Share

BAB 145: Kepingan Masa Lalu IV

Marius menggeleng, “Persidangan kemarin, ayahku memenangkan hak asuh dari ibuku. Mungkin sebentar lagi dia akan membawaku pergi.”

Tangan Kimberly gemetar, buku majalah di tangannya terjatuh seketika ke rerumputan, mata Kimberly memanas dan langsung berkaca-kaca merasakan perasaan sedih langsung menyentuh hatinya.

“Kau bisa menolaknya jika tidak ingin tinggal bersama ayahmu,” bujuk Kimberly dengan napas tersenggal menahan tangisannya.

Sekali lagi Marius menggeleng. Kimberly tidak mengetahui situasi sifat ayahnya seperti apa, ayah Marius sangat berkuasa, keras kepala dan arogan. Bahkan Marius tidak tahu, apakah perjuangan Levon untuk mendapatkan hak asuh Marius murni karena kasih sayang dan ingin memberikan kehidupan yang layak untuk Marius, atau justru sebaliknya. Levon berjuang mendapatkan hak asuh semata-mata hanya untuk menyelamatkan harga dirinya karena tidak mau kalah dari Jenita.

Marius hanyalah anak kecil polos tanpa mengetahui apapun tentang dunia orang dewasa, dia hanya ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status