“Untuk apa?” “Saat aku tersadar dan bangun setelah kejadian di atap gedung sekolah. Aku merasa sangat gila dan kacau, aku membutuhkan beberapa dokter untuk memastikan kesehatan mentalku. Sangat berat memikirkan untuk melewati hari esok, aku mengurung diri begitu lama sendirian dan merenung hanya untuk memikirkan bagaimana cara aku bisa menjalani kehidupanku. Aku semakin merasa gila ketika mengetahui bahwa Paula adalah orang yang sangat jahat dan beracun, semakin berat aku rasakan ketika berada di sekolah dan mengetahui jika begitu banyak orang membenciku, menghinaku hanya karena aku gemuk dan bodoh. Ku pikir, tidak ada yang bisa aku percaya. Namun, ketika aku berbicara denganmu, aku menyadari bahwa mungkin kau satu-satunya orang yang tulus kepadaku. Aku menerima penuh apapun yang kau katakan padaku, aku tidak peduli kau memakiku dan berkata menyebalkan, karena aku tahu, kau peduli padaku.” Marvelo tercekat kaget, dengan sesak kesulitan dia menarik napas dalam-dalam melihat Winter ki
Baca selengkapnya