“Apa maksud Ayah? Kenapa berbicara seperti itu? Jelaskan semuanya dengan benar agar aku tidak kebingungan,” desak Sean. “Aku sudah membicarakan ini semua dengan beberapa orang sejak tiga minggu yang lalu. Sekarang, notariesku akan memberitahun warisan yang akan kalian dapatkan, warisan ini sudah sah di mata hukum dan tidak dapat di ganggu gugat lagi. Dua jam setelah ini, aku akan langsung melakukan konperensi pers di depan media untuk pengumumankannya resmi.” Mata Sean melebar, “Ayah kenapa terburu-buru? Ayah masih sehat. Kenapa terburu-buru mengumumkan pembagian warisan?.” “Ya, sekarang aku masih sehat. Namun, jika esok hari aku tiba-tiba meninggal, semua hartaku akan menjadi rebutan,” jawab Levon dengan suaranya yang serak. “Levon, berhenti berbicara sembarangan.” Shanom angkat bicara, sekilas wanita itu melihat Marius dengan tajam. “Kita tidak perlu membicarakan warisan.” “Jika kau tidak mau membicarakannya. Keluarlah. Aku tidak akan memaksa siapapun yang tidak mau menerima
Baca selengkapnya