tidak karuan arah, mencari tempat yang aman untuk menyelamatkan diri. Namun tampaknya tidak ada satupun lokasi yang bisa menjadi tempat bersembunyi. Sebab api membakar dengan cepat dari satu bangunan ke bangunan lainnya.Teriakan demi teriakan histeris terdengar di telinga. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang langsung tidak sadarkan diri. Entah itu karena trauma dengan kejadian yang menimpa mereka saat ini. Atau disebabkan oleh pemikiran mereka dipenuhi tentang harta benda dan keluarganya. Tidak ada yang tahu pasti, namun yang jelas kekacauan telah terjadi dalam waktu singkat.Berbanding terbalik dengan warga kota yang histeris ketakutan. Seseorang yang kini terbang di udara sedang tertawa dengan keras, sembari menyebarkan tekanan yang cukup dahsyat. Seolah dia men
Linglong menyerang terlebih dahulu. Tidak berniat menunggu serangan yang datang dari musuh-musuhnya atau berada dalam posisi bertahan. Bersamaan dengan gerakannya, Linglong mengeluarkan pedangnya dari cincin semesta, dan langsung membelah kerumunan anggota Black Hawk Sect yang berlari ke arahnya. Tebasan pedang itu juga menjadi tanda serangan pertama yang Linglong lepaskan.Anggota Black Hawk Sect sendiri telah terpecah menjadi dua bagian. Linglong mengambil separuhnya, sementara sisanya ditahan oleh Feng Shui yang bergerak belakangan. Sementara Yu Jin diminta untuk menghadapi tetua Black Hawk Sect yang memiliki kekuatan paling tinggi di antara semuanya.Jika ini pertarungan antara manusia biasa, maka besar kemungkinan kelompok Black Hawk Sect lah yang akan keluar sebagai pemenang. Sebab jumlah mereka berkali-kali lipat daripada rombongan Linglong. Namun kali ini tentunya hal yang berbeda. Di dalam dunia kultivator, jumlah bukanlah sesuatu yang penting. Setidaknya bukan kare
Linglong menghadapi lima orang kultivator Foundation Realm dari Black Hawk Sect. Dia bergerak dengan gesit, dan memeragakan pola yang sulit ditebak, sehingga beberapa tebasannya mampu melukai dua lawannya sekaligus dalam waktu singkat. Sebab kali ini Linglong menggunakan teknik Lightning Dragon Dance, tidak membutuhkan Qi banyak tetapi mampu memberikan tekanan yang besar.Linglong tidak mengkhawatirkan Feng Shui dan Yu Jin akan mengenali teknik yang dia gunakan. Pertama, teknik ini jarang sekali diperlihatkan kepada orang luar, sehingga sedikit pula yang mengetahuinya. Kedua, saat ini Feng Shui dan Yu Jin sedang disibukkan oleh lawannya masing-masing, jadi tidak ada waktu untuk melihat pertarungan Linglong.Gadis ini menghadapi lawannya tanpa beban, sebab sebelumnya para warga yang masih hidup telah mengevakuasi diri mereka sendiri dan mencari tempat persembunyian yang aman. Sehingga hal tersebut juga memperkecil kemungkinan anggota Black Hawk Sect akan memanfaatkan mereka u
Di sela-sela pertarungannya, Feng Shui sesekali melirik pertarungan Linglong. Dia menjadi kagum saat Linglong menunjukkan roh apinya dan penasaran ketika gadis itu memeragakan teknik pedang yang sangat asing tetapi menakjubkan untuk dilihat. Feng Shui semakin bertanya-tanya atas identitas Sang Gadis Muda.Akan tetapi, senyuman dan kekagumannya berlangsung singkat dan berubah menjadi kerutan, ketika melihat Linglong membelah tubuh lawannya tanpa kesulitan. Bukan karena gerakannya yang terlalu cepat, namun disebabkan oleh wajahnya yang tampak tanpa beban setelah melakukan pembunuhan, seolah dia telah terbiasa melakukannya dan sangat menikmati momen tersebut. Feng Shui malah sempat berpikir bahwa Linglong adalah Spirit Beast yang menyamar.Hal tersebut bukan tanpa alasan, kemampuan yang tinggi, identitas yang misterius, dan tentunya wajah yang cantik sudah cukup untuk memperkuat dugaannya. Pemuda ini berpikir harus berhati-hati lagi ke depannya ketika didekat gadis itu.Dis
Biarpun dalam kondisi unggul, Yu Jin juga tidak terlepas dari luka, hal tersebut didapatkannya dari cakaran Undead yang menyerang. Yu Jin mengetahui bahwa dalam cakar tersebut mengandung racun, sehingga dengan cepat mengkonsumsi pil penawarnya. Beruntungnya, selain merupakan kelompok Beast Cultivator, Holy Ice Hall juga dihuni oleh Alchemist yang mumpuni, sehingga mereka membekali anggotanya yang melakukan misi ataupun berada di luar sekte untuk menjaga mereka dalam keadaan seperti sekarang ini.Tetua Black Hawk Sect menyadari bahwa dia telah banyak kehilangan darah, Undead dan anggotanya pun juga semuanya telah tewas, dan menyisakan dirinya. Dilihat dari sisi manapun, dia tidak akan mampu memenangkan pertarungan. Oleh karena itu, Tetua ini berniat membuat celah sebelum melarikan diri.Dia segera bertindak sesuai rencana, dengan menjadikan ketiga undead-nya sebagai umpan. Menurutnya, nyawanya lebih penting daripada sekadar mempertahankan undead-undead tersebut. Kalau di