"Kenapa diam? Apakah kamu tidak sanggup melakukan apa yang aku katakan?!" Robert emosi ketika Fahmi hanya diam saja. Fahmi mendongakkan kepalanya, dia menoleh ke arah Robert juga Tiffany yang masih berada di ruang makan itu kemudian berbicara, “Aku berjanji tidak akan pernah menyakiti hati Misella dan aku akan berusaha sebaik mungkin mengurus perusahaan.” Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Fahmi berpamitan pada Misella, "Aku mau berangkat ke kantor dulu." Fahmi membalikkan badannya lalu pergi meninggalkan Robert dan Tiffany yang masih berada di sana. Kemudian berpamitan ke kedua orang tua Misella. "Ma, Pa. Aku harus siap-siap untuk pergi ke kantor," pamit Fahmi dengan mencium punggung tangan mereka berdua. “Tolong temani Sella, ya. Maaf merepotkan Mama dan Papa.” Robert menepuk bahu Fahmi. Fahmi dengan cepat-cepat meninggalkan ruang makan, naik ke atas untuk mengambil tas kerja dan ponsel, kemudian keluar dari unit tersebut. Lelaki itu harus secepatnya mengambil cincin kawinny
Read more