“Astaga! Dokter Sella? Sudah lama tidak bertemu.”Misella tersenyum ramah. “Ah, aku baru saja datang.”“Kebetulan sekali kita bertemu di sini.” Dokter Yura kaget melihat Misella. Dia tak menyangka akan bertemu Misella setelah mengambil cuti cukup lama. “Kenapa kamu mengambil cuti cukup lama, hm?”Yura adalah rekan kerja Misella di rumah sakit Havanna.“A-aku sedang sakit. Jadi, mungkin akan lebih lama beristirahat,” jawab Misella.“Kamu sakit?” Ekspresi Yura terkejut. “Sakit apa? Sudah di bawa ke dokter? Sudah di periksa? Sudah minum obat?”Misella menjadi canggung, sekaligus tidak nyaman mendengar banyak pertanyaan dari Yura. “Hanya tidak enak badan,” jawab Misella lagi. Dia sempat menatap manik hitam Fahmi, Misella membaca raut Fahmi—terlihat mengkhawatirkan dirinya setelah tahu Misella sedang sakit.Dalam hati Misella mencelutuk, kesal setengah mati. Merasa terganggu dengan Yura, padahal ingin berbicara dengan Fahmi. Tiba-tiba Yura menarik tangan Misella, menjauhi Alia dan Fahmi.
Read more