“Memangnya kenapa jika kau tidak memiliki ayah?” Tanya Kimberly lagi masih tidak mengerti. Bibir Marius gemetar menahan tangisan, anak itu tidak bisa berkata apapun. Melihat Marius yang marah dan menahan tangisannya, seketika Kimberly tersenyum, kakinya berjinjit, tangan Kimberly menjangkau kepala Marius dan mengusap rambutnya. “Jangan khawatir, saudara-saudaraku di panti juga tidak memiliki orang tua, tidak ada ayah dan ibu, namun kami tetap bahagia karena ada bunda Evelyne. Aku dan saudara-saudaraku saling berbagi bunda Evelyne karena tidak tahu siapa ayah dan ibu kamu. Tapi kami tetap bahagia.” Marius terdiam, ketegangan pada tubuhnya perlahan menyusut, dengan mata yang masih berkaca-kaca Marius melihat Kimberly yang masih tersenyum lebar. “Kau juga pasti akan bahagia karena ada ibumu yang sangat sayang padamu, aku jadi sangat iri padamu,” kata Kimberly dengan tulus. Marius tertegun, anak itu tertunduk melihat rumput yang di pijaknya, tanpa sadar air mata Marius terjatuh, nam
Baca selengkapnya