All Chapters of Terlahir Kembali Sebagai Istri Milyarder: Chapter 21 - Chapter 30

95 Chapters

21. Meminta Nomormu

Mata Maya menatap kolom berita trending pada hari ini dengan tatapan rumit. Dia tidak pernah tahu, bahwa berita pernikahannya dengan Evan akan dilirik oleh orang-orang seramai ini. Banyak orang sudah mulai berkomentar tidak lama setelah berita itu dirilis. Masing-masing dari mereka mulai mengungkapkan rasa penasarannya. Karena Evan yang suram sekarang, tampaknya pernah menjadi idola kesayangan para wanita di masa lalu. Maya awalnya hendak melewati berita itu dengan menekan tombol kembali. Saat salah satu komentar, tiba-tiba menarik perhatiannya. [Pernikahan? Aku hanya bisa berharap mereka sama-sama saling mencintai dan tidak bersama hanya karena memiliki maksud tertentu saat ini.] Maya termenung saat dia mendengar komentar singkat itu. Memang benar, mereka menikah hanya demi tujuan masing-masing saja saat ini. Namun secara pribadi, Maya sudah menganggap Evan sebagai temannya sejak pria itu bersedia merawatnya dengan baik sekalipun Maya hanya
Read more

22. Menjadi Sedikit Lebih Dekat

Melihat Maya yang tiba-tiba berubah serius, Evan yang semula kesal karena nomornya diminta paling akhir akhirnya mengurungkan idenya untuk langsung pergi dan malah berakhir memerhatikan apa yang sebenarnya tengah Maya rencanakan. Evan memerhatikan saat alis Maya menyatu, ekspresinya berubah serius, lalu berubah lagi menjadi ekspresinya yang biasa. Maya tersenyum saat dia menatap Evan lagi, sebelum menunjukan layar ponselnya pada pria itu."Karena kamu yang paling spesial di hidupku, aku memasukanmu sebagai kontak darurat nomor satu. Dengan begini, kita bisa saling menghubungi dengan mudah Evan."Dari apa yang Kevin ajarkan padanya, Maya tahu bahwa kontak darurat hanya bisa diisi oleh orang yang paling Maya percayai. Dari semua orang yang Maya kenal di dunia ini, hanya nama Evan lah yang pertama kali bisa Maya pikirkan saat dia mengetahuinya. Bukan hanya Evan sangat baik padanya, Maya juga bisa tahu bahwa Evan tidak pernah memiliki niat buruk apa pun sekalipun mereka ha
Read more

23. Sandiwara Keluarga

"Selama berada di sana, kamu memiliki hak untuk tetap diam, Finola. Biarkan kami saja yang bicara atas namamu. Meminta tanda tangan mereka tidak akan mudah kali ini. Orang yang licik. Aku yakin mereka bahkan tidak akan repot-repot mengijinkan kita masuk lagi jika kita tidak berjanji akan datang bersamamu kali ini." Maya tersenyum dengan wajah tenang saat dia mendengarkan saran yang diberikan oleh Kevin dengan sungguh-sungguh. Matanya diam-diam menatap jalanan ramai yang mereka lewati saat ini. Tatapannya sedikit mendingin, saat dia memikirkan kembali kemungkinan apa saja yang akan terjadi jika dia kembali ke rumah itu saat ini. Karena tipu muslihat keluarganya, Maya saat ini sudah dianggap sebagai anak haram tidak tahu diri karena berani meninggalkan keluarga yang membesarkannya selama ini hanya karena dia telah bertunangan dengan pria yang lebih berkuasa. Keluarga tubuh yang dia pakai ini memang sangat pandai berpura-pura jika mereka harus melakukannya. Tidak bisa m
Read more

24. Masa Lalu Finola

Ruang tamu mendadak hening setelah Maya mengatakan apa yang ingin dia katakan. Bukan hanya Max, semua orang terlihat terkejut begitu mereka mendengar Maya membawa masalah sensitif  itu di depan semua orang saat ini.Yang paling pertama terkejut tentu saja Max yang menjadi tersangka dari ucapan Maya. Pria itu melotot marah, saat dia menunjuk Maya dengan penuh kebencian."Omong kosong apa yang kamu bicarakan saat ini, Nola? Kapan aku-"Air dingin seakan membasuh wajah Max saat Maya dengan tenang mengeluarkan alat rekaman dari kantung pakaiannya. Melihat wajah Maya yang sangat percaya diri, Max mulai khawatir bahwa ucapan Maya tidak mengada-ngada tentang dia yang mabuk dan berusaha masuk ke kamar Finola.Pikiran semua orang mulai menjadi tidak nyaman saat Sarah mencoba mengambil alih pembicaraan dengan emosi yang berusaha dia buat tampak setenang mungkin."Apa maksudmu Nola? Bagimana mungkin ayahmu..."Maya tidak menunggu Sarah menyelesaik
Read more

25. Marah

Di perjalanan pulang, tidak ada yang bicara karena masing-masing lebih memilih untuk diam daripada memulai sebuah pembicaraan. Bukan hanya pengacara dan supir yang mengantar mereka. Bahkan Maya sendiri tahu, bahwa Kevin juga tengah menahan amarahnya saat ini. Alis pria itu terus saja berkerut dari waktu ke waktu, saat pria itu mengetik beberapa kata di keyboard ponselnya dengan cepat. Maya tahu kemungkinan besar, pria itu tengah melapor pada sahabatnya tentang apa yang terjadi di rumah keluarga Finola sebelumnya. Kevin sudah mengingatkan Maya tentang ini. Pria itu telah berjanji, bahwa dia akan melaporkan semua hal yang terjadi di rumah Finola pada sahabatnya itu. Maya tahu pria itu pasti marah jika dia tahu apa yang harus dilalui Finola di rumah itu. Dia juga marah, tetapi marahnya tidak sebesar orang lain yang telah mendengar apa saja yang sudah dilewati Finola di tempat tersebut. Lagipula pembalasan dendam Maya tidak akan berhenti sampai di sini. Dia masih memiliki rencana lain, t
Read more

26. Membujuk Evan

Begitu Maya pulang ke rumah, dia bisa melihat bahwa Evan yang biasanya sibuk sudah menunggunya di ruang belajar milik pria itu. Di tangannya, selalu ada buku yang dia baca di kala waktu luang. Buku itu kembali dia simpan ke tempatnya begitu Evan melihat Maya datang. Bibirnya melengkung ke bawah, tanda bahwa pria itu berada dalam suasana hati yang buruk saat ini.Melihat Evan yang marah atas namanya, gadis itu bersyukur calon suaminya sebenarnya memiliki hati yang lembut.Diperhatikan dan dirawat, semua itu adalah hal yang asing bagi Maya sebelumnya. Namun merasa asing bukan berarti Maya tidak menyukainya. Selain keluarganya dari kehidupan sebelumnya, tidak ada yang pernah peduli padanya sampai sejauh ini. Evan dan yang lain membuatnya merasa berada di rumah. Merasa bahwa dia masih memiliki orang yang peduli padanya, dan dia menyukai perasaan itu.Gadis itu berdiri di dekat Evan, saat dia tersenyum kecil dan bicara dengan suara yang sangat lembut."Aku baik-baik saja. Maaf aku tidak mem
Read more

27. Hadiah Pernikahan

Ketika sudah tiba waktunya untuk makan malam, suasana di ruang makan terasa lebih ringan karena masing-masing oraang sudah lebih terbuka antara satu sama lain. Bahkan Evan yang sebelumnya hanya makan seperti robot, sekarang sudah lebih ceria karena sesekali pria itu akan menanggapi ucapan Maya yang selalu berusaha untuk mencairkan suasana. Kevin juga sesekali akan ikut bercanda, mengubah rumah yang awalnya dingin menjadi rumah hangat yang sebenarnya.Masalah keluarganya telah selesai bersama dengan rencananya untuk memberi keadilan yang seharusnya didapatkan oleh Finola. Evan juga telah setuju untuk menuntut keluarga itu atas nama Finola. Mendengar rencana Evan, Kevin yang sebelumnya tidak puas dengan keputusan Maya akhirnya menenangkan pikirannya. Mereka telah berjanji akan memberi Maya keadilan yang seharusnya. Dan tentu saja, itu termasuk mengembalikan nama baik Finola yang telah dikotori oleh keluarganya sendiri selama bertahun-tahun.Maya berada dalam suasana hati yang baik, saat
Read more

28. Rencana Jahat

Menjelang hari pernikahan Evan dan Maya, dunia maya lagi-lagi dihebohkan dengan laporan anonim yang mengatakan bahwa Finola yang selama ini dianggap menikah hanya karena gadis itu mengincar harta kekayaan Evan ternyata merupakan korban kekerasan di rumahnya sendiri. Gadis itu menikah dengan Evan karena pria itu telah memberinya tempat aman ketika dia benar-benar sendirian. Dan cerita dongeng yang menyentuh tersebut, diperkuat kebenarannya dengan adanya wartawan yang melihat bahwa kepolisian berkali-kali mendatangi kediaman keluarga Finola menjelang pernikahan gadis itu. Walaupun baik Maya maupun keluarga Finola sama-sama tidak berkomentar apa-apa tetang berita tersebut, keberadaan polisi dan pengacara yang terus datang dan pergi ke rumah Finola sudah cukup untuk mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Beberapa mulai mengutuk keluarga Finola yang tanpa tahu malu berani mengatakan bahwa Finola meninggalkan keluarga mereka sebagai pengeruk harta, ketika kenyataannya mereka melakukan ha
Read more

29. Hari Pernikahan

Tanpa terasa, waktu seakan terlewat begitu saja dalam sekejap mata. Rasanya Maya baru mengenal Evan dan yang lain kemarin sore. Namun hari ini, dia sudah mengenakan pakaian pengantin yang mewah dengan aksesoris yang memanjakan mata. Karena Maya tidak mengerti selera fashion dunia ini, ditambah yang biasanya memilihkan bajunya adalah kepala pelayan di rumah Evan, Maya percaya bahwa dia juga bisa menyerahkan urusan pakaian pengantinnya pada orang-orang yang mempersiapkan pernikahan mereka. Gaun pengantin yang simpel juga baik-baik saja. Namun hanya sampai Maya akhirnya bisa melihat gaun pengantinnya sendiri, Maya akhirnya sadar bahwa gaun yang mereka pilihkan merupakan gaun mewah yang terlihat sangat cantik. Dia tampak seperti seorang putri yang akan menikah dengan seorang pangeran, di rumah besar Evan yang tampak seperti istana yang nyaman dan sangat indah.Seperti janji Evan, pernikahan mereka merupakan pernikahan tertutup dengan sejumlah kecil tamu yang berasal dari teman dekat dan k
Read more

30. Peringatan Kecil

Maya dengan santai menyimpan gelas minum yang dia pegang di tangan kanannya. Gadis itu balas tersenyum lembut, saat dia tanpa sengaja melihat Evan yang segera merubah ekspresinya menjadi kaku karena melihat kehadiran pria yang mendekati Maya kali ini.Pertama-tama, Maya memberikan Evan senyum lembut yang meyakinkan. Gadis itu benar-benar memastikan Evan tidak terlalu khawatir padanya, sebelum dia kembali menatap pria yang mencoba mengajaknya bicara saat ini.Dari ekspresi kaku yang ditunjukan Evan juga Maya sudah tahu, bahwa pria yang mendekatinya saat ini tidak memiliki hubungan yang baik dengan Evan. Namun tetap mengundangnya datang ke pernikahan mereka hanya berarti Evan tidak memiliki pilihan lain selain melakukannya saat ini. Pria itu mungkin lebih kuat dari Evan. Atau dengan suatu cara, membuat Evan takut karena hal yang lain.Maya jelas tidak bisa menyinggung secara langsung orang semacam itu. Wajahnya sangat lembut dan terlihat baik, saat Maya balas meny
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status