POV Asih "Andainya kita bisa kembali ke masa kecil kita, pasti menyenangkan ya Mbak," kata Nawang dengan pandangan menerawang, senyum tipis terulas di bibirnya. Kepalanya dia sandarkan di dinding dengan kaki kanan menopang kaki kirinya yang berselonjor. "Tapi gak mungkin, waktu bisa diputar lagi. Sekarang tugas kita, bagaimana supaya masa depan kita, bisa semanis masa kecil kita dulu," sahutku. Nawang memandang ke arahku, yang coba membayangkan tentang bahagianya masa depanku kelak. "Emang bisa, Mbak?" tanyanya. "Mudah-mudahan bisa. Kita pasti tetap bisa bahagia bersama anak-anak kita," jawabku menoleh ke arahnya. Padahal hatiku sendiri masih diselimuti keraguan.
Read more