Fahmi tertegun. Cincin itu telah hilang dan selama ini dicari. “Dari mana kamu menemukan cincin ini, La?" Alia tidak mau menjawab. Tidak mungkin mengatakan menemukan di mobil Fahmi, sementara dia telah menggeledah mobil secara diam-diam. “Kenapa kamu membeli cincin semahal itu? Cincin untuk siapa?” tanya Alia the points. Menuntut penjelasan. “Untuk wanita lain?” sindir Alia dengan senyuman sinis. Fahmi gelagapan. “Aku membeli untukmu," jawabnya ragu-ragu. “Yakin cincin itu buat aku? Harga sampai 53 jt lho, Mas.” Fahmi mengangguk cepat. “Ya, yakin dong! U-u-untuk siapa lagi?" Dia meyakinkan Alia. Alia yang tahu kenyataan cincin itu bukan untuk dirinya hanya bisa tertawa. “Bullshit! Mau sampai kapan kamu bohongin aku, Mas? Aku tuh capek dibohongi terus!” Alia meluapkan apa yang dirasakan. “Kamu sadar? Sudah berapa kali berbohong! Bohong terus-terusan, sampai kamu bohong sudah menjadi makanan keseharian aku!” tegas Alia,
Baca selengkapnya