Share

BAB 131: Saling Berdusta

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Marvelo terduduk di bangkunya sambil menopang dagu dalam kepalan tangan, pria itu tidak mengalihkan pendangannya dari Winter yang kini duduk di sampingnya tengah sibuk belajar sambil menuliskan sesuatu di buku catatannya.

Winter terlihat menarik saat bersikap tenang dan menunjukan sisi dirinya yang ambisius.

“Sebentar lagi kita akan lulus sekolah, kau sudah memutuskan akan pergi ke univeristas mana?” tanya Winter.

Marvelo menggeleng, dia belum memiliki rencana apapun setelah lulus sekolah.

Sekolah menengah atas di Neydish hanya berlangsung selama dua tahun, satu tahunnya lagi mereka akan di pisah untuk belajar lebih dalam mengenai jurusan dan mimpi para siswa. Mereka di persiapkan dengan matang agar bisa masuk ke univeristas yang mereka mimpikan, belajar bahasa baru negara yang menjadi tempat tujuan.

“Bagaimana denganmu sendiri?” tanya balik Marvelo.

“Aku akan membantu kakakku.”

Marvelo tersenyum senang mendengarnya. “Mengenai kontes yang akan berlangsung, apa lagi yang kau ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 132: Rahasiamu yang Kutahu

    Winter memasukan kembali kartu-kartunya ke dalam dompet. Sesaat Paula melihat piring-piring di depannya sudah kosong, Paula baru tersadar jika ternyata dia sudah makan lebih dari dua porsi. Entah mengapa sejak beberapa hari ini dia merasa sangat suka makan dan terus merasakan perasaan lapar, biasanya Paula mengalami hal ini setiap kali sedang datang bulan saja. Perhatian Paula teralihkan kepada Winter yang kini semakin kurus, wajahnya kian tirus dan berbentuk, dia semakin cantik dan bersinar meski hanya dengan makeup tipis. Hanya dengan penampilan sederhana dan menurunkan berat badan beberapa puluh kilo saja, kini tidak jarang ada banyak pemuda yang melirik Winter dan terpesona kepadanya. Mendadak kepala Paula memanas, dia tidak suka memikirkan jiwa fisik Winter akan mulai sempurna dari waktu ke waktu. Semua yang dia perjuangkan bertahun-tahun dari mencuci otak Winter dan memonopoli pikirannya agar menjadi gadis yang bodoh tidak berguna, mengalami obesitas, kini semuanya perlahan

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 133: Hasil Kerja Keras

    Wajah Winter memucat kaget namun mempertahankan senyumannya, “Ayah kandungnya?” Maxim mengangguk sambil melepaskan genggaman tangannya, Maxim terlihat malu dan takut jika Winter akan mengejeknya karena dia ayahnya Paula. Paula yang anaknya saja malu jika orang-orang tahu bahwa dia ayahnya, mungkin saja orang lain juga akan bersikap sama, mengejek Maxim yang begitu berbeda dengan Paula apalagi Maxim mantan narapidana. “Ya Tuhan,” Winter menutup mulutnya dengan tangan, gadis itu berpura-pura kaget dan membuat Maxim mengangkat wajahnya, melihat Winter. Alis Maxim sedikit menurun, kesedihan kian nyata terlukis di matanya karena apa yang dia takutkan benar terjadi. Teman Paula kini bereaksi kaget begitu Maxim sudah memberitahu bahwa dia adalah ayahnya Paula. “Apa Anda sungguh-sungguh ayahnya?” Tanya Winter lagi tidak menunjukan kepercayaan. “Benar, memangnya kenapa?” tanya Maxim dengan hati-hati. “Maaf reaksi saya berlebihan, saya terlalu kaget. Selama ini Paula mengatakan jika ayah

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 134: Balasan Besar

    Sebuah baju seragam sekolah tergeletak di atas ranjang, kamar Paula yang kecil. Kamar itu sempat sesak di penuhi oleh banyak barang-barang, kini satu persatu barang sudah hilang, semua barang mewah dari perhiasan hingga pakaian terkenal itu terlepas dari tangannya untuk di jual agar bisa menutupi gaya hidupnya yang masih tinggi. Paula berdiri di depan cermin, gadis itu menatap ngeri tubuh telanjangnya yang kini terpantul di cermin. Kaki jenjangnya kini membesar, pinggang kecil, perut rampingnya kini di hiasi sedikit lipatan lemak dan tidak memiliki lekukan lagi, tangannya bergelambir saat di angkat ke atas, dan dagu Paula menjadi berlapis-lapis. Wajah Paula memucat, degup jantung memacu dengan cepat. Paula teramat kaget karena hal yang selama ini dia biarkan dan tidak dia perhatikan berubah menjadi bencana. Nafsu makan Paula yang kian meningkat dan tidak dia sadari membuat Paula kebablasan meski beberapa kali Lana menasihatinya. Tetap saja Paula makan sebanyak nafsunya yang terus

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 135: Malam eksekusi I

    “Lari Aurin!” Nathan berteriak, dia menarik tangan Aurin dan membawanya berlari keluar menuju pintu. Namun begitu pintu terbuka, dua orang berpakaian seragam polisi menodongkan sebuah pistol tepat di hadapadan mereka. Dengan gemetar Nathan mundur dan menutup pintu kembali bersama Aurin. “Kenapa ada polisi di luar? Jika mereka ingin menangkap kita, mereka harus menunjukan surat izin penangkapan, bukan menodongkan pistol,” kata Aurin dengan panik. “Mereka bukan polisi, mereka penjahat,” jawab Nathan dengan wajah yang sudah pucat pasi. Sekelebat bayangan orang yang berada di luar balkon kini akhirnya menunjukan diri, mereka adalah Mante dan Jach, orang yang Winter bayar untuk memberi pelajaran kepada Nathan dan Aurin. Mante melangkah dengan tenang tidak menunjukan ekspresi apapun, pria itu langsung duduk di kursi dan membiarkan Jach yang pergi untuk mengurus keduanya. “Hay, selamat malam” sapa Jach tersenyum lebar penuh keceriaan memamerkan senyuman menawannya. Nathan menelan sali

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 136: Malam Eksekusi II

    Jach membalikan badannya dan pergi mempersilahkan Mante yang kini akan mengurusnya. Mante segera beranjak dari duduknya sambil mengenakan sarung tangannya, masih dengan ekspresi datarnya Mante mendekat ke arah Nathan yang kini setengah mati ketakutan. Nathan merangkak berusaha bergerak selagi Mante masih cukup jauh darinya, dia segera mengambil handponenya untuk menghubungi seseorang dan menjangkau sebuah tongkat golf untuk sebuah perlindungan. Nathan harus bertahan selagi dia masih sadar dan memiliki kekuatan. Baru saja Nathan mengusap layar untuk meminta bantuan, bayangan tubuh Mante yang berdiri di hadapannya langsung membuat Nathan menjatuhkan handponenya ke lantai. Bibir Nathan gemetar hebat, tenggorokannya mengering begitu kesakitan untuk bernpas karena rasa takut yang mencekik dirinya. Dengan semua kekuatan yang di milikinya, Nathan segera mengayunkan tongkat golf hendak memukul. Namun dalam gerakan begitu cepat Mante menendang kepala Nathan dengan lututnya. Tongkat golf

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 137: Keadaan yang Mempertemukan

    Keramaian di depan parkiran tempat terapi membuat Winter tidak bisa pergi keluar, apalagi kini yang dia lihat adalah rombongan wartawan yang membawa banyak kamera. Ada sebuah ketakutan dan trauma yang Winter rasakan setiap kali berhadapan dengan kumpulan media seperti wartawan dan media masa. Jiwa Kimberly sangat trauma dengan keberadaan mereka. Bayang-bayangan betapa gilanya media mengejar dirinya saat terkena scandal langsung memenuhi jiwa Kimberly. Tapi, untuk apa sekarang mereka ada di sini? Mungkinkah ada selebritis yang membutuhkan penyembuhan di sini?. Dalam satu gerakan Winter membalikan badannya, beruntung dia membawa mobil sendiri jadi tidak perlu menunggu di depan. Winter segera pergi membawa tasnya yang berisi pakaian kotor, hari ini dia akan pergi menemui Marvelo dan kembali latihan menari. Beruntung, acara pemilihan ratu sekolah sedikit di undur karena adanya ujian sekolah yang akan berlangsung beberapa hari. Winter jadi memiliki waktu yang lebih untuk berlatih dan

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 138: Romantislah

    Suara dentingan pintu lift yang terbuka sedikit meredakan percakapan mereka yang canggung. Winter dan Marius segera pergi keluar dan melewati lorong menuju ruang bawah tanah yang menyimpan semua kendaraan. Winter membuka pintu mobilnya dan berdiri di hadapan Marius. Gadis itu membungkuk, langsung menarik tubuh Marius dan membantunya berdiri dengan pelukan. Dengan kesulitan Marius berdiri, pria itu menyadari perubahan besar tubuh Winter saat memeluknya. Terakhir kali dia memeluk Winter, tubuh gadis itu cukup besar, dan kini tubuh Winter yang kembali dia peluk terasa sangat kecil. Gadis itu sudah berhasil mendapatkan tubuh idealnya dalam keadaan baik-baik saja, malah kini Winter terlihat sangat bugar dengan kondisi tubuh barunya. Dalam satu dorongan Winter mendorong Marius masuk ke dalam mobil dan melipat kursi roda, mamasukannya ke dalam bagasi. Dengan susah payah Marius menarik kakinya sendiri untuk duduk dengan benar. Marius segera menutup pintu dan terbaring meringkuk di kursi b

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 139: Deja Vu

    Tidak berapa lama Marius dan Winter sudah sampai di lantai sebelas, mereka segera keluar. Lagi, Winter berjalan mendahului Marius, gadis itu melewati beberapa pintu, dengan spontan dan natural dia berdiri di depan pintu apartement Marius tanpa Marius beritahu di unit berapa dia tinggal. Sekali lagi Marius melihat Winter yang memasang ekspresi dingin seolah apa yang kini dia ketahui tidak di sadari Winter sama sekali. Tangan Marius terkepal kuat, pria itu tidak bisa lagi menoleransi apa yang terjadi sekarang karena Winter juga mengetahui di unit mana Marius tinggal. “Dari mana kau tau jika ini pintu kamar apartemenktu?” Tanya Marius lagi dengan tatapan tajam penuh curiga. “Hah?” Winter melihat ke sekitar, lalu melihat ke arah pintu yang ada di sampingnya, gadis itu menatap bingung pintu yang ada di depannya karena sejak dia dia melakukannya tanpa sadar seakan semuanya hal yang sudah biasa sering dia lakukan. Bola mata Winter bergerak pasif, gadis itu di landa kebingungan dan frus

Bab terbaru

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 230: END

    Dua tahun kemudian.. Kota Den Haag Sebuah gedung hotel tampak sibuk dan ramai malam ini karena ada pesta besar yang sedang merayakan ulang tahun hotel Lessy yang berpusat di kota Neydish. Di dalam sebuah ruangan besar orang-orang berkumpul, mereka terlihat anggun dan tenang, saling berbicara satu sama lainnya menikmati pesta yang sedang berlangsung. Seorang wanita bergaun putih memainkan cello opera di tengah pesta, wanita itu memainkan musik Romeo & Julliet Love Theme. Para tamu undangan yang berdiri dan sibuk bicara di buat terkesima mendengarkan alunan musik yang begitu dalam menghiasi malam pesta. Mereka berbalik melihat sepenuhnya ke arah orang-orang yang bermain musik dan sejenak menghentikan pembicaraan mereka. Di antara banyak orang yang melihat musik, seorang pria berdiri di depan jendela, pria itu sibuk dengan kesendiriannya, memandangi langit malam yang begitu gelap. Alunan musik dalam pendengarannya membawa dia dalam sebuah ingatan indah ketika dia belajar menari di

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 229: Harapan Baru

    Sebuah photo terbingkai di pajangkan di atas meja belajar, Winter menopang dagunya melihat photo dirinya saat pelulusan sekolah di hadiri Benjamin dan Vincent. Tidak terasa, tiga bulan telah berlalu sejak kematian Marius dan kepergian Marvelo, kini Winter bisa duduk santai di meja belajarnya, tidak tahu apa yan harus dia lakukan karena semua tujuan hidupnya yang dia cari sudah berada dalam genggaman, yaitu kebahagiaan dan balas dendamnya yang sudah di tuntaskan. Setiap akhir pekan Winter akan mengunjungi makam Kimberly dan Marius, sudah dua kali juga Winter bertemu Jenita akhir-akhir ini. Keadaan Jenita terlihat lebih baik dari sebelumnya, Jenita bersama Levon membangun lebih luas panti asuhan tempat tumbuhnya Kimberly. Keduanya tampak mulai menikmati masa-masa tua mereka, Felix menjaga mereka dengan baik sebagaimana keinginan Marius. Sejak hukuman Paula di tetapkan, kini Winter tidak lagi bertemu dengannya. Untuk Marvelo, sejak kepergiannya ke Belanda, dia tidak memberikan kabar

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 228: Lembaran Baru

    Satu bulan setelah kepergian Marius, kini Winter kembali harus melanjutkan kehidupannya seperti biasa, sedikit demi sedikit gadis itu berusaha menyembuhkan hatinya dan kembali menemukan kekuatannya lagi. Winter harus berjuang lebih kuat karena Marvelo juga sudah menghilang dari sisinya, tidak ada lagi seseorang yang bisa menjadi teman penghapus kesedihannya. Jiwa Kimberly sempat berpikir, melepaskan Marvelo akan membuat perasaan dia lebih baik karena tidak lagi membuat Marvelo tersiksa karena memendam perasaannya. Rupanya tidak semudah itu, karena jiwa Kimberly merasakan kekosongan besar di dalam hatinya. Ternyata, Marvelo memiliki tempat yang begitu spesial dia dalam hati Winter Benjamin. Meski kini mereka berpisah jauh, kini Winter hanya bisa mendo’akan yang terbaik untuk Marvelo. Hari ini adalah hari persidangan pertama Paula, persidangan akan di adakan secara terbuka sehingga siapapun dapat menyaksikannya. Winter sudah siap untuk menghadirinya. Winter berdiri di depan jende

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 227: Vincent Tahu

    Marvelo menarik kopernya melewati beberapa orang yang ada di depannya, sekilas pria itu melihat ke belakang, Marvelo tersenyum hangat melihat Charlie dan Lessy melambaikan tangan mereka mengantar kepergian Marvelo. Marvelo kembali melangkah, pria itu tetap tersenyum menyembunyikan suatu perasaan yang mengganjal di hatinya. Kepergian Marvelo terasa tidak begitu menyenangkan karena dia meninggalkan Winter dalam keadaan sedang terluka. Tidak ada maksud untuk dia meninggalkan Winter sendirian, namun keadaan yang memaksa Marvelo harus mengambil keputusan ini. Meski Marvelo ingin menemaninya dan membantu gadis itu bangkit dari kesedihannya, namun Marvelo juga tidak berani terus mendekat karena dia harus segera melenyapkan perasaannya. Marvelo tidak ingin menjadi pria lemah yang hidup tanpa tujuan dan tidak berani mengambil keputusan karena sebuah keraguan. Marvelo harus melangkah ke depan. Andaipun suatu hari nanti dia masih tidak bisa melupakan Winter dan masih memiliki kesempatan un

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 226: Kepergian Marvelo

    Payung yang meneduhi Winter menghilang, Nai pergi ke belakang dan berdiri dengan para pengawal lainnya. Sementara Winter, gadis itu masih tetap berdiri di tempatnya melihat makam dirinya dan Marius yang berdampingan berada di tempat yang jauh dari pemakaman yang lainnya. “Aku akan merindukanmu Marius, sama seperti saat kau merindukanku ketika aku hilang. Namun aku juga akan bangkit Marius, seperti apa yang kau inginkan, aku akan bahagia dan menjalani kehidupanku dengan baik. Terima kasih telah menjadikanku cinta pertama dan terakhirmu, aku merasa begitu terhormat.” Winter membungkuk,meletakan bunga yang sejak tadi tidak lepas dari pelukannya. “Aku tidak akan melupakanmu Marius, aku mencintaimu.” Matahari yang turun mulai kehilangan cahayanya, pohon-pohon besar yang berdiri menjulang mengelilingi area pemakaman mulai menghalangi sore terakhir hari ini. Angin berhembus lebih kuat menggerakan rumput-rumput dan bunga liar di sekitarnya. Winter tercekat kaget, samar dia melihat bayang

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 225: Merelakan Marius

    Marvelo terduduk di kursinya melihat keluar jendela, memperhatikan Irina yang kini tengah makan siang bersama Lessy dan juga Charlie. Marvelo menghela napasnya dengan berat, dua hari ini terakhir ini dia sempat di buat galau karena mendengar pengakuan Winter, rupanya gadis itu sudah tahu mengenai perasaannya, sayangnya Winter tidak ingin mendengarkan pengakuan cinta Marvelo. Marvelo sedikit marah dan kecewa, jika saja Winter tidak terlalu menggodanya dan menunjukan sikap seperti seseorang yang suka kepadanya, mungkin Marvelo tidak akan menaruh harapan yang banyak dan berpikir bahwa gadis itu memiliki perasaan juga kepadanya. Marvelo malu karena ternyata dia terlalu terbawa perasaan dengan kebaikan yang Winter berikan kepadanya. Ini sangat menyakitkan, mengecewakan dan membuat Marvelo beberapa kali harus duduk termenung memikirkan bagaimana cara mengatasi patah hatinya. Kini, tidak ada lagi alasan yang bisa menahan Marvelo berlama-lama di Neydish, Marvelo akan segera pergi. Di am

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 224: Kepergian

    Winter tertunduk mengenggam tangan Marius, gadis itu bernapas dengan tersenggal tidak mampu menutupi apapun lagi yang selama ini dia rahasiakan. Winter meletakan bunga itu tangan Marius agar pria itu menggenggamnya. Rahasia yang begitu sulit untuk Winter beritahu mengenai siapa dia sebenarnya kini akhirnya meledak mendorong Winter lebih berani berkata jujur. “Dulu, saat masih kecil, tepat di hari kasih sayang, kita menjual bunga mawar di jalanan hingga malam hari agar aku kita bisa membeli sepatu baru karena sepatu lamaku harus di pakai adik-adikku. Aku masih ingat, saat itu tiba-tiba saja kau berlari pergi mengambil sebuah simpul kain berwarna biru yang mengikat beberapa cangkang kado, kau menutup mataku dan memaksaku untuk pergi dari tempat itu. Kau bilang kau akan memberiku kejutan. Sebenarnya aku tahu, alasan kenapa saat itu kau terburu-buru membawaku. Di dekat toko kita berjualan, ada ayahku yang tengah makan malam bersama isteri dan anaknya, mereka terlihat bahagia, kau membaw

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 223: Hari yang Kelabu

    Levon dan Jenita yang tertidur di sofa langsung di buat terbangun begitu merasakan pergerakan orang yang lewat. Mereka melihat ke penjuru ruangan, memperhatikan kedatangan dua dokter dan satu perawat memasuki ruangan tempat Marius berada, para ahli medis itu mereka langsung menuju ranjang dan melakukan suatu tindakan yang terlihat darurat karena Marius semakin kesulitan bernapas. Perlahan Levon bangkit, dari balik kaca Levon melihat para pekerja medis yang terlihat sangat berusaha membantu Marius agar kembali stabil. Wajah Levon tampak pucat di penuhi oleh kekhawatiran, padahal dua jam yang lalu keadaan Marius terlihat membaik bahkan Marius sempat berbicara dengan akrab bersamanya dan juga Jenita, namun ternyata kini keadaan dia kembali memburuk. Jenita meminta Levon terduduk lemah, rapalan do’a dan harapan tidak pernah putus, namun suara kesakitan Marius yang teramat dalam begitu menyiksa pendengaran Jenita dan Levon. “Masa depanku sudah gelap semenjak melihat Marius kembali ter

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 222: Berdamai dalam Luka

    Levon duduk dengan tegak di samping Marius, pria itu kembali datang dengan cepat dan memilih mengesampingkan semua pekerjaannya yang selama ini selalu menjadi prioritasnya. Sejak Marius terbangun kembali, tidak ada pembicaraan yang berarti terjadi di antara mereka. Levon sendiri sadar, terlalu banyak kesalahan yang telah dia buat hingga tidak dapat lagi di jabarkan dengan kata-kata. Kini Levon sedang berusaha membuka kasus di balik penyerangan yang di alami puteranya, namun yang menjadi masalahnya adalah Shanom dan Sean tiba-tiba menghilang sejak beberapa hari yang lalu. Perginya mereka secara bersamaan semakin menguatkan kecurigaan Levon jika keduanya memang dalang dari semua masalah yang terjadi. Jika Marius semakin tidak berdaya dengan keadaan tubuhnya, hal ini akan menciptakan guncangan hebat untuk perusahaan dan Sean akan terpilih sebagai peminpin selanjutkan ketika Levon pensiun di karenakan Sean lebih berpengalaman. Hak Marius tidak mungkin juga di ambil Jenita begitu saja

DMCA.com Protection Status