“Lari Aurin!” Nathan berteriak, dia menarik tangan Aurin dan membawanya berlari keluar menuju pintu. Namun begitu pintu terbuka, dua orang berpakaian seragam polisi menodongkan sebuah pistol tepat di hadapadan mereka. Dengan gemetar Nathan mundur dan menutup pintu kembali bersama Aurin. “Kenapa ada polisi di luar? Jika mereka ingin menangkap kita, mereka harus menunjukan surat izin penangkapan, bukan menodongkan pistol,” kata Aurin dengan panik. “Mereka bukan polisi, mereka penjahat,” jawab Nathan dengan wajah yang sudah pucat pasi. Sekelebat bayangan orang yang berada di luar balkon kini akhirnya menunjukan diri, mereka adalah Mante dan Jach, orang yang Winter bayar untuk memberi pelajaran kepada Nathan dan Aurin. Mante melangkah dengan tenang tidak menunjukan ekspresi apapun, pria itu langsung duduk di kursi dan membiarkan Jach yang pergi untuk mengurus keduanya. “Hay, selamat malam” sapa Jach tersenyum lebar penuh keceriaan memamerkan senyuman menawannya. Nathan menelan sali
Read more