“Kimberly Feodora.” Tubuh Winter membeku seketika saat namanya di sebutkan oleh Marius. Raut wajah Winter berubah seketika, gadis itu bernapas dengan kesulitan merasakan sesak yang menyakitkan. Ada perasaan kuat yang dia rasakan setiap kali Marius membahas Kimberly. Keputusan Winter untuk tidak mencari tahu lebih jauh lagi hubungan Marius dan Kimberly di masa lalu, kini kembali memunculkan percikan rasa penasaran yang kuat. “Benarkah?” Tanya Winter dengan suara yang gemetar, menyembunyikan perasaan berkecamuk di hatinya. “Ya. Aku sampai berpikir kau Kimberly,” jawab Marius dengan senyuman. Napas Winter tercekat kaget, gadis itu terbelalak dengan tangan terkepal. “Apa.. apa saat bersamaku, kau menganggapku Kimberly?” tanya Winter dengan ragu. Marius menelan salivanya dengan kesulitan, pria itu terlihat ragu untuk menjawab dengan sebuah kebohongan, namun jika dia jujur, dia akan menyakiti hati Winter. Dagu Marius sedikit terangkat, mata pria itu sedikit gemetar menahan perasaan
Read more