Semua Bab Ketika Istriku Mulai Membangkang: Bab 111 - Bab 120

153 Bab

Bab 111

Namun, Bu Lasmi merasa tidak sanggup untuk mengatakan dengan kejujuran jika rumah itu bukanlah rumah majikan Lia, melainkan rumah orang tuanya Lia.Ditambah lagi sekarang di rumah tersebut sudah ada seorang satpam yang berjaga."Sial kok mereka udah pakai satpam segala!" gerutu Bu Lasmi dalam hati."Ayo Mas! Kita samperin! Emang mau tunggu apa lagi?"Riana segera mengambil posisi terdepan. Satp yang tengah berjada bergegas membukakan pintu."Selamat siang Mbak, ada yang bisa saya bantu?" ucap satpam tersebut. "Pak satpam, saya ingin bertemu dengan salah-satu asisten rumah tangga di sini. Aku ada urusan penting dengannya!" ucap Riana angkuh."Oh iya Mbak, asisten yang mana ya? soalnya di sini asistennya ada beberapa orang. Bisa disebutkan namanya siapa, Mbak?" sang satpam bertanya demikian sopan."Saya ingin bertemu dengan asisten yang bernama Lia." lagi-lagi Riana berbicara dengan nada arrogant.Mendengar jawaban itu, sang satpam diam sejenak, ekspresinya nampak aneh."Kenapa kamu j
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-03
Baca selengkapnya

Bab 112

Yoga tertegun, batinnya seolah tertantang. "Kamu nggak bisa bicara seenaknya seperti ini, Lia! Kamu nggak bisa mengambil rumah itu secara keseluruhan. Nanti aku bisa saja menuntutmu!" Yoga kembali coba mengancam."Sudah kubilang sebelumnya kan, jangankan nanti, sekarang pun kamu boleh menuntutku ke manapun kamu mau! Ke kantor polisi? Atau dengan membawa pengacara? Monggo lakukan saja! Aku tidak takut.""Lia! Hentikan bicaramu! Kamu telah memalsukan surat sertifikat yang ada di tanganku! Kamu telah menipu! Terus kesalahan terbesarmu adalah kamu menjual rumah tersebut tanpa seizinku." Yoga kembali mengeluarkan kata-kata berharap dia akan luluh dan bersedia untuk mengembalikan rumah tersebut padanya."Siapa bilang tanpa seizinmu. Bukankah kau sendiri yang telah menandatangani surat pengalihan nama sertifikat itu atas namaku terlebih dahulu?""Haaaa?" kali ini mulut Rianalah yang menganga lebar."Jadi... jadi sebelumnya kamu udah mengalihkan nama sertifikat rumah itu atas nama Lia ya, Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-04
Baca selengkapnya

Bab 113

"Cukup Lia! cukup! Hentikan!" Yoga sungguh tak mampu dan tak sanggup untuk mendengar ucapan Lia selanjutnya.Ini baru yang namanya ditampar di depan istri muda. Ditambah dengan kata-kata menyakitkan, sensasinya jauh lebih perih jika di bandingkan dengan kena tampar lima jari. Kata-kata itu tajam menusuk jantung. Benar-benar membuat Yoga kehilangan harga diri di hadapan Riana. Harga dirinya diinjak-injak dan dilecehkan dengan sedemikian rupa."Jaga tutur katamu, Lia! Riana berkata begitu bukan karena dia mau mengemis harta. Tapi dia memang merasa berhak atas hartanya Yoga. Dan itu sangat wajar sekali!" Bu Lasmi turut membela."Apa? Apa menurut Anda Riana berhak atas harta yang di dapatkan oleh orang lain? Padahal harta tersebut di peroleh tanpa ada sedikitpun campur tangannya? Sebaiknya jernihkan sedikit jalan pikiran kalian. Agar nggak terlalu ceroboh dan asal-asalan kalo ngomong. Setidaknya ngomong tuh pake logika? Biar kagak asal meluncur ajah." sergah Lia."Kalian nyadar apa ng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-04
Baca selengkapnya

Bab 114

"Mas, aku nggak mau tahu! Pokoknya sekarang juga aku pengen cerai dari kamu! Aku pengen cerai! Kamu dengar, kan?" dengan matanya yang memerah Riana berkata.Sikap Riana kali ini sungguh berbeda dengan sikap Riana yang sebelumnya dinilai lembut oleh keluarga Yoga. "Tolong Sayang, tolong jangan ulangi kata-kata itu lagi! Aku tahu aku salah dalam hal ini, tapi semua orang nggak ada yang sempurna, Sayang. semua orang bisa melakukan kesalahan! Begitu juga halnya sama Mas. Mas mohon, maafin kesalahan Mas ini. Please! Kamu bisa maafin, kan?" Yoga memelas dalam ucapan permohonannnya."Tidak, Mas! Aku tidak bisa memaafkan sedikitpun kesalahan Mas. Kalian udah keterlaluan banget nyakitin aku! Padahal kesalahan apa yang udah aku lakuin sama kalian sekeluarga, hingga sampai-sampai kalian memperlakukan aku kayak begini. Ibu kamu juga nggak ada bedanya. Mengapa kalian bersekongkol untuk menipuku? Aku nggak bakalan bisa ikhlas menerima kelakuan kalian. Kalian beneran nggak bisa ngehargain pengorba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-04
Baca selengkapnya

Bab 115

Bu Lasmi dan Yoga sama sekali tidak bisa mencegah kepergian Riana hari itu. Kedua orang tersebut sangat tidak pernah menyangka jika Riana mampu berlaku senekat itu. Padahal selama ini mereka mengenal Riana sebagai seorang wanita yang menawan, sopan dan senantiasa berlembut hati.Terlebih lagi bagi Yoga, lelaki tersebut masih ingat betul bagaimana perkataan sang Ibu ketika hubungannya dan Riana masih baik-baik saja. Yoga masih bisa mengingat bagaimana Bu Lasmi mengatakan bahwa Riana adalah wanita yang pantas untuk dijadikan istri, wanita yang baik dan wanita yang bisa dibanggakan kepada setiap orang. Tentu saja yoga yang begitu percaya dengan ucapan sang ibunda, merasa itu adalah sebuah dukungan dan awal yang baik untuk kehidupan mereka. Meskipun sebelumnya Riana hanyalah seorang selingkuhan saja.Karena bagi Yoga, restu dan dukungan dari seorang ibu adalah hal utama.Tapi tiba-tiba sekarang Yoga mulai merasakan jika ucapan ibunya tak benar. Padahal sebelumnya Yoga selalu beranggapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Bab 116

"Bu, kalo Lia mah wajar ajah dia bisa cepet dapet duit! Toh dia kerjanya cuma menyodorkan diri sama para laki-laki hidung belang di luaran sana! Pasti beda lah Bu, sama aku yang pengen cari kerja yang bener dan halal." Yoga tak rela Jika dibanding-bandingkan dengan sosok Lia."Halah, pokoknya Ibu nggak peduli mau kerja bener atau nggak bener. Zaman sekarang nih ya, yang penting dalam hidupadalah uang, Yoga! Uang! Kalo nggak ada uang, kita nggak bisa hidup." Bu Lasmi menyambar cepat.Yoga menelan saliva mendengar ucapan ibunya."Ibu yang sabar dulu, Bu. Nggak boleh bilang begitu. Karena kalo bisa, kita lebih mencari kepada rezeki yang halal daripada yang haram. Mudah-mudahan ajah dalam waktu dekat aku bisa kembali mendapatkan uang buat kalian." sahut Yoga perlahan."Jangan cuma ngomong doang lah, Yoga! Harusnya kamu buktiin dong kalo ucapan kamu benar-benar bisa diandalkan. Tunjukan sama ibu kalo kamu benar-benar laki-laki yang berbakti pada orang tua dan keluarga. Masih untung Ibu mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

Bab 117

"Tidak! Tidak mungkin, Lia! Kamu cuma mengada-ada aja, kan?" sungguh Bu Lasmi tidak percaya sedikitpun."Udah! Kamu nggak usah berpura-pura. Aku datang kemari bukan buat nemuin kamu!" lanjut Bu Lasmi."Lalu siapa yang pengen ditemuin sama ibu?" tanya Lia."Seperti apa udah aku bilang tadi, aku kemari karena pengen nemuin bos kamu si pemilik toko gede di mana kamu kerja dulu." jawab Bu Lasmi."Kami udah janjian di sini. Jadi kamu jangan ganggu pertemuan kami!" ketus Bu Lasmi."Ibu tahu nggak, sebenarnya yang pengen ibu temui itu adalah aku.""Apaa? Nggak! Aku tetep nggak akan percaya!""Kenapa anda tidak percaya? Kalau begitu Ibu bisa telepon balik deh nomor yang tadi anda hubungi. Yang Ibu hubungi tadi adalah nomorku. Dan yang bicara sama ibu tadi juga adalah aku." ucap Lia sambil tersenyum sinis.Bu Lasmi termangu."Ti... Tidak! Kamu pasti bohong. Aku nggak bisa di bodohi sama kamu." kukuh Bu Lasmi."Bohong bagaimana?""Yang aku telepon tadi adalah orang yang punya toko tempat kamu b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

Bab 118

Bu Lasmi terdiam seribu bahasa. Ia tak menyangka sama sekali jika Lia yang selama ini mereka rendahkan secara habis-habisan, ternyata menyimpan begitu banyak misteri."Sedangkan kalian tahu aku kerja serabutan gitu aja kalian tega banget morot dan ngerampok. Salah satu contohnya ya kalian minta duit mulu, terus pinjem duit aku tapi nggak pake dibalikin. Apalagi kalau seandainya kalian tahu aku punya usaha sendiri. Haduuuh!" ucap Lia kembali.Jika menyinggung hutang, Bu Lasmi tak bisa berkutik. Tapi, yang namanya Bu Lasmi, ia tak akan mudah mengalah dan tak akan pernah mengakui kesalahan."Oh jadi sekarang kamu mau ngungkit-ngungkit, ya? Atau jangan-jangan kalau kamu beneran punya tuh toko, kamu buka toko itu pake uangnya Yoga? Iya?" Bu Lasmi menebak dengan seringai tajam."Haaa? buja toko pake fuit Yoga? Bu Lasmi, gaji anakmu itu cuma buat makan kalian bertiga aja kagak cukup! Mana mungkin aku bisa pakai uang Yoga buat ngebangun toko. Setengah tahun seukuran gaji anakmu, buat modal b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

Bab 119

"Bu, kenapa hari ini Ibu nampak lesu sekali? Ada apa, Bu?" Yoga menghampiri ibunya yang tengah terduduk di kursi sembari menatap ke arah luar jendela. Di mata Yoga, tatapan ibunya terlihat kosong.Terlihat sekali Jika Bu lasmi tak nampak seperti biasanya. Hari beranjak malam, namun Bu Lasmi masih membuka lebar kaca jendela.Yoga kembali merasa getir, sebab di hadapan sang Ibu tidak ada lagi cemilan yang menemani duduk ibunya. Padahal biasanya cemilan pasti selalu siap sedia di atas meja dan siap untuk dinikmati kapan saja.Tapi sekarang yang ada di hadapan Bu Lasmi hanyalah sebuah toples kosong. Kemerosotan ekonomi benar-benar membuat kehidupan mereka berubah.Sedangkan Melisa terlihat semakin cuek. Menjelang malam anak itu selalu saja keluar rumah dan akan kembali keesokan harinya itu pun terkadang menjelang tengah atau sore hari.Soal kemana tujuan Melisa pergi, Yoga tidak pernah tahu. Dan Melisa pun tak pernah ingin memberitahu. Anak itu memang benar-benar berubah keras kepala
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya

Bab 120

Pikiran Yoga mulai menebak yang tidak tidak. Firasatnya tak enak. Terasa akan terjadi sesuatu yang kurang menguntungkan akan terjadi setelah ini."Yang bener aja kalian! Kalau bicara tuh jangan ngawur. Sebenarnya Pak Hamid Siapa yang kalian bicarakan ini? Kurasa sasti kalian salah alamat. Ini bukan alamat tujuan kalian. Karena ini adalah rumah saya, Bukan rumah pak Hamid!" Yoga berkata berusaha sabar meskipun hatinya berkata lain."Kami benar-benar tidak salah alamat, Pak. Kami sudah diberi alamat yang demikian detail lengkap dengan nomor rumahnya sekalian." sopir tersebut berbicara dengan serius."Pak aku butuh penjelasan yang detail." Yoga kembali menekankan"Kan tadi udah dijelasin. Bapak ini bagaimana sih? Udah dijelasin sedemikian rupa tapi mengapa kok masih aja nuntut dijelasin. Emangnya kejelasan yang seperti apa lagi yang pengen bapak dengerin?" ujar sang sopir sembari mulai menurunkan barang-barang dari mobil pick up tersebut."Tolong jangan turunkan barang-barang itu dulu, P
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status