Ratih membawa Aksara keluar agar Aditama berhenti menangis. "Sudah jangan menangis lagi kakek, aku gak bisa tidur," kata Ratih dengan menirukan suara anak kecil. "Maafkan kakek" ucap Aditama sambil mengusap wajahnya lalu berdiri menuju tempat cuci tangan. "Boleh Kakek gendong cucu kakek yang cantik ini," pinta Aditama sambil mengulurkan tangannya ke depan Ratih setelah selesai mencuci tangannya. "Tentu saja Kakek." jawab Ratih sambil tersenyum."Mas duduk aja!" intruksi Ratih lalu meletakkan Aksara di pangkuan Aditama. Arana memandang haru pada sang Ayah. Dia tak menyangka jika Ayahnya yang dulu sama sekali tak pernah mau berbicara padanya tapi sekarang bersedia menggendong putrinya. "Bagaimana kabar Kiara dan Dara Yah?" Arana bertanya tentang keadaan saudaranya. "Kiara, baik." jawab Aditama sambil menimang Aksara. "Sekarang dia tinggal di rumah mertuanya, tapi sesekali datang ke rumah mengantar Dara bertemu Ayah" "Ayah tinggal sendirian di rumah?" tanya Arana sedikit terkejut.
Baca selengkapnya