“Kali ini kalian dapat diskon 50 ribu, jika suamiku berhasil kembali akan traktir makan,” wajah wanita tak terlihat senyum. “Ba baiklah,” Beni menarik uang tersebut. Beni dan Mauli bergegas pergi. Wanita itu menatap mereka dari pintu kaca, sementara Beni dan Mauli terus melangkah. Sesampainya di vila, Iwan sudah menunggu sambil menjaga nyala api. Iwan menambah kayu bakar dari belakang. “Kau bilang tempat ini sepi!” kalimat Beni bernada tinggi. “Memang!” balas Iwan santai. Setelah mendekat, “Aku belanja di area ini, masih banyak warga bernyawa berkeliaran di Husbul.”
Read more