Beranda / Fantasi / Penguasa Seni Racun / 157. Tiga Pasang Mata

Share

157. Tiga Pasang Mata

Penulis: SWEET_OWL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-06 20:00:50

Manajer Huang berniat menjamu Long Huo, namun pria itu segera menolaknya secara halus dan mengatakan ingin menemui Grand Elder Wang terlebih dahulu. Mendengar itu, Manajer Huang tidak dapat menolak, dia setuju untuk mengantarkan Long Huo secara langsung. Sebab, dia juga ingin menemui seorang kenalan yang juga berada di tempat yang sama.

Dengan demikian, keduanya meninggalkan Heavenly Treasure Tower melewati jendela ruangan Manajer Huang. Dengan praktik yang mereka miliki, tidak kesulitan bagi keduanya untuk bergerak dalam kegelapan malam. Keduanya berpindah dari satu atap bangunan ke bangunan lainnya.

Ketika tiba di depan Penginapan Bulan Perak, Manajer Huang meminta Long Huo berhenti, dan mengatakan di sanalah tempat Grand Elder Wang beristirahat. Keduanya pun segera memasuki tempat itu tanpa ada yang berani menghalangi.

Di kamar terbesar Penginapan Bulan Perak, Long Tian sudah pulih dari kondisi kritisnya. Saat ini, dia tengah bersama Grand Elder Wang dan keempat pengi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Seni Racun   158. Ingatan Long Tian

    Setelah menerima kunci makam kuno dari Grand Elder Wang, sehari setelahnya, Long Tian langsung memasuki tempat itu sendirian. Ketika satu langkahnya masuk ke dalam makam kuno itu, Long Tian merasa sedang berada di dunia lain, dunia yang penuh kegelapan. Hitam dan gelap, itulah yang pertama kali dia lihat saat membuka matanya.Long Tian berjalan, melangkahkan kaki dengan perlahan, mengikuti hembusan angin yang membawanya entah kemana. Dia pun tidak tahu. Namun, seberkas harapan muncul, Long Tian melihat sinar terang di kejauhan. Dia mendekat, memeriksa sinar tersebut dan mendapati lapangan luas yang dipenuhi dengan rerumputan dan bunga-bunga yang indah dan asri. Tak lupa juga pepohonan yang menjulang tinggi dan besar, dengan dedaunan yang lebat serta akarnya muncul ke permukaan dan saling berhubungan satu sama lain.Saat ini, Long Tian merasa sedang dipermainkan, pikirannya tengah dikacaukan oleh ilusi yang sangat kuat. Pertama dia muncul di tempat yang benar-benar gelap, bahkan tangann

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • Penguasa Seni Racun   159. Ingatan Long Tian II

    Setelah teriakan Long Tian menggema tidak ada lagi suara seperti yang didengarnya sebelum ini, membuat pemuda itu ragu dan berpikir bahwa dia telah salah mendengar. Situasi juga menjadi lebih tenang, hanya terdengar suara hembusan angin yang menerpa tubuh.Disaat Long Tian sudah mempercayai bahwa dirinya memang salah mendengar, kejadian aneh kembali berlangsung, kali ini seratus pedang yang menancap di tanah itu mulai bergejolak, sebelum akhirnya tercabut dan melayang di udara dan saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk sesuatu. Sebuah jembatan yang terbuat dari pedang.Tak hanya itu, langit juga menjadi bergemuruh, petir menyambar beberapa kali ke bumi dengan awan tebal yang telah menghitam sepenuhnya. Hembusan angin juga menjadi lebih kencang, membuat pepohonan seakan menari-nari dan dedaunannya mulai berguguran satu persatu.Long Tian menjadi takjub sementara, ini kali pertama dia melihat fenomena sedemikian rupa. Kejadian yang benar-benar mengagumkan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07
  • Penguasa Seni Racun   160. Sosok yang Menyebarkan Ketakutan

    Long Tian menjadi benar-benar kebingungan dengan situasi yang sedang dia hadapi saat ini. Menemukan seorang pria sepuh yang merupakan seorang ahli tingkat tinggi merupakan satu hal, namun yang membuatnya menjadi lebih heran karena sosok yang sama menyebutnya sebagai cucu.Terlebih lagi, pria ini seperti tidak merasa bersalah, telah membuat Long Tian hampir kehilangan nyawa. Long Tian menduga, ini adalah perangkap yang ditujukan untuknya. Oleh sebab itu, dia segera menghentikan langkah kakek tua itu dengan menghunuskan pedang saat ingin mendekat ke arahnya.Akan tetapi, tidak ada ketakutan di wajah kakek tua, sebaliknya merasakan bersemangat, bahkan dia kembali tertawa dengan begitu lantang sambil berkata, "Tenanglah cucuku, aku tidak akan menyakitimu."Bersamaan dengan itu, dia terus melangkah mendekati Long Tian, dan pemuda itu sendiri mulai melangkah mundur dengan tetap menghunuskan pedang ke arah depan. "Berhenti kubilang!" Long Tian berteriak dengan keras, menco

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07
  • Penguasa Seni Racun   161. Ingatan dalam Ingatan

    Kakek tua tidak memberikan penjelasan secara detail dan hanya meminta Long Tian untuk mengikutinya. Dikarenakan merasa penasaran dan telah mempercayai kakek tua, Long Tian pun pergi bersamanya.Tak pernah Long Tian duga sebelumnya, ternyata selain tempat itu menakjubkan, yang menampilkan pemandangan indah, ternyata juga terdapat sebuah bangunan tua dan sederhana yang berdiri di tengah hutan. Mereka berhenti di tempat itu dan belakangan Long Tian mengetahui bahwa bangunan tersebut merupakan rumah tinggal kakek tua.Long Tian menjadi terkesan, biarpun terlihat kecil, tapi bangunan itu terbuat dari material tinggi, terbukti dari pemuda itu menemukan bebatuan langka dan berharga sebagai pondasinya. Misalnya saja sekarang, pandangannya tertuju kepada bagian dinding bangunan, yang memancarkan cahaya berwarna putih terang dari waktu ke waktu. Long Tian mengetahui, bahan yang digunakan adalah Batu Mutiara Jiwa, sebuah jenis batu yang sangat dicari keberadaannya.Selain menemukan material langk

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • Penguasa Seni Racun   162. Percaya atau Tidak? Itu Hak mu!

    "Tidak mungkin… Anda pasti sedang bercanda!" Long Tian memundurkan langkahnya, menjauh dari kakek tua, karena terkejut setengah mati setelah mendengar cerita yang dia sampaikan. Dia benar-benar tidak mempercayainya bahkan dalam mimpi sekalipun.Kakek tua tidak marah ataupun terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan Long Tian. Andaikan dia di posisi pemuda itu, kemungkinan besar juga akan melakukan penolakan serupa dan bahkan menentangnya lebih jauh lagi. Sebab, ini benar-benar diluar dugaan dan seperti dongeng belaka.Pasalnya, kakek tua menceritakan bahwa dirinya sebenarnya tidak lagi berada di alam itu, dan wujud ini hanyalah sebuah potongan kecil ingatannya saja yang disimpan dengan rapi dan diawetkan. Bisa terjaga sampai sekarang, ini karena kemampuannya yang tinggi, jauh lebih tinggi daripada yang bisa Long Tian bayangkan.Adapun alasannya melakukan hal ini, adalah karena ingin menyampaikan pesan kepada anak cucunya. Belakangan diketahui, kakek tua ini memiliki nama Long Zhu, yang m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • Penguasa Seni Racun   163. Manusia yang Terlahir Tanpa Takdir

    Long Tian lagi-lagi dibuat tercekat kaget saat mendengarkan penjelasan Leluhur Long Zhu yang dinilainya benar-benar tidak masuk akal. Dia sampai-sampai mempertanyakan kejiwaan pria sepuh di hadapannya itu pada diri sendiri, berpikir karena ingatannya sudah lama tersimpan di tempat itu, telah menjadikannya rusak dan tidak murni lagi."Leluhur Long, Anda sedang bercanda denganku bukan?" Long Tian memasang senyuman kecut. Entah sudah berapa kali pria sepuh ini membuatnya terkejut selama memasuki alam ini, pikir Long Tian. Namun, yang pasti jantungnya dibuat naik turun setiap kali mendengar penjelasannya, bak sedang berada di dalam sebuah kereta kuda yang melewati jalan bebatuan di pinggir jurang.Sayangnya, hal yang Long Tian anggap bercanda adalah sebuah kebenaran menurut Leluhur Long Zhu. "Tidak cucuku, kau memang manusia yang telah dipilih langit untuk membuat perubahan besar."Pandangan keduanya bertemu di satu titik. Melihat Long Tian yang masih belum mempercayainya, Leluhur Long Zhu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Penguasa Seni Racun   164. Latihan

    Setelah mempertimbangkan dalam waktu yang lama, dan mencari petunjuk dalam proses meditasinya, akhirnya Long Tian menerima tawaran dari Leluhur Long dan siap berlatih di bawah bimbingannya. Sejak saat itu, berbagai latihan Long Tian lakukan dengan sungguh-sungguh, sebab menurutnya ini demi dirinya sendiri, dan tidak ada kerugian atas itu.Satu hal yang membuatnya begitu gembira adalah karena Leluhur Long menepati janjinya untuk membantu Long Tian memperbaiki kerusakan dantiannya. Namun, dalam proses itu Long Tian harus merasakan kesakitan yang luar biasa, tubuhnya seperti terbakar oleh api yang panasnya tidak bisa diluapkan dengan kata-kata. Bahkan, dia berpikir akan mati karena proses itu.Sebab, dalam proses ini dantian Long Tian benar-benar diperbaharui dari awal dan seperti terlahir kembali. Dia sampai-sampai tidak sadarkan diri selama beberapa minggu lamanya.Di bawah bimbingan Leluhur Long, pemuda ini tidak hanya mempelajari tentang kultivasi dan teknik beladiri, melainkan juga m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-09
  • Penguasa Seni Racun   165. Kembali dari Ingatan

    Meskipun Long Tian termasuk jenius beladiri dan mampu mempelajari teknik-teknik dengan cepat, namun untuk teknik yang bernama Holy Soul Sutra satu ini, dia tidak mendapatkan petunjuk sedikitpun, bahkan kepalanya merasa pusing ketika membuka gulungan panjang yang diberikan oleh Leluhur Long itu. Bahkan, lebih parahnya lagi Long Tian tidak menemukan satu huruf pun yang tertulis di dalamnya.Ketika dia menanyakan alasannya kepada Leluhur Long, pria sepuh itu hanya menjawabnya santai. "Itu karena jiwamu masih belum berfokus pada latihanmu dan masih memikirkan banyak hal. Kau harus melupakan dunia luar sejenak untuk melatih teknik ini."Long Tian mengangguk kecil, dia membenarkan perkataan Leluhur Long, karena memang saat itu pikirannya banyak terbagi. Tidak ingin menyia-nyiakan peluang yang akan membuatnya menjadi kultivator yang kuat, Long Tian berusaha sekuat tenaga untuk berfokus, namun hingga malam tiba, dia masih tidak mendapatkan hasil.Melihat itu, Leluhur Long m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-11

Bab terbaru

  • Penguasa Seni Racun   277. Keputusan Guan Ping

    Walaupun bertarung seorang diri, Huang Di mampu memberikan perlawanan, bahkan menyudutkan gabungan kekuatan dari kedelapan Clan Ancestor, sementara Guan Ping dan Jiang Zhang masih berusaha menahan serangan yang dilepaskan pria itu. Kekuatan Huang Di saat ini benar-benar menjadi ancaman bagi anggota Heavenly Treasure Tower yang jika mereka melakukan kesalahan sedikit saja maka nyawa yang akan menjadi taruhannya.Yuan Gang dan Yuan Ping menyadari kesulitan yang dialami oleh rekan dan seniornya itu sehingga memutuskan untuk membantu walaupun belum pulih sepenuhnya, mereka datang untuk menambah kekuatan kedelapan Clan Ancestor. Namun, tetap saja ada tiga Clan Ancestor yang harus terpental hingga ratusan meter dan mengalami luka yang cukup parah karena tidak bisa menahan serangan dari Huang Di tersebut."Hahaha, kalian pikir dengan kekuatan rendah seperti itu bisa melawanku? Kalian sudah melakukan kesalahan besar!" ujar Huang Di angkuh dengan suara yang telah berubah sepenuhnya, seperti sua

  • Penguasa Seni Racun   276. Misi Penangkapan Huang Di II

    "Eternal Fire Breath!"Sebuah gelembung api raksasa keluar dari mulut Huang Di sebelum mendadak meledak saat sudah mengisi setiap sudut segel formasi Eight Eagles Confining the Dragon. Ia berniat menghancurkan segel tersebut dengan tekniknya itu, namun sayangnya kurungan yang dibuat oleh delapan Clan Ancestor itu masih sangat kuat dan sulit ditembus.Melihat usaha pertamanya gagal, Huang Di hanya bisa berdecak kesal. Tapi, ia tidak cepat putus asa. Huang Di berkali-kali mengeluarkan teknik yang sama, dengan harapan setidaknya bisa membuat kurungan itu menjadi retak.Hal tersebut segera disadari oleh Jiang Zhang yang sedari awal menonton dari kejauhan. Kemudian, dengan cepat ia membentuk mantra tangan yang seketika saja muncul lima lapis tembok yang terbuat dari tanah. Tembok-tembok ini berbentuk persegi yang ikut melapisi segel formasi sebelumnya. Dengan demikian, kurungan Huang Di menjadi berkali-kali lipat lebih tebal.Huang Di meraung keras, se

  • Penguasa Seni Racun   275. Misi Penangkapan Huang Di

    Pertarungan segera berhenti saat tempat itu kedatangan sepuluh orang lainnya secara mendadak. Dua di antaranya adalah kultivator yang memancarkan kekuatan Great-class Nascent Soul.Dari dua jagoan itu, salah satunya merupakan seorang pria sepuh yang jika dilihat secara sepintas tidak berbahaya. Namun, pada kenyataannya ialah yang memiliki kemampuan tertinggi di antara mereka. Sementara jagoan satunya memiliki perawakan yang kekar, dan selalu menunjukkan wajah dingin juga tegas.Sedangkan tiga orang lainnya merupakan jagoan Mid-class Nascent Soul dan sisanya telah mencapai ranah Late-class Nascent Soul. Kedelapan orang ini mengenakan pakaian yang sama, yaitu sebuah jubah berwarna kekuningan yang di belakangnya terdapat corak berbentuk kepala burung elang.Wajah Yuan bersaudara menjadi sedikit lebih tenang saat keberadaan orang-orang itu, berbeda dengan Huang Di yang seketika menjadi memburuk. Tatapan tajam, dipenuhi dengan kemarahan terlihat memenuhi wajahnya."Ternyata mereka sudah mer

  • Penguasa Seni Racun   274. Masalah Internal Heavenly Treasure Tower

    Yuan bersaudara menyelimuti tubuh mereka menggunakan Qi yang cukup besar barulah bisa bernapas dengan leluasa. Harus diakui, kekuatan yang dilepaskan oleh Huang Di benar-benar dahsyat, mampu membuat keduanya merasakan ngeri. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa perbedaan kekuatan di antara mereka terpaut jauh.Huang Di yang melihatnya kemudian tersenyum mengejek. "Hanya dengan kemampuan seperti ini ingin menangkapku? Kalian benar-benar mengecewakan harapanku!"Setelah berkata demikian, Huang Di memperkuat tekanannya sampai ke tahap yang tidak lagi dapat dibendung oleh kedua lawan di hadapannya. Alhasil membuat mereka terhempas hingga ratusan meter. Huang Di mampu mengungguli kedua lawannya hanya dengan auranya saja."Kekuatan Patriark Huang sudah meningkat sejauh ini? Memang layak menjadi pilar nomor satu di Heavenly Treasure Tower?" ujar Yuan Gang sambil mengelap darah di pinggir bibirnya."Sayangnya ia sudah melakukan pengkhianat. Kita tidak bi

  • Penguasa Seni Racun   273. Kebenaran Terungkap

    Setelah Huang Di memutuskan akan menjadi perwakilan Heavenly Treasure Tower yang pergi sendirian untuk menemui anggota Kelompok Gagak Hitam, maka pertemuan antara pemimpin tertinggi asosiasi juga telah selesai."Chief Master, sesuai dugaan Patriark Huang telah mengambil umpan." ujar Yuan Gang saat hanya tersisa dirinya, Yuan Hanying, dan Yuan Ping di ruangan itu."Paman benar, maka dari itu kita hanya perlu melanjutkan rencana berikutnya." Yuan Hanying mengangguk pelan, sebelum memberikan dua gulungan kertas ke masing-masing dari Yuan Gang dan Yuan Ping."Mohon kedua paman mengantarkan pesan ini kepada Patriark Guan dan Patriark Jiang, serta pastikan mereka akan pergi membantu.""Baik, Chief Master!" Setelah menerima gulungan kertas tersebut, Yuan Gang dan Yuan Ping meninggalkan ruangan itu dengan melakukan teleportasi.Saat hanya tersisa dirinya sendiri di ruangan itu, Yuan Hanying menatap tajam ke arah luar, seraya bergumam, "Patriark Huang, apa sebenarnya yang kau pikirkan. Apakah

  • Penguasa Seni Racun   272. Keinginan Huang Di

    Ketiga Patriark klan menunda kepergian mereka saat Yuan Hanying mengatakan ada masalah penting lainnya yang ingin dibahas. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu mereka, Yuan Hanying pun kemudian menjelaskan permasalahannya. Semua orang mendengarkan cerita Yuan Hanying sampai selesai tanpa memotongnya sedikitpun."Begitulah, Patriark-patriark sekalian. Jadi, saya ingin meminta saran dari para Patriark untuk menangani kasus ini." Ia menutup penjelasannya.Di tempat duduk Guan Ping, ia mengelus-elus jenggot panjangnya sembari bergumam pelan. "Sesuai dugaan, memang ada pihak lagi selain Kelompok Gagak Hitam yang merencanakan penculikan ini."Di sisi Jiang Shang, ia bersikap lebih tegas. "Chief Yuan, apakah anda telah mengetahui pihak yang bekerja sama dengan Kelompok Gagak Hitam itu?" tanyanya dengan serius.Huang Di yang mendengar itu segera menatap tajam ke arah Yuan Hanying untuk memastikan jawabannya. Ia juga merasa panik, sekaligus telah bersiap untuk

  • Penguasa Seni Racun   271. Pertemuan Para Pemimpin

    Saat matahari tepat berada di atas kepala, ketiga petinggi Heavenly Treasure Tower telah berkumpul di ruangan rapat untuk memenuhi undangan dari Yuan Hanying. Ketiganya saling menyapa, dan menanyakan satu sama lain alasan Chief Yuan mengumpulkan mereka."Apalagi yang ingin dibahas Patriark Yuan sekarang, bukankah akhir-akhir ini ia terlalu sering mengadakan rapat?!" Jiang Shang memasang wajah kesal. Mereka biasanya hanya mengadakan pertemuan setahun sekali, jadi situasi seperti ini membuatnya tidak begitu nyaman. Di antara petinggi Heavenly Treasure Tower, Jiang Shang memang dikenal memiliki temperamen tinggi, dan suka menyendiri."Tenangkan dirimu, Patriark Jiang, mungkin saja ada hal penting yang ingin Chief Yuan bahas." Guan Ping, pemimpin yang paling senior di antara mereka membuka suara. Sebenarnya ia juga tidak terlalu suka melakukan banyak pertemuan seperti ini, namun karena Yuan Hanying yang mengundang, maka mau tidak mau ia harus menghormatinya sebagai pem

  • Penguasa Seni Racun   270. Kepulangan Yuan Qiumei

    Rombongan Yuan bersaudara tiba di ibukota saat pagi menjelang. Mereka berpisah di persimpangan jalan dengan rombongan Pangeran Ketiga juga anak buah Long Tian yang ditugaskan untuk mengantar Jenderal Ren dan Older Patriark Luo Zhizhao ke kediaman mereka masing-masing."Pangeran, kami tidak akan melupakan bantuan anda hari ini. Jika Pangeran membutuhkan kami di masa depan, maka aku sendiri yang akan turun tangan secara langsung." ujar Yuan Gang seraya memberi penghormatan."Tetua Yuan tidak perlu terlalu sungkan. Sudah aku katakan sebelumnya tujuanku membantu hanya semata-mata demi Saudara Long." Qin Zheng menjawab dengan memasang senyuman tipis."Meskipun begitu, tetap saja kami berhutang satu pada pangeran." Yuan Ping ikut membenarkan perkataan saudaranya. Selain itu, Yuan Qiumei juga turut berterima kasih kepadanya."Pangeran, bagi anda nyawaku mungkin memang tidak terlalu penting, namun Qiumei tetap berterima kasih karena anda telah datang memb

  • Penguasa Seni Racun   269. Yuan Qiumei Bebas

    Dua orang anggota Kelompok Gagak Hitam segera mendekat saat namanya dipanggil oleh Ratu Ular Hitam. Seolah mengetahui maksud dari ketua mereka itu, salah satunya memberanikan diri untuk bersuara."Ketua, apakah kita akan benar-benar melepaskan putri dari Chief Yuan? Bagaimana jika 'orang itu' tau kalau kita mengkhianatinya?" bisiknya pelan yang hanya bisa didengar oleh Ratu Ular Hitam yang membuatnya menaikkan alis dibalik topeng."Guan Dao, kau mau menolak perintahku?""Bukan begitu ketua, hanya saja kita sudah dibayar untuk melakukan ini. Jika kita memutuskan secara sepihak, aku khawatir 'orang itu' tidak akan bisa menerima begitu saja." Anggota bernama Guan Dao itu menelan ludahnya secara perlahan dan berbicara dengan hati-hati di hadapan Ratu Ular Hitam.Walaupun dirinya seorang jagoan Nascent Soul, tapi tetap saja di hadapan ketua mereka itu kekuatannya tidak sebanding. Memberanikan diri untuk berbicara seperti ini saja sudah mempertaruhkan nyawanya."Guan Dao, ikuti saja perinta

DMCA.com Protection Status