“Paula,” panggil Lana lagi. “Katakan, siapa yang melakukan ini semua padamu.”Paula terduduk dengan kesulitan, gadis itu melihat Lana dengan tatapan putus asa, air mata kembali berjatuhan membasahi wajahnya. “Winter yang melakukan ini padaku,” isak Paula dengan gemetar.“Ba, bagaimana bisa?” gagap Lana begitu terkejut.“Aku bertemu dengan dia dan terlibat perdebatan, aku tidak menyangka dia akan melakukan ini kepaku.”“Jangan berbohong Paula. Winter Benjamin adalah gadis yang lemah,” Lana tidak percaya.“Ibu masih tidak percaya padaku setelah melihat tanganku hampir cacat seperti ini?”Lama Lana terdiam saking tidak percayanya dengan apa yang sudah Paula katakan kepadanya. Mustahil bagi Lana, anak selembut Winter bisa melakukan penyerangan yang begitu gila seperti ini kepada Paula.“Kau sudah di larang bertemu dengan Winter oleh Vincent, kenapa kau ingin bertemu dengan dia, Paula? Kau masih meminta uang kepadanya? Kau masih mau memonopoli pikiran dia?” bisik Lana hati-hati.“Bu, berhe
Read more