Semua Bab Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder: Bab 41 - Bab 50

95 Bab

41. Bicara Berdua

"Ugh."Kevin mengerang pelan saat dia bangun dan rasa sakit yang langsung menghantam seluruh tubuhnya. Pria itu berusaha meregangkan badannya yang terasa pegal sekali. Semenjak Maya tinggal bersama mereka dan membantu mereka mendapatkan tidur yang berkualitas dengan masakannya, rasanya ini adalah kali pertamanya dia bangun dalam keadaan yang buruk. Perbincangannya dengan Evan membuat Kevin terjaga sepanjang malam. Kevin merenung sampai dia melupakan makan malamnya. "Pantas saja," pikir Kevin. Dia jadi bangun dalam keadaan tidak menyenangkan di pagi hari. Ketika Kevin bangun, matahari tampaknya sudah hampir mencapai puncak langit. Pria itu berjalan keluar kamar dengan langkah gontai, lalu bertemu dengan Maya yang tengah squat di ruang televisi sambil menonton acara memasak. Kevin sudah terlalu biasa melihat kebiasaan Maya yang sangat aneh. Gadis itu berhenti squat saat dia merasakan kehadirannya. Gadis itu tersenyum kecil, saat dia menyapa Kevin sebelum Kevin bisa menyapanya terlebih
Baca selengkapnya

42. Beri Aku Waktu

"Pertama-tama, aku tidak berbicara untuk menilaimu saat ini. Kamu menganggapku teman, aku juga melakukan hal yang sama. Namun Finola, kamu seharusnya sadar bahwa indetitasmu sendiri terlalu mencurigakan selama ini. Evan mungkin tidak mengatakan apa-apa. Namun aku tahu, bahkan dia juga meragukan latar belakangmu yang terlalu aneh untuk menjadi nyata. Menciptakan makanan ajaib dengan metode tidak biasa saja sudah aneh. Dan kemarin, kamu menunjukan keterampilan bertarung yang tidak bisa dilatih hanya dalam waktu sebentar. Kita tidak hanya menghadapi satu penyerang saat itu. Bahkan untukku sendiri, aku kesulitan untuk menangani dua sampai tiga penyerang sekaligus. Namun kamu membereskan sisanya tanpa membahayakan siapa pun, Finola. Caramu menangani penyerangan itu... Sama sekali tidak terlihat seperti gadis yang selama ini hidup dalam siksaan dan tinggal di rumah dalam keadaan yang menyedihkan."Saat Kevin menyampaikan kecurigaannya, suasana santai di sekitar mereka berangsur-angsur mulai
Baca selengkapnya

43. Aku Selalu Percaya Padamu

Selesai bicara, Kevin yang baru saja hendak masuk, berhenti melangkah saat pria itu melihat sahabatnya sudah duduk di depan pintu dengan mata yang fokus menatap mereka. Pria itu mungkin hanya terdiam tanpa mengatakan apa pun. Namun dengan kerutan yang dalam di kening pria itu, Kevin sudah tahu bahwa sahabatnya itu tidak senang akan sesuatu saat ini. Pandangan Evan terus terarah pada sang istri yang masih belum menyadari keberadaannya dari jauh karena Maya sibuk menundukan kepalanya. Evan dengan ringan mengetuk sandaran tangan kursi rodanya, membuat Kevin tanpa sadar tertekan hanya karena gerakan sederhana itu. Mereka hanya bicara dan saling bertukar senyum di akhir pembicaraan. Kevin berpikir, temannya itu tidak mungkin salah paham tentang mereka bukan? Mereka hanya bicara berdua di tempat sepi dan saling tersenyum sambil bertatapan. Baiklah, Kevin tahu dia pasti telah membuat sahabatnya salah paham saat ini. "... Aku bisa menjelaskannya," ujar Kevin terburu-buru. Pria itu mengges
Baca selengkapnya

44. Kencan Rahasia

Hari-hari Maya dilewati dengan damai mulai saat itu. Dari sepanjang hidupnya, tampaknya hidupnya di desa itu merupakan kehidupan terdamai yang bisa dia rasakan. Di banyak kesempatan, Maya hanya bisa duduk-duduk dan sesekali berjalan bersama Evan untuk mengusir kebosanannya. Selama Evan terus mengawasinya, Maya benar-benar tidak diijinkan berolahraga sampai tubuhnya benar-benar sembuh. Hanya jika Evan dan Kevin sibuk bekerja, Maya akhirnya bisa diam-diam berlatih seperti biasanya. Di masa-masa itu, Maya bisa melihat bahwa baik Evan maupun Kevin di banyak waktunya tidak bisa pergi ke mana-mana selain ruang kerja dan kamar tidur mereka. Maya bisa melihat keduanya berdiskusi dan mengerjakan tumpukan dokumen yang sepertinya tidak pernah berakhir. Setiap hari penuh dengan kegiatan yang monoton bagi Maya, dan kebosanan yang menyiksa bagi gadis itu.Semua orang tampak sangat sibuk di tempat itu. Sementara dia yang hanya bisa memasak dan menyembuhkan diri, hanya bisa berkeliaran dalam kebosana
Baca selengkapnya

45. Hadiah

Mata Maya menyipit sambil tersenyum, saat matanya menatap rumah yang tampak baru setelah peristiwa penyerangan yang terjadi di rumah Evan beberapa hari yang lalu. Tampaknya untuk menghilangkan trauma, Kevin telah mengatur perombakan di beberapa bagian yang berhubungan langsung dengan kejadian agar orang-orang yang terlibat di dalam peristiwa itu tidak lagi terus mengingat kejadian mengerikan yang terjadi di tempat itu. Rumah besar Evan tampak lebih hangat kali ini. Dan cantik, karena Evan mengatur kebun bunga baru di halaman depan rumah setelah Maya mengatakan bahwa dia suka melihat bunga saat berada di villa keluarga Evan. Maya berhenti sebentar untuk sekedar menatapi taman bunga itu ketika kepala pelayan mulai sibuk membawa masuk barang-barang mereka lagi. Maya dengan sopan menolak saat kepala pelayan Evan hendak membawakan koper yang berisi barang-barangnya sendiri. Rumah Evan saat ini sudah kekurangan pekerja karena jarang ada yang bersedia bekerja di rumah Evan setelah penyeranga
Baca selengkapnya

46. Aku Menyayangimu

Pagi berikutnya, Maya tampaknya sudah sibuk di dapur sejak pagi sekali. Bukan hanya sibuk. Wanita itu benar-benar terlihat seperti seorang ilmuwan gila, saat gadis itu menyiapkan variasi makanan baru di meja makan. Untungnya, orang lainnya yang kini tinggal di rumah Evan sudah terbiasa melihat makanan dalam bentuk yang aneh itu. Atau mereka mungkin akan ketakutan, melihat tanaman mutasi itu dimasak oleh Maya dengan perasaan senang. Meskipun semenjak penyerangan itu, Maya hanya dibantu oleh satu koki ketika waktu memasak tiba, Maya tetap sangat puas dengan hasil masakannya untuk hari ini. Bekerja tanpa ada banyak orang yang mengikutinya memudahkan Maya untuk melakukan beberapa eksperimen, tanpa ada orang yang memandangnya aneh lagi karena perbuatannya. Pertama-tama, Maya tahu bahwa mereka harus bergerak cepat setelah paman Evan secara terang-terangan berusaha untuk membunuh mereka saat itu. Karena untuk saat ini kemampuan terbaik Maya hanyalah menyembuhkan orang-orang dengan makanann
Baca selengkapnya

47. Rencana Pembalasan

"Kevin, bisakah aku minta tolong tentang sesuatu?"Ketika Evan sedang berada dalam perjalanannya untuk pergi ke kamar mandi sebelum pria itu berangkat bekerja, Maya segera bicara sebelum Evan kembali lagi dari kegiatannya untuk bersiap bekerja seperti biasanya. Ekspresi serius Maya telah membuat Kevin terdiam untuk sementara waktu. Pria itu tahu Maya akan membicarakan sesuatu yang serius. Jadi untuk mempersingkat waktu, Kevin segera mengangguk cepat untuk membalas pertanyaan Maya. "Selama aku bisa melakukannya, aku akan melakukannya," ujarnya dengan tegas. Maya tersenyum lega mendengar jawaban itu. Dia memastikan bahwa Evan baru saja berbelok untuk pergi ke kamarnya sendiri, saat dia langsung mendekati Kevin untuk berbisik pada pria itu. "Aku butuh segala informasi tentang Anton, paman dari Evan. Aku tahu dalam kontrak aku tidak seharusnya ikut campur dalam masalah keluarga Evan seperti ini. Namun Evan adalah temanku, aku tidak bisa diam saja saat dia digertak oleh seseorang, Kevin."
Baca selengkapnya

48. Mencoba Berdiri Sendiri

Mata gelap Evan menatap kosong ruangan kantornya yang sepi saat jam kerja tengah berlangsung. Bayangan tangis Maya, entah kenapa masih berbekas erat di benak pria itu. Bahkan saat sarapan tadi, wajah menangis Maya tetap saja terbayang-bayang di ingatan Evan. Pria itu merasa dia tidak bisa fokus hari ini, selama bayangan Maya terus menganggu pikirannya. Evan tahu bahwa Maya menangis karena gadis itu terharu saat itu. Namun Evan tetap tidak dapat menahan dirinya, untuk merasa bahwa dadanya terlilit erat tiap kali dia melihat satu tetes air mata mengalir dari mata yang biasanya selalu tampak kuat dan penuh semangat itu. Evan tidak ingin melihat Maya menangis. Bukan hanya tidak ingin melihat, mungkin akan lebih tepat untuk mengatakan bahwa Evan sama sekali tidak ingin Maya sampai menangis. Pria itu ingin istrinya selalu bahagia. Istrinya merupakan gadis yang baik, Evan pikir gadis itu juga pantas mendapat semua kebahagiaan yang ada di dunia ini. Gadis itu pantas mendapatkan yang lebih b
Baca selengkapnya

49. Permintaan Rehabilitasi

Evan benar-benar bersyukur dia tidak melakukan hal bodoh ini di rumahnya sendiri. Dengan kekacauan yang dia buat, Evan yakin Maya akan khawatir padanya jika gadis itu tahu dia baru saja memaksakan dirinya sendiri saat ini. Maya memiliki kebiasaan untuk mengkhawatirkan Evan secara berlebihan. Evan tidak ingin, Maya melihatnya dalam kondisi buruk seperti saat ini. Namun kekacauan yang Evan timbulkan, tetap menarik perhatian Kevin yang ruang kerjanya diatur bersebelahan dengan ruangan Evan. Evan bisa mendengar suara tergesa-gesa seseorang yang berlari ke arah ruangannya, sebelum pintu ruang kerjanya tiba-tiba terbuka dari luar. Melihat kekacauan yang ada di ruang kerja Evan, Kevin dengan cepat melangkah mendekat untuk membantu sahabatnya itu. Pertama-tama dia membantu menyingkirkan pecahan vas dari tubuh Evan, sebelum membantu pria itu duduk di kursi rodanya lagi. Setelah Kevin berhasil membersihkan pecahan keramik yang tersebar di sekitar Evan, barulah perhatian Kevin terarah pada tem
Baca selengkapnya

50. Latih Tanding

Ding! [Ini data yang kamu minta sebelumnya. Jika ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan lagi, kamu bisa langsung memberi tahu aku.]Maya melihat ponselnya sendiri dengan perasaan kagum, saat file demi file berturut-turut dikirim ke emailnya oleh Kevin. Maya dengan teliti membaca satu per satu file yang dikirimkan oleh pria itu. Bibirnya menampilkan senyum licik, saat dia menandai poin-poin penting dari data tersebut. Dia memang tidak berniat membunuh pria itu dalam waktu dekat. Namun memberi pria itu pelajaran secara perlahan-lahan pasti menyenangkan juga. Kembali masuk ke aplikasi pesannya, Maya mengirim pesan pada Kevin untuk mengucapkan terima kasih. Selang beberapa menit kemudian, Kevin kembali membalas pesan dari Maya. Mereka tidak bertukar pesan lagi setelah itu, karena Maya tahu Kevin pasti sangat sibuk saat tengah bekerja dengan Evan. Tidak lama kemudian, Maya akhirnya mendengar suara mobil asing yang memasuki halaman luas rumah Evan. Maya bangkit untuk mengintip tamu itu dar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status