Home / Romansa / Ketika Istriku Mulai Membangkang / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Ketika Istriku Mulai Membangkang: Chapter 91 - Chapter 100

153 Chapters

Bab 91

Astaga! Melisa mengusap muka.Apa yang di ia takutkan sekarang jadi kenyataan, ini saja baru bibir Dean yang bicara. Belum lagi mulut-mulut teman-temannya yang lain. Melisa sungguh tidak bisa membayangkan ketika nanti ia bertemu dengan teman-teman kampusnya.Ada sedikit rasa penyesalan dalam benak Melisa mengapa kemarin ia harus koar-koar dihadapan teman-temannya bahwa ia pasti akan membawa uang sejumlah lima juta itu untuk biaya acara mereka. Dan itu benar-benar ia pastikan. Dan bahkan di hadapan teman-temannya Melisa sendiri masih ingat jika dia dengan begitu percaya dirinya menganggap uang lima juta itu hanyalah jumlah yang kecil bagi keluarganya. "Kalian tenang ajah, semua biaya acara biar aku yang keluarin. Kalian tahu sendiri kan kalo kakak aku itu seorang pejabat gede. Kalo cuma uang segitu mah kecil bagi dia. Belum seperempat dari gajinya selama sebulan. Mobil ajah kami kebeli, apalagi cuma uang seuprit gitu!" Melisa masih ingat betul bagaimana ia berbicara seperti itu di had
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

Bab 92

Dengan cukup terpaksa, Yoga dan ibunya harus menggunakan uang tunjangan yang diberikan Abram kemarin untuk melunasi angsuran mobil.Meskipun Yoga sadar, dengan habisnya uang itu, artinya dia harus benar-benar ekstra berusaha untuk mencari uang dengan cara lain untuk menutupi kebutuhan sehari-hari mereka setelah ini."Semua ini gara-gara kakaknya Lia! Seandainya saja Abram tidak macam-macam sama kita, kita tidak akan menghadapi hidup sial kayak gini." Bu Lasmi mengepalkan tangannya. Kekesalan pada diri Ibu Lasmi tengah menggebu-gebu. "Benar, Bu.""Awas saja mereka! Kalo aku bisa ketemu sama Lia kembali, akan kuremas-remas tuh mulutnya! Keterlaluan mereka." dendam Bu Lasmi."Menurut perkiraan Ibu, Emang mereka pasti sengajain buat ngelakuin semua ini sama kita! Mereka kan nggak suka kalo ngelihat kita hidup tenang dan nyaman. Mungkin mereka tuh iri sama kita yang bisa beli mobil, bisa beli pengganti semua barang-barang yang udah Lia bawa dari rumah ini, terus mereka juga kayaknya iri sa
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

Bab 93

"Davin? Bantuan seperti apa yang kamu maksud barusan?"Lia serta merta mendekat dan langsung bertanya.Uuups!Davin terkejut dengan kedatangan Lia yang terkesan begitu tiba-tiba."Li ... Lia?" Davin sedikit salah tingkah."Maaf Lia, maksudku, aku hanya membantu hal kecil saja. Lagian tidak terlalu berarti juga. Sudahlah! Lupakan!" Davin buru-buru ingin mengakhiri ucapan yang menyangkut pertanyaan Lia."Barusan aku udah denger langsung kalo kamu banyak bantu aku sebelumnya, yang pengen aku tanyain bantuan apa aja sih yang udah kamu lakuin buat aku? Kok bisa-bisanya kamu nolong aku, tapi tanpa memberitahu terlebih dahulu. Nggak bisa gitu juga kali!" Lia tetap menuntut jawaban."Nggak, Lia! Maksudku aku cuma membantu papamu mengelola perkebunan. Itu ajah, nggak ada yang lain, kok."Lia berkerut. Apa mungkin yang dimaksud mereka barusan adalah bantuan yang Davin berikan di perkebunan papanya?Meski masih banyak menyimpan pertanyaan yang membuatnya bertanya-tanya, Lia akhirnya menganggukka
last updateLast Updated : 2022-05-24
Read more

Bab 94

Bu Lasmi membisu sejenak. Ada rasa kesal mendengar ucapan Aleena.Yoga yang berdiri di belakangnya merasa gelisah. Sebelumnya, memang Yoga merasa keberatan dengan hasrat ibunya yang ingin benar-benar menemui keluarga Lia, inilah yang Yoga takutkan. Ia tahu ibunya tidak bisa dihentikan. Yoga berinisiatif untuk menghentikan umpatan ibunya."Sudahlah Bu! Nggak usah terlalu emosi gini!" buru-buru Yoga menghampiri ibunya.Sekalian Yoga menatap Aleena, sang mantan mertua. "Maaf, Maaf, Bu Alena. Sebenarnya maksud kami kemari bukan untuk berkoar-koar seperti yang Ibu katakan. Aku minta maaf banget.""Apa-apaan kamu minta maaf sama orang kayak mereka, Yoga! Mereka mereka ini udah bikin kita menderita, udah bikin kamu kehilangan pekerjaan juga! Jadi kamu gak perlu sedikit pun buat minta-minta maaf segala! Seharusnya mereka ini yang minta maaf sama kita, dan kembali mengembalikan jabatan kamu selama ini yang dicopot oleh Abram secara seenaknya!" Bu Lasmi berbicara cepat memotong ucapan Yoga."
last updateLast Updated : 2022-05-24
Read more

Bab 95

"Nyonya... Nyonya Nadine? Bagaimana Ibu bisa berada di sini?" Bu Lasmi kaget bukan kepalang.Rasa malu yang ia rasakan naik ke ubun-ubun. Malu ketika ia mengingat bagaimana dulu kasusnya di rumah keluarga Nadine, hingga membuatnya masuk ke dalam bui. Pertemuan bersama Nadine sukses membuat Bu Lasmi gugup. Bu Lasmi takut rahasianya terbongkar di hadapan Aleena, seseorang yang ingin ia jatuhkan harga dirinya.Yoga juga tak kalah terkejutnya."Bu, ini kan majikan ibu dulu? Bagaimana ini? Aku malu, Bu! Gimana kalau kita pulang aja sekarang!" Yoga berkata pelan juga dengan nada gugup.Jujur saja, karena rasa malu yang Yoga rasakan terhadap mantan majikan ibunya, membuat Yoga merasa tak tahu lagi kemana harus menghadapkan muka. Muka laki-laki itu terlihat memerah."Lasmi Lasmi, tidak kusangka sama sekali ternyata kamu masih belum berubah juga! Dulu jahat sama majikan, bersedia kamu jadi kaki tangan orang yang nggak baik demi menghancurkan keluarga aku, sekarang sama mantu juga kamu jahat.
last updateLast Updated : 2022-05-25
Read more

Bab 96

"Haaa ..!" Bu Lasmi dan Yoga terkejut mendengarnya.Sungguh Bu Lasmi tidak percaya jika keluarga Lia dikatakan lebih kaya daripada Nadine."Sudahlah, Bu Lasmi! Aku tidak ingin mendengar ucapanmu! Sebaiknya kusarankan sekali lagi padamu, agar segera pulang dan jangan membuat masalah di sini. Sayang sekali kan jika kau harus masuk ke dalam jeruji besi untuk kedua kalinya karena perbuatanmu sendiri! Kamu nggak akan bisa menghasut Aleena padaku! Sebaiknya kamu sadar diri aja Lasmi, ubah sifat buruk kamu! Supaya kamu nggak terus-terusan berada dalam masalah kayak gini. Kasihan sama anak-anak kamu yang harus menanggung malu karena perbuatan ibunya."Bu Lasmi bingung nercampur malu dengan dirinya sendiri. Bingung harus mengatakan apa lagi. Sungguh dia tidak pernah menyangka kalau ibunya Lia adalah salah satu teman dekat dari seorang Nadine, wanita kaya dan berkelas sosial tinggi."Jadi, dulu Bu Lasmi ini pernah kerja jadi asisten di rumah kamu, ya?" Aleena masih belum percaya dengan kata-ka
last updateLast Updated : 2022-05-25
Read more

Bab 97

"Huuuuh! Orang kaya udah datang nih !" terdengar suara seseorang berkata sembari menunjuk seseorang yang baru saja datang memasuki ruangan kampus."Oooh, jadi begini ya bentuk tampang muka orang kaya?" olok satu mahasiswi lagi yang ada di antara mereka. "Kaya? Ha... ha...! Kaya dari mananya?" timpal yang lain diiringi dengan gelak tawa mereka secara bersamaan."Eh, bentar-nentar, kalo kalian malu nggak sih ngaku-ngaku punya banyak duit, ngaku rekening gendut, dan ngaku jabatan kakaknya tinggi, eh tau-taunya kere, malu nggak kalian? Kalau aku mah malu buat nunjukin muka!" ejek seorang lagi sambil menatap sinis pada seorang gadis yang baru saja tiba tersebut.Celotehan dan ejekan yang membuat gadis remaja yang baru saja datang itu merasa demikian terpojok. "Kalian ini pada ngomong siapa sih?" tanyanya kemudian."Ya nyadar aja kamu siapa yang ngerasa diomongin sama kita, nyadar aja siapa yang ngerasa sok kaya di sini!" timpal yang lain dengan raut muka sinis mengejek."Eh, dianya ma
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more

Bab 98

Yoga kaget mendengar ibunya berbicara."Bagaimana bisa aku mencari pekerjaan lain dalam waktu singkat, Bu? Sementara kebutuhan sehari-hari kita ajah semakin mendesak. Takutnya nanti ketika aku sibuk mencari pekerjaan lain, malah pekerjaan yang siap bisa aku dapatkan sekarang malah diambil sama orang lain." timpal Yoga mengatakan pertimbangan.Bu Lasmi melengos mendengarnya."Apa kamu udah nggak punya harga diri lagi, Nak? Kita ini orang kaya! Masa kamu pindah ke pekerjaan serendah itu? Apa kamu yakin kalau Riana mau terima kamu kalau kamu jadi satpam?" tutur Bu Lasmi kesal."Bu, Riana itu adalah istriku. Kan ibu sendiri yang bilang dari dulu kalo Riana adalah istri yang baik. kalo dia istri yang baik, tentu saja dia mau terima apa aja pekerjaan aku. Lia aja dulu terima aku kok yang bahkan masih berada pada jabatan yang rendah." Lagi-lagi Bu Lasmi kesal mendengar Yoga membanding-bandingkan Riana dengan dlLia."Kamu kenapa selalu aja membanding-bandingkan Riana sama Lia? Ibu udah bilan
last updateLast Updated : 2022-05-27
Read more

Bab 99

"Buu! Kok Sepeda Motorku ditarik? Terus gimana dong?" Melisa merengek-rengek sembari menggertak-gertakan kakinya kesal dan matanya memerah hampir saja menangis."Ibu nggak tahu lagi harus ngelakuin apalagi, Nak. Ibu dan kakakmu nggak punya uang buat nebus sepeda motor kamu?" Bu Lasmi menjawab serba salah."Ya seharusnya Ibu sama Kak Yoga bisa ngelakuin apa aja lah buat mempertahankan sepeda motor aku. Aduuuh...! Kalau udah kayak gini kan jadi repot!" Melisa nampak semakin kesal."Kak, pokoknya motor aku harus kembali!" Melisa memaksa."Jangan maksa-maksa kayak gini, Mel! Kamu tahu nggak kalau kepala Kakak ini aja udah puyeng mumet mikirin semua ini. Tolong deh kamu ngerti sama keadaan Kakak sekarang. Jangan cuma mikirin yang enak-enak. Pikirin dong nih kepala kakak mumet mikirin utang-utang kita, terus mikirin biaya hidup kita sehari-hari, Bersabarlah sampai kakak bisa mendapatkan pekerjaan baru." ucap Yoga."kalo kakak udah ngedapetin pekerjaan yang layak, pastinya semua itu nggak j
last updateLast Updated : 2022-05-28
Read more

Bab 100

Yoga mencoba menghubungi istri barunya, Riana. Sebab, sudah beberapa hari ini istrinya tersebut tak memberi kabar apapun.Tuut... Tuut... Tuut... ! Yoga mengernyitkan dahi. Yoga merasa heran, "Kok panggilanku diputuskan begitu saja?" Yoga bergumam pelan.Sekali lagi Yoga mencoba menelpon, tapi lagi-lagi hal yang sama terjadi. Pikiran Yoga mulai merambah ke mana-mana. Ada rasa cemburu, khawatir, dan juga rasa was-was."Mengapa Riana menolak panggilanku ksyak gini? Biasanya kan nggak. Hmm, kira-kira apa yang sedang ia lakukan? Sedang bersama siapa dia di sana?" tak urung hati Yoga mulai bertanya-tanya.Dalam pikirannya, Yoga mulai berpikir macam-macam.Tapi, Yoga kembali diingatkan dengan ucapan Bu Lasmi, jikalau Riana adalah wanita yang baik dan bermartabat."Ah tidak sepatutnya aku berpikir buruk seperti itu terhadap Riana. Seperti yang Ibu katakan, Riana adalah wanita yang baik dan bisa menjaga harga diri." ***Di sebuah hotel"Siapa itu, Sayang? Kok kamu nggak angkat teleponnya?
last updateLast Updated : 2022-05-29
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status