“Ibu.. aku mohon, tolong aku. Bantu aku keluar dari sini, aku benar-benar tidak tahan,” isak Paula memohon, gadis itu terlihat begitu tersiksa setelah hampir dua belas jam lamanya tertahan di ruang introgarsi. “Ibu.. aku mohon, carilah penjamin, selamatkan aku dari tempat terkutuk ini,” Paula kembali memohon. Lana terdiam tanpa menggubris sedikitpun permohonan Paula dan tangis derita yang di alami anaknya. Lana termenung duduk dengan tangan yang saling bertautan kuat di atas meja. Lana tidak tahu harus berbuat apa, tidak ada yang bisa dia lakukan. Lana tidak bisa berpikir apapun lagi selain diam, Lana tidak memiliki tempat untuk pergi dan berlindung, dia juga tidak memiliki sandaran dari segala masalahnya. Bebas atau tidaknya Paula dari penjara, kehidupannya akan tetap sama. Yaitu, terbelenggu masalah dan kesengsaraan. Hari-hari yang Lana takutkan akhir-akhir ini, terjadi lebih ganas dari apa yang dia pikirkan. Lana terusir dari tempat tinggalnya, dia di pecat, barang-barang berha
Read more