All Chapters of Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder: Chapter 61 - Chapter 70

95 Chapters

61. Ancaman yang Nyata

"Mengapa Paman menatapku seakan aku mengambil apa yang Paman miliki selama ini? Aku baru saja menolong Diana, dan kami berteman secara natural sebelumnya. Dia mengenaliku sebagai istri Evan dan berinisiatif mengajakku berteman di pertemuan pertama kami. Diana merupakan gadis yang sangat baik, dan aku pikir kita bisa lebih akrab melalui Diana. Namun melihatmu tampaknya tidak suka dengan pertemanan kami, kamu tanpa sadar telah membuatku sedih, Paman."Anton diam-diam mengepalkan tangannya saat Maya berani meniru ucapannya tentang Evan di pertemuan pertama mereka. Pria itu masih mencoba untuk memasang wajah ramah, saat dia segera menyangkal ucapan Maya dengan nada akrab. "Bagaimana bisa aku tidak senang melihatmu berteman dengan Diana, Finola? Tolong jangan salah paham. Aku hanya lelah akhir-akhir ini dan tanpa sadar mungkin telah menyinggung perasaanmu dengan ekspresiku. Kamu telah menyelamatkan Diana dari bahaya. Aku benar-benar berterima kasih akan hal itu, Finola."Maya tersenyum me
Read more

62. Bukti Baru

Di ruang kantor yang ramai, seorang polisi lagi-lagi menjambak rambutnya dengan frustrasi saat dia lagi-lagi tidak bisa menyambungkan benang merah dalam kasus yang menyeret nama sebuah keluarga terpandang. Dia telah bekerja siang dan malam untuk mencari titik cerah dalam kasus ini. Namun setiap kali dia mencoba untuk melakukannya, dia hanya akan ditampar dengan kenyataan yang keras bahwa dia tidak akan menemukan petunjuk apa pun dalam kasus tersebut. Kasus itu terlihat benar-benar bersih, sampai polisi terpaksa menyebutnya sebagai malfungsi mesin di arsip kasus kecelakaan tersebut. Mun polisi itu tidak dapat menyerah tidak peduli seputus asa apa pun dia saat ini. Bukan hanya polisi itu ingin menebus kesalahan yang dia lakukan, polisi itu juga telah berjanji pada istri dari Evan bahwa dia pasti akan menemukan kejanggalan dari laporan kasus kecelakaan tersebut. Dia berjanji akan membantu keluarga itu memecahkan kasus rumit ini. Dia akan memberi Evan keadilan yang memang seharusnya pria
Read more

63. Rencana Baru

Kris menatap kosong jam dinding di kantornya setelah dia selesai dengan panggilannya. Sejak awal, Kris memang sudah tahu bahwa Maya bukan gadis biasa saja. Tatapan matanya, cara bicaranya, semua itu sama sekali tidak mencerminkan tingkah laku anak gadis seumurannya. Maya juga bisa membunuh seseorang tanpa merasa bersalah apalagi trauma setelahnya. Gadis itu memang aneh dan berbahaya. Sampai Kris juga sebenarnya tidak ingin berhubungan dengan orang semacam itu, jika saja Maya bukan istri dan orang yang sangat ingin dia tolong untuk saat ini. Namun orang yang aneh, memang kadang kala datang dengan pemikiran yang sangat brilian. Pemikiran Maya benar-benar out of the box, untuk ukuran gadis biasa yang tinggal di lingkungan damai selama ini.Demi rencana gila Maya, Kris bahkan harus rela mempertaruhkan pekerjaannya sendiri di masa depan. Namun pada dirinya sendiri, Kris telah berjanji akan mengungkapkan kasus ini tidak peduli apa pun yang terjadi. Dia pada akhirnya tetap setuju, dengan ta
Read more

64. Karma

"Apa yang kamu pikirkan saat kamu menganggu Finola di depan semua orang, Grace?! Kita baru saja keluar dari masalah beberapa minggu yang lalu. Apa kamu benar-benar ingin, keluarga kita hancur di bawah tekanan Evan hah?!"Grace menangis terisak-isak saat gadis itu menatap ayahnya yang terengah-engah setelah puas memarahinya. Karena dia tanpa sengaja menarik keributan yang lebih besar setelah melukai Finola, dia terpaksa dibawa ke kantor polisi oleh keamanan yang bertugas di tempat ujian itu. Beruntung baginya, sang kakek seperti biasanya langsung membantunya bebas tanpa menimbulkan banyak keributan begitu dia mendengar kabar bahwa cucunya mendapat masalah. Pria tua itu selalu sayang pada cucu satu-satunya itu. Namun sang ayah masalah lain. Grace sudah tahu, tidak ada hal baik yang akan terjadi jika sang ayah sampai tahu dia telah pergi untuk mencari masalah dengan Finola tanpa sepengetahuan pria itu. Grace memang menduga bahwa ayahnya akan marah begitu dia kembali ke rumah lagi. Namun
Read more

65. Pemakanan

Satu hari setelah Max dikabarkan meninggal karena serangan jantung, Maya menerima kabar bahwa ayah dari tubuh asli yang dia gunakan itu dikuburkan di lingkungan pemakaman keluarganya yang ada di pinggiran kota. Jika mengingat kembali semua perlakuan kasar dari orang itu, orang-orang pasti tidak akan mengharapkan Maya akan datang ke acara pemakaman itu. Evan juga bahkan sengaja tidak membahas masalah itu di depan Maya. Namun tanpa diduga, Maya sendiri yang mendatangi Evan dengan alis berkerut dan meminta ijin pria itu untuk datang ke pemakaman ayahnya tersebut. Ketika Evan bertanya mengapa Maya sampai mau datang ke acara pemakaman itu, Maya hanya bisa terdiam karena dia sendiri tidak tahu jawabannya. Mungkin itu keinginan tubuhnya, atau tubuhnya masih memiliki sedikit rasa kasihan pada pria itu. Maya terus saja merasa tidak nyaman semenjak dia mendengar berita bahwa Max telah meninggal secara tiba-tiba. Dia jelas membenci pria tidak bertanggung jawab seperti Max. Namun hatinya, tetap
Read more

66. Kerja Sama

Anton menatap foto keluarganya dengan tatapan dalam. Bibir pria itu perlahan membentuk sebuah garis tipis, saat tangannya bergerak untuk menutupi foto keluarga itu sebelum dia bersandar malas di kursi kerjanya. Baru-baru ini, Anton benar-benar berada dalam situasi yang menyebalkan. Dia yang biasanya mengikat orang, kini malah berbalik diikat oleh orang lain. Pergerakannya tidak bebas, bahkan jika dia sudah dijanjikan aman melakukan apa pun pada Evan dan orang-orangnya. Selain Maya yang dari waktu ke waktu akan bermain bersama putrinya untuk membuktikan bahwa dia memang memegang kendali atas hidup putrinya saat ini, Anton juga mulai di susahkan oleh Evan yang tiba-tiba saja bertindak seakan pria itu sudah tidak takut lagi pada Anton. Pria itu secara terbuka mulai melancarkan pertarungannya dengan Anton, untuk merebut kembali apa yang telah dia rampas sebelumnya.Namun yang paling menjijikan tetaplah tindakan Maya yang secara terang-terangan menggunakan putrinya untuk mengontrol tinda
Read more

67. Rencana Terakhir

Maya terbangun saat suara alarm yang seharusnya membangunkannya baru berdering satu kali. Gadis itu langsung terduduk sebelum siapa pun bisa membangunkannya. Maya melakukannya peregangan sederhana, sebelum membuka jendela kamarnya untuk berdiri di atas balkon pribadinya. Rumah Evan selalu dikelilingi pohon-pohon rindang yang menutupi halaman rumahnya. Walaupun udaranya tidak sebaik di villa Evan yang ada di desa, kualitas udara di rumah Evan tidak terlalu buruk dan memiliki sedikit aroma bunga ketika Maya mengambil napas dalam-dalam. Ini adalah hari pertama Maya benar-benar menghadiri kuliahnya. Dia memang seharusnya mengulang tesnya tahun depan setelah dia melewatkan sesi tes lain karena dia harus dibawa ke rumah sakit. Namun berkat bantuan Evan dan universitasnya yang malu karena ada insiden tidak diinginkan terjadi di tempat mereka, Maya akhirnya bisa mengulang tes lagi karena kecelakaan itu bukan salahnya juga. Tentu saja Maya mendapat nilai yang memuaskan dalam tes susulan itu.
Read more

68. Penculikan

Perjalanan Maya saat gadis itu bersama Evan terasa singkat seperti biasanya. Maya merasa dia baru saja meninggalkan halaman rumah Evan, namun kini mereka sudah sampai di depan gerbang universitas tempat Maya akan belajar mulai saat ini. Seperti biasa, mobil Evan akan menjadi pusat perhatian orang-orang yang kebetulan melihat datangnya mobil tersebut. Maya hanya bisa tersenyum maklum. Di awal kedatangannya ke rumah Evan, bahkan dia juga tidak terbiasa dengan semua jenis kemewahan ini. Jenis perhatian semacam ini juga yang membuat Maya bersusah payah memastikan bahwa semua orang tahu bahwa dia mengambil ujian susulan karena kecelakaannya. Maya tidak ingin orang-orang menganggapnya memanfaatkan posisi Evan, karena Maya tidak pernah tahu kapan orang akan menggunakan alasan itu untuk merusak nama baiknya. Contohnya saja, Maya bisa merasakan tatapan yang mengarah padanya dari segala arah. Beberapa dari mereka memiliki perasaan seperti rasa ingin tahu yang murni, sementara kebanyakan dari
Read more

69. Ditahan di Ruang Bawah Tanah

Waktu berikutnya ketika Maya akhirnya bangun, gadis itu mendapati dirinya telah berada di tempat lain yang jelas sekali bukan bagian dari fasilitas yang tersedia di kampus barunya. Tempat dia berada sekarang lebih mirip dengan ruang penyimpanan bawah tanah. Karena samar-samar, Maya tetap bisa merasakan bahwa udara di tempatnya saat ini lebih lembab dari suhu ruangan pada umumnya. Jari-jarinya berkedut saat dia perlahan-lahan mengamati lingkungan di sekitarnya. Maya ingat dia mengikuti seorang pria yang mengaku menahan Diana untuk mengancamnya. Maya mengikuti pria itu, lalu pingsan setelah pria itu meninjunya dengan keras di bagian perut. Tinju itu pasti sangat keras sampai seseorang seperti Maya saja bisa sampai kehilangan kesadarannya. Bahkan sampai sekarang, Maya masih merasakan perasaan nyeri di bagian perutnya itu. Perasaan dingin di sekujur tubuhnya sedikit membuat Maya begidik. Deru suara kipas samar-samar terdengar tidak jauh dari tempatnya diikat. Maya mencoba bergerak, hany
Read more

70. Provokasi Maya

Anton mencoba menghilangkan pikiran buruknya, saat Maya tiba-tiba berucap lagi dengan nada santai sambil memainkan jari-jari lentiknya. "Mengapa kamu sangat percaya diri, Paman? Apakah kamu mendapat bantuan besar dari seseorang dan-" Maya berhenti bicara ketika dia menatap langsung ke arah mata Anton. Gadis itu tersenyum lebar, sebelum dia menyenderkan lagi tubuhnya pada kursi yang penuh oleh darahnya sendiri. "Ah... Kakek memberimu bantuan bukan? Aku sudah tahu dia membenciku, semenjak mata dinginnya terus saja melihatku di hari pemakaman Papa.""Bos-""Diam bodoh!"Maya langsung tertawa puas saat dia melihat Anton mulai panik karena bawahannya secara tidak langsung malah membenarkan tebakan yang Maya buat dengan asal. Gadis itu berhenti tertawa saat perasaan menyengat dia rasakan di bagian dadanya. Tulang rusuknya pasti terluka. Maya meringgis pelan, saat dia menikmati setiap detik-detik penyiksaannya saat ini. Maya menatap Anton lagi, tersenyum, sebelum dia mengatakan apa pun yan
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status